prolog

2K 108 0
                                    

Karnila gadis berwajah manis dengan sejuta kemalasannya, gadis yang selalu tertidur di setiap jam pelajaran , gadis yang selalu memasang ekspresi malas dan selalu berkata pedas kepada orang yang tak ia suka.

karni juga termasuk anak terpintar jadi tak heran jika karni mendapatkan nilai sempurna itu juga alasan para guru membiarkan karni tertidur di jam pelajaran mereka.

******

Di kelas Xl semua murid memfokuskan pandangan mereka pada sang guru yan7g sedang menjelaskan di depan, terkecuali dengan satu siswi yang tertidur di meja belakang , Karnila gadis yang biasa di panggil karni oleh orang -orang mereka sudah hafal dengn sifat siswi satu ini.

Bu desi guru bahasa yang melihat itu hanya bisa menghela nafas pasrah.

'untung pinter kalau gk hah'

Kringg..kring..kringg

Bunyi bel menandakan berakhirnya jam pelajaran membuat siswa siswi bersorak riang, Bu desi yang masih berada di kelas hanya menggelengkan kepala sudah terbiasa dengan kelakuan anak didiknya,

"Baik karna jam ibu sudah habis kalian bisa beristirahat , jangan lupa kerjakan tugas dari ibu sekian pelajaran dari ibu." ujar Bu desi berjalan keluar kelas dengan membawa buku di tangannya.

"SIAP BUUU!!"

Suara bising dan celotehan anak anak tak membuat karni terusik ,ia masih terlelap entah apa yang ia mimpikan Aulia dan Atria yang duduk di samping kursi Karni pun di buat terheran tak biasanya karni begini, mereka sangat mengenal sifat karni ia orang yang mudah terganggu dengan kebisingan tapi ini kenapa ia tak merasa terganggu??

dengan pandangan heran Aulia menuju meja karni ia memegang pundak karni dan mengguncangnya dengan perlahan

"kar bangun dah istirahat" ujar Aulia di sela guncangannya.

tak mendapatkan respon Aulia menoleh ke belakang di mana Atria melihatnya.

"Gmna??" tanya Atria

"Nyenyak banget keknya ni anak gk bangun bangun" jawab Aulia

Aulia dan Atria tak mempedulikan teman-teman sekelas yang melihat mereka dengan pandangan heran , mereka masih berusaha membangunkan karni beberapa siswi datang membantu Mereka.

"Njir ni anak tidur apa simulasi mati?" Celetus Tari

"Heh njir congor lu tar"

Dengan kesal Tari membalikan badan Karni dan terpampang jelas wajah pucat dengan darah yang mengalir dari hidungnya tak lupa matanya yang terpejam

Dag

"KARNIIII"

"ANJ BAWA KE RS NJIR"

"LONTONGGGG"

"PANGGIL GURU ASU"

Teriakan panik saling bersahutan ada yang keluar untuk memanggil guru ada yang meminta pertolongan dan sisanya memanggil ambulan.(kga tau gmne nulisnya)

ngiung

ngiung

Bunyi Ambulan terdengar memasuki kawasan sekolah, anak-anak yang berada di sana menghentikan aktivitas mereka dan mulai memperhatikan sikitar, terlihat Beberapa orang berlarian dengan seorang pemuda yang menggendong gadis dengan darah di mana mana.

"napa tuh"

" sapa yang sakit "

"itu kak karni bukan ?"

"ya ampun dani ganteng banget"

"darah njir darahh!!!"

"iya njir ngapa sih tu"

"itu anak kelas Xl bukan?"

"kasian banget "

Bisik-bisik terdengar Dani menghiraukan mereka ia terus berlari dengan cepat terlihat jelas kekhawatiran di wajahnya bagaimana tidak, ia baru memasuki kelas karni dan melihat para ciwi ciwi mengerubuni meja sang pujaan hati dengan tangisan dengan langkah cepat ia memasuki mobil ambulan di bantu dengan beberapa perawat.

Tubuh kaku karni terbaring lemah Dani terus megenggam tangan karni tak peduli mempedulikan Aulia dan Atria yang menangis dengan saling berpelukan (biasa cewe).

"Kenapa bisa gini?" lirih Dani

lirihan itu terdengar jelas di telinga mereka dengan sesunggukan Aulia menatap Dani "g-gua hiks gak ta-tau hiks di-dia ti-tidur ka-kaya bia-biasanya hiks ta-tapi hiks huwaaaa" Aulia kembali menangis ia tak sanggup menceritakannya padahal ini hanya bermula dengan karni yang tidur dengan biasanya kenapa jadi begini.

mata yang semula tertutup kini perlahan terbuka karni mencoba menolehkan kepalanya ia melihat teman temannya menangis, kenapa mereka menangis? di mana dia sekarang kepalanya pusing.

"D-Da-Dan" panggilan dengan suara lirih itu mengalihkan pandangan semua orang yang di sana

"iya gua di sini " Dani menatap karni dengan pandangan lega ia lega kala mata indah itu menatapnya, dengan lemah karni memejamkan matanya entah mengapa kepalanya terasa pening

"pusing"

Dani meletakan tangannya di kepala karni dengan pelan ia mimijat nya berharap dapat menghilangkan rasa pusing di kepala gadis itu
"Masih pusing?" tanya dani di balas anggukan karni

merasa pusing yang tak kunjung hilang karni menutup matanya mencoba tidur untuk menghilangkan sakit di kepalanya perlahan kelopak mata itu tertutup di selangi teriakan semua orang yang di sana ,dapat karni lihat wajah khawatir mereka sebelum kegelapan menyapanya.

.
.
.
.
.
.
.
helloooo

iseng doang sih ini tapi kalau banyak yang minat gas lahh.

mon maap kalau kosa katanya gak nyambung baru pertama kali bikin cerita ya begini

Mager gi'rlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang