2

1.5K 103 1
                                    

                             ~HAPPY READING📑

Deliyani Atika Dedrick

itu nama yang di berikan kepadanya Hm tak buruk ia suka terlebih lagi keluarganya ini terbilang kaya apa ia bisa meminta kasur yang dapat berjalan? hmm boleh di coba, owh jangan lupakan dengan pria tampan yang datang kemaren itu ternyata Deddynya atau ayah? lupakan panggilan untuknya ia cukup tampan tidak tapi sangat tampan humm.

Ckelek

Bunyi pintu yang di buka itu membuyarkan lamunan Deli (karni kita panggil deli yew) ia menengok dan melihat siapa yang berkunjung, tubuh mungil mulai terlihat dengan pandangan berbinar bocah itu melangkah menghampiri Deli hum siapa anak kecil ini?

"Hai dede aku Farel kamu harus panggil aku abang yaaaa~" ujar farel yang mengaku sebagai abang Deli

Dengan mata berbinar Farel melihat Deli sedangkan Deli menatap Farel dengan malas Walau tampan entah kenapa wajah Farel ini cukup menyebalkan baginya.

Sudah cukup lama Mereka saling bersitatap Farel masi betah menatap Deli sedangkan Deli hah jangan di tanya ia sudah mulai kesal dapat di lihat dengan jelas Alisnya yang mengkerut dengan bibir mungilnya yang melengkung ke bawah.

'Lucunyaaa~'  Batin farel menahan gemes

"Farel?"

Suara itu mengalihkan fokus farel ia menengok dan mendapatkan Sang Deddy yang berjalan mendekatinya,

"Deddy kapan dede bayi pulang?" tanya farel yang kini mulai kembali menatap Deli

Sedangkan Pria yang di panggil 'Deddy' itu mengelus rambut Putranya dengan lembut

"Tunggu sebentar lagi yah Dedenya masih harus di sini mungkin besok baru boleh di bawa pulang" Ujar Herdi

Farel yang mendengar hanya dapat menggerutu
"Kenapa besok? Aku maunya sekarang liat dedenya gak nyaman di sini yakan de kamu gk betah di sini kan ya di sini juga banyak nyamuk kalau badan dede bentol bemtol gmna? " Protesan Farel layangkan tentu dengan ucapan berlebihan Nyamuk? hei mana ada nyamuk di ruangan bersih ini ia yang menyuruh langsung para perawat untuk membersihkan ruangan ini setiap harinya. Herdi menggelengkan kepalanya

"kenapa besok? karna dokter yang menyarankan Abang mau dedenya sakit?"jawaban Herdi di balas dengan gelengan mana mau ia melihat dede bayinya sakit

"Nah dedenya di sini dulu ya besok kita bawa, ayo ke mommy liat dedenya udah tidur jangan di ganggu" ujar Herdi saat melihat Deli tertidur pulas Farel hanya mengangguk lesu ia merentangkan tangannya Herdi menggendong putranya keluar.

*******
Deli dan Devan kini sudah boleh di bawa pulang para orang tua dengan antusias mendekor kamar si kembar D apa lagi kamar untuk Deli.

" yang ini aja bagus"

"gak yang ini mahal"

"yang ini berkualitas"

"lihat ini lebih bagus"

"gak yang ini"

"cat kamar nya warna biru aja"

"warna ungu lebih bagus"

"hitam bagus"

"kalau hitam itu bakalan gelap!!"

"warna pink Deli kan ceweee!"

"massa Devan di kasih kamar pink?!"

yah seperti itu keributan yang ada di mansion keluarga Dedrick dengan saling memberi protesan bahwa pilihan mereka yang lebih bagus,Sedangkan maid dan bodygard yanga da hanya terkekeh kecil melihat keantusiasan para majikan mereka.

Revita a.k.a Nyonya besar Dedrick memijat pangkal hidungnya pusing mendengar keributan anak cucunya apalagi kini suaminya Hadi ikut serta dalam keributan itu.

Mereka berkumpul di ruang keluarga dengan menunjukan gambar pilihan mereka masing masing

"itu jelek lihat warnanya terlalu norak!"

"lihat harga barang yang kamu pilih itu terlalu murah!"

"tidak punya ku yang terbaik"

"hei aku kepala keluarga di sini jadi aku ya-"

"DIAMMM!!"

Perkataan Hadi di sela dengan teriakan Revita mereka semua menengok ke arah Revita dapat di lihat raut wajah Revita yang membuat mereka bergidik ngeri tak ada yang berbicara mereka hanya saling menyenggol.

"jika kalian tak bisa berhenti berdebat akan ku bawa Deli dan Devan ke Jepang dan kalian tak boleh bertemu dengan mereka!" Ujar Revita dengan menunjuk mereka semua, Mereka membulatkan matanya dengan pandangan tak terima.

"Gak bisa gitu dong mom!!" Seru Rena tak terima

Revita hanya acuh tak menanggapi Seruan sang menantu ia beranjang pergi menaiki tangga di pertengahan tangga Revita berucap tanpa melihat mereka.

"Kalian ingat siapa aku? Apapun bisa aku lakukan jadi jika kalian masih ingin melihat si kembar Jangan membuat keributan paham!!!" Uajar Revita dengan sedikit penekanan di akhir katanya
Setelah itu ia melangkah menuju lantai 2.

Hadi menatap mereka ia berdehem singkat
"Ekem ba-bagaimana kalau Deli dan devan yang memilih?"

Mereka mengangguk pertanda setuju "Yo ke Rs Arel kangen dede" Dengan semangat Farel bangkit menuju kamarnya untuk bersiap, Mereka yany melihat tingakah Farel hanya menggeleng pelan dan mereka beranjak pergi ke kamar masing masing.

.
.
.
.
.

Cmiwwwww

Mager gi'rlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang