2

63 9 3
                                    

Beginning








***



  Kenan memarkirkan motornya di parkiran dan segera berjalan memasuki sekolah. Dia berjalan dengan santainya sembari mendengarkan musik menggunakan headphone nya. Bagi Kenan musik adalah setengah dirinya. Sesampainya di kelas, Kenan langsung menaruh tasnya dan pergi menuju kantin.

Kenan mengambil kopi dan segera membayarnya. Kenan menghampiri teman-temannya yang sudah menunggunya sedari tadi.

"pagi-pagi udah minum kopi ae lu,Ken." ucap Dion menegur.

"iya tuh, awas lambung lu tar."ucap Luna.

Kenan tidak menanggapi perkataan kedua temannya itu. Dia lebih memikirkan hal lain, yaitu mencari sang pujaan hati. Matanya sedari tadi sibuk mencari sosok sang pujaan hati.

"Eh kalian kenal sama murid pindahan itu ga?" tanya Kenan kepada kedua temannya.

"Murid pindahan? si Huto?" ucap Luna.

"Iya dia, lu kenal dia?" ucap Kenan.

"Gua sempet liat formulir dia, gua kan sekertaris osis jadi gua tau lah." ucap Luna dengan nada sombong.

"Emang kenapa? lu naksir dia ya??, wajar sih bro si Huto emang imut lucu gitu mukanya" ucap Luna menggoda Kenan.

Ya, gadis berambut blonde itu adalah seorang fujoshi aku. Dion? dia bukan fujoshi dia adalah teman Kenan sejak kecil. Pertemanan mereka bertiga sudah terjalin dari mulai kelas 7 SMP.


"cieee, tumben lu tertarik sama seseorang. Biasanya bodo amat gitu" ucap Dion.

Kenan tidak menanggapi perkataan kedua temannya, dia memilih untuk kembali ke kelas karena sebentar lagi bel tanda mulai pelajaran akan berbunyi.

"Vioo, aku bosen banget jam pertama PPKn. Udah kaya didongengin" keluh Huto kepada Viona.

"Hadeh Huto kamu baru kemarin pindah kesini tapi udah ngeluh aja, ish Uke iniii" ucap Viona lelah.

"Apaan sih uke uke, aku tu terlalu ganteng buat jadi ukee" sombong Huto kepada Viona.

"Au, terserah"

Bel tanda istirahat berbunyi. Huto bangkit dari bangkunya dan menghampiri teman barunya.

"Viooo kantin, yuukk" ajak Huto dengan penuh semangat.

"ayo" balas Vio.

Ditengah jalan menuju kantin, Huto tak sengaja menabrak seseorang karena sangat bersemangat untuk segera makan. Dia tidak menyadari bahwa ada seseorang didepannya.

"Aduh, maaf ya kak. Aku ga sengaja" ucap Huto

"Hm, Huto ya?" balas seseorang itu.

"Eh, kak Kenan ternyata. Maaf kak tadi aku ga sengaja" ucap Huto.

"Nanti pulang sekolah temuin gua di parkiran sekolah, jangan sampe telat" ucap Kenan dan langsung pergi begitu saja.

Bel tanda pulang sudah berbunyi. Para murid sudah berhamburan keluar dari kelas, bak lautan manusia. Mengingat perintah Kenan, Huto segera pergi ke parkiran sekolah untuk menemuinya.

"Naik."

"Cepet nurut aja, gabakal gua apa-apain." ucap Kenan.

Huto yang binggung hanya menuruti perintah sang alpha. Eh?. Mereka berdua segera keluar dari lingkungan sekolah. Huto hanya pasrah, karena dia tidak hapal jalan di sekitar sini sebab dia belum lama pindah. Tak lama kemudian mereka sampai didepan gerbang sebuah rumah.

Kenan membunyikan klakson motornya dan pintu gerbang pun langsung dibukakan oleh satpam. Mereka masuk menyusuri halaman luas itu.

"Masuk ke kamar gua di lantai dua, ada nama gua di pintunya." ucap Kenan setelah menurunkan Huto.

Huto berjalan memasuki rumah besar itu, dia sangat kagum dengan arsitektur dari rumah itu. Huto menaiki satu persatu anak tangga dan mencari kamar Kenan. Setelah menemukannya Huto segera masuk. Huto mengamati kamar itu sejenak.

"Ini Kenan ga pernah bersih-bersih apa?" ucap Huto.

Bukan apa-apa, kondisi kamar itu sudah mirip seperti kapal hancur. Huto menaruh tasnya dan segera membersihkan kamar itu. Tanpa dia sadari ada seseorang yang sedang mengawasi tingkah lakunya sambil tersenyum.

"Huft, bersih juga." ucap Huto lega setelah membersihkan kamar itu.

"Udah bersih-bersihnya?" ucap seseorang itu.

Huto yang terkejut segera berbalik badan.

"Kenan ish, bikin kaget aja."

"Sana mandi, bau kamu baju udah aku siapin didalem" perintah Kenan.

Huto menuruti perintah Kenan dan segera mandi. Setelah keluar dari kamar mandi, Huto bingung karena tidak melihat Kenan disana. Saat berjalan menuju tasnya tiba-tiba ada seseorang yg menariknya dan

Cup.

Ciuman singkat itu serasa kurang memuaskan bagi sang dominant, dia menciumnya lagi dan melumatnya. Dia mengigit bibir mangsanya, memaksanya untuk membuka mulut. Lidah sang dominant masuk menyusuri mulut mangsanya. Setelah dirasa sang mangsa hampir kehabisan napas, dia menyudahi permain itu.

"Itu hukuman karena sudah menabrakku tadi."

"Ini belum semuanya, bersiaplah." ucap Kenan

TBC

Aphrodite. [Fin?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang