End and Beginning
***
Kenan melepas ikatan Huto, menggendongnya dan membawanya keluar dari ruangan berdarah itu. Tangis Huto pecah selama perjalanan, menahan rasa sakit dan trauma yang dia alami. Darah Huto bercucuran sepanjang jalan.Langkah mereka terhenti saat melihat Pria yang menculik Huto menodongkan senjatanya tepat didepan Kenan.
Suara pelatuk terdengar, seketika pula darah berceceran dimana-mana.
Keadaan riuh, kacau seketika.
Raut wajah Huto menjadi pucat. Ingin dia berteriak, namun dirinya sudah tak sanggup.
-----
Tubuh pria itu terjatuh ke lantai, menciptakan cipratan darah hingga mengenai kacamata Kenan.
Kenan membuang kacamata itu, berlari secepat mungkin keluar gedung dengan tetap setia menggendong Huto.
"Hee? Bahkan tidak mengucapkan terimakasih??"
"Biarkanlah saja, nyawa Huto sekarang lebih penting dari pada ucapan terimakasih, Will."
"Terserahlah, aku ingin cepat kembali dan bertemu Dio-, eh maksudku bermain game lagi."
Mereka semua berlari kembali ke mobil masing-masing, untung saja tidak ada korban diantara bodyguard Kenan. Mereka melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit terdekat untuk menyelamatkan nyawa Huto.
.
.
.
.
."Sayang berhentilah melamun, Huto pasti akan baik-baik saja."
"Mudah mengatakannya Liebert Caesar."
"Tenanglah, Huto juga anak ku Bianca Caesar, He Will Be Okay."
Hujan turun menemani kekhawatiran sepasang suami-isteri ini. Menunggu kabar tentang keberadaan putra sematawayangnya didalam kehampaan. Beradu dengan perasaannya sendiri, menyangkal pikiran-pikiran buruk yang melintas.
"Semoga Liebert, Semoga."
Tetes air turun dari mata Bianca, menjatuhkan segala ketakutan yang dirasakannya. Liebert memeluk Bianca erat, memberi kehangatan dan Kekuatan untuk istri tercintanya.
.
.
.
.
.Beruntung bagi mereka, walau agak jauh tapi ada rumah sakit milik keluarga Idris didekat sana. Huto segera dibawa ke ruang gawat darurat.
Kenan mempersilahkan para bodyguard dan Apos serta Viona untuk pulang meninggalkannya. Mengeluarkan benda pipih, Kenan menghubungi orang tuanya.
"Papa, tolong bawakan baju untuk ku dan Huto kesini."
"Kau sudah berhasil menemukannya?"
"Ya, sekarang kami sedang berada di salah satu rumah sakit Kakek."
"Baiklah, aku akan segera membawakan keperluan kalian."
"Tolong kabari, Tuan dan Nyonya Caesar juga."
"Baiklah."

KAMU SEDANG MEMBACA
Aphrodite. [Fin?]
Romantika[BL] Happy Reading!! . . . . . "Be mine, Huto Caesar?" "FUCK U KENAN IDRIS, HOW CAN U SAY THAT AFTER FUCK ME?" Huto Caesar, Anak penyuka Bulan Bintang dan seorang murid biasa dengan segala kehidupan normalnya. Namun siapa sangka dibalik kehidupa...