beberapa hari berlalu haechan sudah kembali ke kampusnya pasca kejadian tempo lalu
dia semakin dibuat aneh dengan kedua sahabatnya ini selalu menempeli haechan seperti magnet
ia selalu bertanya mengapa renjun dan jaemin mengikutinya kemanapun dia berada, mereka berdua hanya memberi alasan "ini bukti kita peduli ama lo biar gak kejadian kayak pas itu"
sudahlah sebenarnya haechan muak dengan perlakuan renjun dan juga jaemin namun dia berpikir mungkin ini kasih sayang yang ditunjukkan mereka berdua untukknya. soswit sekali
"eh chan traktir mie ayam dong laper nih" pinta jaemin dengan aegyo yang membuat haechan dan renjun mual
"lah mana black card lo yang segebok itu" tanya renjun
"ayah atuy blokir semua black card gua" jawab jaemin sendu
"WUAHAHAHA MAMPUS" tawa menggelegar haechan membuat seisi kantin menatap ke arah haechan
renjun menyikut lengan haechan agar segera diam, gak ikutan tapi dia juga ikut malu!!
haechan yang disikut renjun pun tak terima, suka suka dialah yang malu dia kok malah renjun yang sewot. sejujurnya sih haechan malu setengah mati tapii demi reputasi nya dia mencoba bodo amat
"ekhem.. yaudah sana pesen" haechan mengeluarkan selembar uang berwarna merah dan memberinya kepada jaemin
jaemin dengan senang hati menerimanya dan berlalu pergi meninggalkan mereka berdua
jaemin kembali dengan semangkuk mie ayam di tangannya dan tidak lupa minuman es teh yang ia bawa
"nih chan kembaliannya" ucap jaemin memberi beberapa lembar uang kepada haechan
"ambil aja udah, kesian gua" kata haechan yang membuat jaemin memekik kegirangan
"aww maacih sayang muachh" ucap jaemin memeluk dan mencium pipi kiri haechan
haechan cuma bisa pasrah oleh kelakuan temannya satu itu, sedangkan renjun hanya mendengus geli
setelahnya mereka mulai sibuk menikmati makanan yang sudah tersaji di atas meja untuk memanjakan cacing cacing yang ada di dalam perut mereka agar segera diisi
jaemin sudah menghabiskan makanannya hingga tandas, berbeda dengan renjun dan haechan yang masih setengah
"gua duluan yak, kebelet njing" dengan begitu renjun dan haechan hanya mengangguk sebagai jawaban
jaemin melangkah pergi dari kantin untuk memenuhi panggilan alam, namun langkahnya ditahan oleh seseorang dan tangan jaemin ditarik paksa oleh orang itu
selama perjalanan jaemin memberontak untuk bisa lepas tapi nihil kekuatannya tak sebanding orang yang menariknya
hingga orang itu menghentikan langkahnya ketika mereka sampai di rooftop kampus
"apasi anjing, lepas gak!!" emosi jaemin karena tangannya masi di cengkram kuat oleh orang yang ada di depannya
"lo siap- jeno?" jaemin terkesiap saat orang itu berbalik arah menjadi berhadapan dengannya
jaemin tentu saja kaget bagaimana tidak, jeno menemui nya dengan keadaan err.. sedikit berantakan
rambut acak acakan, baju yang kusut, mata sembab oh ayolah mantan kekasihnya ini sangat menyedihkan
"i miss you" ucap jeno merengkuh tubuh kecil jaemin di pelukannya
"aku gak bisa gini terus na, aku lelah menghadapi semuanya sendirian terutama mark hyung, aku mau kita balik seperti dulu na aku mohon" mohon jeno dengan suara bergetar menahan tangis nya agar tidak pecah
"gak, gak bisa" tolak jaemin mentah mentah dan mencoba melepaskan pelukan jeno, tapi kekuatannya tidak sebanding dengannya
dengan cekatan jeno melepaskan pelukannya dan langsung menggenggam tangan mungil jaemin
"aku mohon na, aku janji tidak akan melakukan hal yang sama aku janji" pinta jeno lagi
"AKU TIDAK MAU JENO KAU... KAU MEMBOHONGI KU WAKTU ITU, BAGAIMANA AKU BISA MEMPERCAYAIMU LAGI HUH? HATI KU SAKIT JENO SAKITT.." teriak jaemin dengan air mata yang mulai mengalir membasahi pipinya,jeno dengan cepat langsung memeluk jaemin dengan erat dan ikut menangis bersamanya
jeno akui ia salah, tapi apa salahnya kalau dia ingin berubah.jika ditanya apakah jeno mencintai jaemin? tentu jeno akan menjawab dengan lantang bahwa dia sangat mencintai makhluk mungil yang ada di pelukannya
tidak ada yang membuka suara kecuali suara isakan dari keduanya, mereka berdua sama sama merasa sakit akan masa lalu yang menimpanya
trio bwoti sleyy💅
gua dijemput sama ayah,katanya ada problem jadi gua cabut duluan
haechan
gua kira bolos, tapi yaudah
semoga cepet kelar deh masalahnyarenjun
yeuu hampir aja suudzon gua nawkwkw gua mintol izinin dah
jaemin mematikan ponselnya lalu menghela nafasnya dan menatap lurus kedepan
"kita mau kemana? " tanya jaemin kepada orang yang ada di sampingnya tengah fokus mangemudi tangannya fokus memegang setir sedangkan tangan lainnya asik menggenggam erat tangan jaemin seolah takut kehilangan jaemin untuk kedua kalinya
"ikut saja, dan aku membutuhkan bantuan mu"jawabnya
"baiklah, tapi ingat kalau kau membuat kesalahan lagi aku tidak akan segan untuk pergi jauh dari hadapan mu" ancamnya dan mendapat kekehan dari jeno
"lucu sekali pacar ku ini ketika marah seperti itu kepadaku" goda jeno yang sukses membuat pipi jaemin bersemu merah
"diam! atau ku potong masa depanmu" marah jaemin
"nanti kau tidak merasakannya lagi na"
"YAKK JUNG JENOO"
"huhhh enak banget si jaemin bisa bolos dari kelas dosen park" keluh haechan
"ya mau gimana lagi, udah keberuntungannya" ucap renjun memainkan ponsel nya
setelah menyelesaikan kelas terakhir haechan dan renjun tidak langsung kembali ke rumah nya masing masing melainkan singgah di cafe dekat kampus, cafe itu menjadi tempat terfavorit bagi mereka bertiga
"apapun masalahnya ayah atuy gak pernah tuh jemput jaemin ke kampus" ucap haechan tak percaya
"mungkin lagi pengen"
"tapi bukannya... "
"ayah atuy keluar negeri? " ucap haechan dan renjun bersamaan
--------------------------
kakak kelas
--------------------------
hi hi yeorobun di chap ini agak pendek ya lagi buntu hueee
tapi chap berikutnya bakal gua usahain puanjang sepanjang cinta ku pada kalian hihiw
papaiii

KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas || markhyuck
Randomsungguh! haechan tidak mengerti apa yang sekarang terjadi -markhyuck -bxb jangan salah lapak!