--Samantha--
T i g a
Waktu pelajaran B.inggris, kelas gue kedatangan murid baru. Dia nerd banget. Gak pake seragam sekolah kita. Dia pake kacamata bulet. Rambutnya pendek. Aduh gue gabisa describe.
"Anak-anak, kita kedatangan murid baru, pindahan dari Palangkaraya. Nah, kamu bisa kenalin diri kamu sekarang.", Kata Suster Maria. Dia kepsek sekolah gue.
"Nama aku Alessandra. Panggil aja Sandra ya. Aku pindahan.dari Palangkaraya."
Gue seneng punya temen baru. Tapi kenapa temen-temen gue keliatannya ga suka gitu ya sama dia?. Gue baru pertama kali sekolah di Jakarta. Gue gatau orang Jakarta tuh gimana kalo milih temen. Dulu waktu TK sama SD, gue sekolah di Tangerang. Jadi, ya gue susah buat adaptasi sama mereka dengan lingkungan yang pastinya beda juga.
Sandra duduk sebelah Diana. Dia bener-bener nerd sih kalo gue pikir. Dia gabisa diajak ngomong sama sekali. Mungkin nanti kali ya nunggu pulang sekolah dulu baru Tombol ON nya bisa nyala.
Guru bahasa inggris gue namanya juga sama kaya temen gue, Diana. Pelajaran hari ini belom masuk ke materi. Baru perkenalan aja. Tiba-tiba kita sekelas disuruh mikirin kenapa kita mau masuk sekolah ini, padahal banyak sekolah lain diluar sana. Tapi--pastinya--harus pake Bahasa Inggris. YHAAAA. Tau sendiri gue ga lancar kalo ngomong bahasa Inggris. Tapi kalo nulis/bikin poems gitu sih gue bisa--hehe. Gatau kenapa.
Tiba-tiba Ms. Diana nunjuk gue, trus nanya kenapa gue milih sekolah ini. So, i answer; "i choose this school because i have plan when i was a child, i want to school in this school. And this school is my parents' choice. I think, if i school in this school, i can show off to my old friend because my school is has 3rd floor."
Trus satu kelas langsung ngetawain gue. Entah karna grammar gue salah, atau karna alesan gue yang absurd. Tapi sebenernya itu ga absurd loh, itu alesan gue beneran.
Semua murid udah ngasih tau alesan mereka kenapa pengen sekolah disini. Tinggal Sandra. Dia ditanya kenapa pengen sekolah disini. Dan dia langsung lancar banget ngomongnya--gila. Accent-nya juga enak di denger--mungkin dulu dia sekolah di International School. Eh tapi ngapain pindah kesini coba?
Dia bilang, "actually, i dont have a plan if i have to school in this city. I decided to school in this school, because accidentally, my lil' sister has died. I dont have idea if i school in this city. I dont know everything."
Abis dia ngomong gitu, kelas jadi milik dia. Ms. Diana sama Sandra jadi ngobrol pake Bahasa Inggris. Gue ngerti sih apa yang mereka omongin, tapi gue gamau tau aja.
Kebetulan, pelajaran B.Inggris itu pelajaran terakhir, jadi kita langsung pulang. Bedanya, hari ini gue gaperlu nunggu bokap gue buat jemput lagi. Gue bisa pulang sendiri naik angkot.
*
ASTAGA. Gue lupa. Sumpah. Gue lupa buat ngomong tentang dance itu ke Kak Rachel. Sumpah gue gapunya contact BBM dia sama temen-temennya. Gue gatau apa-apa tentang mereka. Gue juga gatau harus ngapain. Gue gatau nasib gue besok gimana. Udah deh, besok gue gabakal selamat.
Gue gatau harus ngomong ke siapa tentang ini. Satu-satunya temen gue di SMP yang punya contact gue cuma Nathan. Dia juga pasti gatau tentang mereka.
Samantha, kenapa lo gini sih....
Yaudahlah, daripada gue mikirin, mending tidur aja deh. Gue tuh orangnya gitu, kalo ada pikiran, daripada mikirin terus, mending tidur.
*
OMG. Ternyata udah pagi. Ini jam 4 pagi, dan gue kebangun gara-gara alarm.
Dan horrornya....
--------------------------------------------------------------------
a.n
Yey akhirnya bisa publish yg ini HAHAHAHAH
Ini pendek banget ya? Bodoamat.
Gua gabut kok.Sumpah ini cerita gajelas banget ya, yg ngevote cuma dian lagi. #KODEKERAS
Okedeh. Bay.

KAMU SEDANG MEMBACA
SAMANTHA
Fiksi RemajaIni cerita hidup gue, yang rumit banget. setiap hari ada aja kejadian. masalah cinta yang ga selesai, masalah sekolah yang selalu ada di hidup gue masalah keluarga yang selalu melingkupi gue Gue Samantha. Ini cerita gue.