"NAJIS,"
"WAKAKAKA MAKAN TUH GANTENG"
"INI PERFECT, SAM. SUMPAH LU BUTA BANGET BILANH DIA GA GANTENG."
Sumpah gue kaget banget denger ada orang yang bilang dia ganteng setelah adkja Ro. Ternyata dia 'ganteng' menurut orang-orang. Apa gua yang buta, atau mata gua yang salah, atau emang dia jelek. Au amat.
"Dia yang deketin gua waktu hari pertama masuk. Langsung ngajak kenalan aja. Gara-gara gua gapunya temen"
"Yaampun kok lu lucky banget sih, Sam..." kata Andrea yang daritadi cuma bisa diem ngeliat foto Nathan. Entah maksudnya speechless atau maksudnya jijik gara-gara liat foto Nathan. Entahlah.
Tiba-tiba lonceng gereja pun bunyi. Itu nandain kita harus masuk gereja, dan ngikutin misa.
*
"Sam, lo pulang sama siapa?" tiba-tiba ada yang megang bahu gua dari belakang.
"Eh, hai Je." ternyata itu Jessica. Jessica tuh temen SD gua, yang selalu licik sama gua. Tapi syukurnya udah baikan sih. Udah damai HAHA. Dulu kita sering banget berantem. Udah kaya Tom and Jerry. Gue dulu kelas 3 tuh jadi korban bully ya asal lo tau.
Flashback On
"Sam, siapa suruh lo duduk disitu?" Jessica teriak-teriak dibelakang kursiku.
"Aku emang duduk disini, Je. Kita duduk berempat kan dari kemaren? Sama Selina sama Ariel"
"Emang. Tapi ini kursi gue."
"Yaampun gausah gitu juga kali ngasih taunya, biasa aja. Aku juga bisa pindah." lalu aku pindah ke kursi di samping kursi Jessica.
"Eh, siapa suruh lo disitu?"
"Trus aku dimana dong, Je?!" aku geram banget sumpah. Astaga.
"Lo disebelah Selina. Tuh. Disitu. Bisa liat gak? Lo buta? Apa butuh gue tunjukkin?"
Aku yang rapuh--sangat rapuh--hanya bisa menangis.
"Heh Sam. Gausah nangis kenapa sih? Baru.digituin aja nangis. Tau ah serah lo aja mau duduk dimana."
*
Hari ini dibagikan hasil ulangan IPA! Yay. Aku senanggg sekali. Saat dibagikan, dari satu kelas, aku satu-satunya orang yang mendapatkan nilai 100. Dari kami berempat--Aku, Jessica, Selina, Ariel--yang nilainya paling jelek adalah Jessica.
"Anak-anak, nanti kalau dipanggil namanya, sebutin nilai ulangannya ya. Saya belom nyatet nilainya ke buku nilai." kata Pak Anton.
Jessica, yang selalu jahat udah ngelirik duluan ke aku. Aku gatau maksud lirikan itu apa. Tiba-tiba dia nyenggol bahuku.
"Sam,"
Aku sama sekali gak noleh.
"Sam,"
Aku masih ga noleh.
"SAM!" teriak Jessica.
"Kenapa, Je?"
"Pokoknya nanti kalo nama lo disebutin, lo sebut nilai gue, gue sebut nilai lo."
"Oke." aku gangerti maksudnya apa. Aku iyain aja.
"Cristian Saputro"
"80 pak!" teriak Ian.
"Jessica Celia Frederica"
"100 pak!"
Jessica langsung disorakin sama sekelas. Karna nilai sempurna.
"Loh, kok kamu sebut nilai--"
"Samantha Anette"
"65 pak..."
"Loh Samantha kok tumben dapet nilai jelek?"
"HOOOOO!" teriak satu kelas.
"Samantha kemaren ga bawa contekan pak, makanya jelek HAHAHA" Jessica teriak dari kursinya.
Lalu sekelas langsung menyoraki aku.
Flashback Off.
Sumpah ya dulu kenapa gua bego banget. Dibully mau-mau aja. Dasar Samantha terlalu rapuh. Tapi akhirnya gue sama Je baikan, setelah 3 tahun musuhan. Nyokap gue sampe--hampir--setiap hari ke sekolah gue buat ngomong ke kepsek karna ulah Je. Emang Je keterlaluan sih, tapi guenya juga dongo.
Hampir setiap hari juga gue gamau sekolah. Setiap hari gue nangis pagi-pagi karna gue gamau sekolah. Sampai seakan-akan, sehari tuh kayak setahun. Lama banget. Karna disekolah gak ada yang ngebela. Dibully bukan cuma sama Je. Sama sekelas juga.
Akhirnya kelas 4 gue dipisahin. Gue 4B, Je 4D. Kelas 5 juga pisah, gue 5A, Je 5D. Tapi kelas 6 kita disatuin lagi. Tapi karna kita udah mulai ngerti lah ya, ga kaya anak kecil lagi, kita akhirnya damai. Dan bahkan kita sahabatan. Hampir setiap sabtu gue kerumah dia buat main. Sering skype bareng. Dan suka sama cowo yang sama. HAHAHAHAHAH bego.
Nah yang suka sama cowo yang sama itu, ga sampe bully-bullyan lagi kok.
"WOY!" teriak Je.
"HAAAA APAAN"
"Pulang sama siapa?"
"Bokap-nyokap sih. Lu mau ikut?"
"Udah sama gue aja. Gue bosen dirumah. Sevel dulu yuk?"
"Yuk"
*
Gue sama Jessica udah ngabisin 4 jam di sevel. Ngobrol doang. Flashback masa kecil. HAHAHA. Dia sampe bilang "Yaampun Sam, segitu brengseknya gue dulu. Sampe tukeran nilai, sampe nyuruh lo jatohin Selina dari kursi, trus akhirnya lo yang dimarahin. Nyuruh-nyuruh lo ngerjain PR gue. Sumpah ya gue ga sadar HAHAHA"
Gue orangnya ga gampang maafin orang, tapi, kan gamungkin juga mau marahan karna masalah kecil begitu sampe tua.
"Sam, gamau main kerumah gue dulu?"
"Besok sekolah, bangun pagi."
"Oiya, yaudah deh, salam buat Nat--?"
"Nathan."
"Nah iya itu. Bilangin, gue ngefans sama dia."
"Kok jijik sih, Je"
"Udah bilang aja, abis itu mintain skypenya ya. Nanti kita skype bareng lagi kaya dulu. HAHAHA. Time Flies, Sam."
"HAHAHA gaada yang bisa gantiin posisi Rafael di grup skype kita."
"Ah bosen gue ketemu Rafa terus. Sekarang Nathan."
"Iya deh. Sipp"
"Boobye"
"Bye."
-------------------------------------
a.n
Aku cepet kan apdetnya. Ini part gajelas banget ya. Flashback gitu.
Itu pas flashback ttg bully-bullyan, itu beneran kejadian. Emang persis kaya gitu. Nama temen2 gua, gua samarin semua.
Yaudahlah. Adek gua bacot minta pinjem tab mulu.
Bye.
-Stella.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMANTHA
Teen FictionIni cerita hidup gue, yang rumit banget. setiap hari ada aja kejadian. masalah cinta yang ga selesai, masalah sekolah yang selalu ada di hidup gue masalah keluarga yang selalu melingkupi gue Gue Samantha. Ini cerita gue.