𝗦𝗜𝗫

96 12 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

。 ˚ ִֶָ ꒰ ⚛ིHappy Reading໒ྀ⚛ ꒱ ִֶָ ˚  。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

。 ˚ ִֶָ ꒰ ⚛ིHappy Reading໒ྀ⚛ ꒱ ִֶָ ˚ 




NORMAL POV

"Hoamm, ngantuk banget. Kapan kembali sih mereka?" Shu menguap lebar duduk berdekatan dengan Ryuji. Ia menemani Apis sementara keduanya balik kerumah Bokuden untuk memberitahukan pada mereka bertiga masih berada dibawah.

"Apa Shu-san beneran ngak mau ikut dengan mereka?" Tanya Apis berada di atas kepala Ryuji.

Shu menggeleng mengusap bulu hijau pada Ryuji, "mereka paling ngak lama juga cuma beritahu saja. Toh aku juga mau nemenin Ryuji masih rehat disini," tuturnya dengan senyuman lembut tercetak di bibirnya.

"Bilang aja males turun kebawah sana," sahut Dan Heng jengah.

Shu memutar bola mata, "kau pun sendiri cuma diem di tubuhku doang ngak gerak," cemoohnya.

"Kau yang buat kesepakatan sendiri aku serba salah," Shu mengacuhin perkataan terakhir Dan Heng.

Suasana hening, tak ada suara apapun di dalam gua sana. Gadis periang itu bahkan tak berani membuka sesi obrolan yang akan dibahas. Entah pikirannya jadi melantur kemana - mana.

𝐀𝐫𝐜𝐚𝐧𝐮𝐦 𝐯𝐚𝐠𝐮𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang