01. Papa!

638 76 54
                                    

"Gue cabut dulu." Kata seorang pria kepada temannya yang sedang bermain dengan konsol game di kamarnya.

"Mau kemana?"

"Belanja stokan sekalian cari makan," jawabnya.

"Nitip chitato sekalian!" Sahut temannya yang baru masuk ke kamarnya hendak join main game.

"Beli sendiri!" jawabnya acuh sambil berlalu.

"Dih kebiasaan amat jadi anak!"

"Yang sabar ini ujian," celetuk temannya yang sedang bermain konsol game.

💟 💟 💟

"Tuh anak tadi minta chitato rasa apa?" tanya si pria yang kini sedang berada di rak berisi makanan ringan.

Ia memang selalu begitu, biarpun ia selalu mengacuhkan permintaan temannya, tetapi ia akan tetap memenuhinya.

"Apa ajalah," lalu ia pun memasukkan beberapa varian rasa chitato ke trolinya.

Ia juga mengambil beberapa jenis cemilan lainnya untuk dirinya dan juga di bagi kepada teman temannya.

Setelahnya ia pun hendak pergi ke kasir untuk membayar belanjaannya. Di dorongnya troli belanjaannya dengan satu tangan dan satu tangan lainnya di masukkan ke dalam saku celana.

Saat tengah mengantri di kasir, ia di kejutkan oleh seorang anak kecil yang tiba tiba berlari dan memeluk kakinya.

"Papa!" Seru si anak lelaki dengan riang.

"Hah?" Ia yang terkejut sekaligus bingung pun menoleh ke kanan dan ke kiri lalu berjongkok menghadap anak tersebut.

"Iya?" Tanyanya dengan nada bingung.

Lalu seorang wanita yang terlihat panik datang ke arah mereka dengan tergesa, saat melihat anaknya sebuah rasa lega tersirat di wajahnya.

"Jiwu!" Ucapnya lalu memeluk anaknya. "Ya ampun Jiwu, mama kira kamu kemana, mama udah panik loh!"

"Mama ngga usah khawatir mama, Jiwu tadi liat papa, terus Jiwu panggil aja deh hehe," Kata anak tersebut dengan cengiran yang menunjukkan gigi susunya yang lucu.

"Ah... eh... a-anu, maafin anak saya ya mas, anak saya salah kira mas jadi papanya," kata si wanita sambil membungkuk sopan.

"A-ahh, ya, nggak apa-apa, udah," balas si pria tersenyum sambil menyuruh si wanita untuk berhenti membungkuk.

Lalu ia pun kembali menghadap ke depan, mengantri untuk membayar belanjaannya.

Samar-samar ia mendengar percakapan ibu dan anak tadi.

"Jiwu cuma beli satu marshmellownya? nggak mau tambah lagi?"

"Ngga mamaa, Jiwu satu aja udah cukup kok!" Jawab bocah lucu itu. "Mamaa, kok papa nggak di ajak ngobrol? papa diem aja tuuhhh!" Katanya sambil menunjuk pria di depannya.

"Itu bukan papa sayang," jawab mamanya lembut.

"Ihh ngga mamaa, itu papa, liat dehh! Kata mama papa itu tinggi, ganteng, terus aku pernah liat bingkai foto yang isinya ada mama sama cowo gituu mamaa, nahh cowonya itu mirip papa di depan ituu, bajunya juga mirip berarti itu papa!" Jelas anak itu dengan rinci dan semangat.

"Iya tapi yang di depan itu bukan papa sayang," sang mama menjelaskan dengan sabar.

"T-tapi itu p-papa mamaa, h-hiks hiks..." kata anak tersebut yang mulai menangis saat melihat pria tadi hendak pergi setelah membayar belanjaannya.

Lalu tangisannya pun pecah, membuat semua orang melihat ke arahnya.

"M-maaf, maaf atas ke-tidak nyamanannya, maaf," kata si wanita yang membungkuk kepada orang orang yang terlihat terganggu dengan tangisan anaknya.

[ On Hold ] Be My Papa Ft. Song MingiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang