Chapter 5

1.8K 312 100
                                    

.

.

.

Naruto menyalakan rokok, mata birunya memperhatikan Hinata dari jauh yang tengah berbincang dengan Sakura, sampai kemudian sebuah tangan menepuk bahunya. Mendongak, Naruto mendapati Shikamaru.

Shikamaru duduk di sebelahnya.

"Kudengar kau putus dengan Shion seminggu lalu." Shikamaru tidak segan membuka pembicaraan itu, Naruto terkekeh mendengarnya dan mengangguk. Ia menawarkan kotak rokoknya pada Shikamaru, lelaki berambut lebih gondrong itu mengambil satu batang dan menyalakannya.

"Dia lebih rumit dari yang aku tebak." Naruto menilai mantan kekasihnya, Shion selalu menempatkan porsi berlebihan pada sikapnya. Perhatiannya yang berlebihan dan bagaimana gadis itu mulai berani mengatur kehidupannya, padahal mereka baru jalan tiga bulan, itu waktu yang benar-benar singkat.

Shikamaru terkekeh. "Aku sudah pernah memperingatkannya padamu, tapi kau terus maju mendekatinya. Lagipula, gaya hidupnya juga sudah benar-benar berbeda dari kita."

Naruto dan Shikamaru berada di area smoking, lelaki berambut pirang itu sudah tampak acuh tak acuh membahas Shion. Naruto tidak ingin bersinggungan lagi dengan gadis itu.

"Ada yang menyukaimu, kau sudah membuka hatimu lagi?" Penawaran Shikamaru membuat Naruto terkekeh mendengarnya, lelaki berambut pirang itu menoleh pada teman sebayanya yang sama brengseknya itu.

"Hatiku selalu terbuka untuk siapapun." Naruto memasang cengiran, Shikamaru terbahak mendengarnya. Sungguh, Shikamaru tahu kalau setiap perempuan di kampus sudah mengetahui Naruto adalah lelaki yang kerap bergonta-ganti pasangan setiap musim, seperti kucing. Tetapi, tidak ada satupun wanita yang keberatan dengan itu.

"Siapa yang menyukaiku?" Naruto tampak penasaran.

"Sebentar lagi dia melewati kita, dia gadis yang benar-benar mandiri, kau pasti menyukainya. Tapi dia tak akan mengaku jika dia menyukaimu, aku memergokinya menyimpan fotomu di galerinya." Shikamaru memberikan informasi, Naruto menyeringai mendengar itu, semua perempuan memang seperti itu. Sepertinya cukup menyenangkan untuk mengisi waktu kosong musim ini.

"Itu dia." Shikamaru menyikut Naruto, menyuruhnya menoleh ke arah jam tiga, lelaki bermata biru itu segera melesatkan tatapannya.

"Yang rambutnya merah kelam, rambut sepunggungnya itu benar-benar indah kan?" Shikamaru berbisik, Naruto terus menatap gadis bermata ungu kelabu itu, gadis itu punya wajah yang lembut, tetapi tatapannya terlihat tajam.

Naruto menyunggingkan senyumnya. "Siapa namanya?"

"Sara, dia Sara Nohara. Kakaknya seorang dosen di sini, Rin-Sensei adalah kakaknya."

"Shit. Rin-sensei yang benar-benar cantik itu?" Naruto cukup terkejut mendengarnya, pantas saja, wajah lembut Sara mirip seseorang.

Shikamaru mengangguk. Naruto kembali memerhatikan Sara dari tempatnya duduknya, sampai kemudian rambut sepunggung yang terus terbelai terkena angin, membuat gadis itu akhirnya menoleh padanya.

Sara segera membuang muka ketika matanya bersinggungan dengan dirinya. Naruto mengulum senyumnya.

"I got you." Naruto harus mendapatkannya.

.

.

.

.

Naruto memeluk Hinata dari belakang ketika gadis itu tengah asik mengaduk sup, Hinata berjengit terkejut. Hampir saja melemparkan sendok sup ke arah lelaki itu.

More Than Friends ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang