Rintik hujan deras jatuh membasahi bumi. Langit malam menghitam disertai petir yang menggelegar.
Di sebuah apartemen sepasang kekasih tengah bergumul di atas ranjang. Sang wanita berada di atas lelaki.
Menggerakkan pinggulnya dengan liar. Tangan lelaki itu meremas buah dada yang seolah menggodanya. Kejantanannya di bawah sana tersiksa oleh kenikmatan.
"Akhh hmpsshh Zorohh--" desah Robin menggoda di atas Zoro. Raut penuh nafsu semakin membuat Zoro semangat menyiksa wanitanya.
"Robin bergeraklah perlahan." Zoro menahan pinggang Robin, yang semakin liar.
Robin menggeleng. Menggigit bibir bawahnya. "Tidak mau." Dengan napas yang terengah-engah Robin melanjutkan perkataannya. "Aku ingin hamil anakmu Zoro-kun."
"Robin mphss."
Robin membungkam Zoro dengan melumat bibir suaminya.
Zoro mengerang dalam hati. Robin sangat liar sekarang. Padahal saat sedang bercinta, Zoro lah yang selalu mendominasi.
"Zoro-kun aku akhh cum cumming--" Robin terjatuh di dada bidang Zoro dengan napas yang memburu.
Zoro tersenyum mengelus rambut milik Robin. "Kau tidak perlu sampai seperti ini, Robin." Zoro berbisik lembut.
"Habisnya aku kesal tahu." Robin mendonggak sesaat lalu kembali menyembunyikan wajahnya.
"Teman-temanmu sudah memiliki anak. Hanya kita yang tidak memilikinya." Ucap Robin sambil mengembungkan pipinya.
Beberapa jam yang lalu. Robin menemani Zoro reuni dengan teman-temannya.
Mereka semua sudah memiliki anak. Bahkan ada yang lagi hamil. Sementara Robin dan Zoro belum dikaruniai anak. Padahal sudah setahun usia pernikahan mereka.
"Kalau begitu ayo kita rutin melakukannya." Zoro menganti posisi tanpa melepas penyatuan mereka. Dirinya kini berada di atas Robin.
"Aku ingin Zoro kecil." Robin mengalungkan lengannya di leher Zoro. Melumat bibir manis suaminya.
Zoro mulai kembali menggerakkan miliknya. Memandang penuh cinta pada istrinya. Seorang wanita yang mau menerima Zoro dengan banyak kekurangannya.
Robin mengelus lembut bekas luka di dada bidang Zoro. "I love you, Zoro-kun." Robin berbisik sambil mengikuti irama permainan Zoro.
"I love you more," bisik Zoro di telinga Robin.
Zoro melumat bibir Robin. Menghentakkan keras miliknya. Robin meremas kuat bahu Zoro. Menutup matanya menikmati hujaman-hujaman kenikmatan dari suaminya.
"Robin." Zoro mendesahkan nama istrinya. Lelaki itu kini tengah menghisap kuat buah dada Robin sambil memainkannya.
Robin meremas kuat rambut hijau Zoro. Kewanitaannya berkedut seolah meremas kejantanan Zoro. Robin rasa dia akan mencapai puncaknya.
"Zoro akhh--" Tubuh Robin bergetar seiring dengan cairan hangat yang terasa di perutnya.
Zoro mendiamkan miliknya beberapa saat. Robin jatuh tertidur di pelukan Zoro.
Sepertinya Robin benar benar kelelahan Karena saat baru tiba di apartemen tadi, Robin langsung menyerang Zoro.
"Selamat tidur, Ratuku." Zoro mengecup kening Robin. Menarik selimut untuk menutupi tubuh polos keduanya.
***
Keesokan paginya, Robin terbangun. Meraba-meraba tempat kosong di sampingnya. Robin berusaha bangkit. Bersandar di kepala ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zorobin (Lemon)
RandomCerita ini murni dari penulis sendiri Warning 18+ Disclaimer: one piece (Oda Sensei) Cerita Random Seks ada alay ada Romantis ada Kata kasar mungkin ada Type gak jelas ada One shot pendek Jangan lupa vote dan komen untuk mendukung cerita ini Karena...