The Time Alone With You--(Zorobin)

1.7K 22 0
                                    

Beberapa menit yang lalu orang tua Robin pamit pergi ke luar kota selama beberapa hari. Robin tentunya tidak terlalu peduli. Asal duit jajannya aman.

Sebagai anak kuliahan, Robin bisa dibilang rajin karena sering mengerjakan tugas-tugasnya dengan cepat.

Karena sungguh tidak suka hal-hal yang merepotkan. Otaknya selalu memutar cara bagaimana cara menyelesaikannya dengan cepat.

Rutinitas Robin setelah mengerjakan tugas-tugasnya adalah bermain hp seharian, rebahan, menonton film, makan, dan minum bir kalengan. Ya, surga bagi anak nolep macam Robin.

Robin sendirian di rumah, cuma mengenakan hoodie kebesaran tanpa bra dan celana dalam hitam.

Ponsel Robin berdering. Panggilan dari Zoro tapi Robin mengabaikannya. Menonton film jauh lebih menarik. Apa lagi adegan seru-serunya.

Tidak berapa lama kemudian ada yang mengetuk jendela balkon kamar Robin.

Robin menyipitkan mata. Beranjak membuka tirai balkonnya.

Zoro menampilkan senyumnya, sambil memperlihatkan dua bungkusan ayam m*d. Robin terpaksa membuka jendela balkonnya.

Tanpa mempersilahkan Zoro masuk, Robin berkata. "Tutup kembali jendelanya."

Zoro menurut. Lalu menyimpan bungkusan m*d itu di depan Robin.
Robin langsung mencomotnya dengan santai.

"Kenapa teleponku tidak diangkat?" Zoro memeluk pinggang Robin dari belakang. Mencium aroma vanila kesukaannya yang menguar dari tubuh Robin.

"Film-nya lagi seru." Robin mengunyah sambil fokus menatap televisi.

Zoro mengikuti arah pandang Robin, yang tampak serius memerhatikan seorang aktor lelaki yang merupakan pemeran utama.

Kalau dibandingkan dengan aktor itu, Zoro tidak kalah tampan. Zoro kini merasa cemburu pada karakter fiksi.

Zoro bergerak nakal, memasukkan tangannya ke dalam hoodie Robin. Meremas buah dada besar milik Robin.

"Zoro, jangan ganggu. Aku lagi serius nonton ini." Robin menggeliat risih. Meski merasakan nikmat bersamaan. Tapi tetap saja geli.

"Hm...?" gumam Zoro pelan. Lelaki itu tengah membuat tanda kissmark di leher jenjang Robin.

"Robin, aku mau memakanmu, boleh?" Zoro mengelus lembut paha mulus Robin.

Robin memukul tangan Zoro. "Jangan nakal, ishh."

Namun, lelaki itu menghiraukan perkataan Robin. Malahan jari jemari Zoro mulai berani bermain di area tersembunyi milik Robin.

"Akhh... Zoro kumohon hentikan." Robin melenguh ketika Zoro memainkan kewanitaannya.

Zoro menampilkan smirk-nya. Menjilat leher Robin sambil memasukkan tiga jari sekaligus.

"Zoro." Robin mendesah tidak karuan. Menahan tangan Zoro agar tidak masuk lebih dalam.

"Ahhh .... " Robin tanpa sadar mendesah hebat saat dirinya pertama kali keluar, karena ulah jari Zoro.

Robin melemas dalam pelukan Zoro. Memandang lelakinya dengan sayu, yang sedang menjilati jarinya.

Zoro mencium Robin. Melumat bibir manis Robin. Saling meliukkan lidah bertukar saliva.

Robin melepas pagutan mereka lebih dulu. Napasnya terengah-engah dengan benang saliva yang saling menyatu.

"Sudah, ya. Aku lelah." Robin balas memeluk Zoro. Mengabaikan film yang di tontonnya tadi. Robin sedang tidak mood melakukan 'itu' tapi tidak tahu nanti.

Zorobin (Lemon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang