udah lama gak up
i hope u like this y'all
happy reading!
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Satu tamparan telak yang begitu keras dan panas terlayangkan secara mulus pada pipi halus lelaki manis bermarga Huang itu.Renjun kaget. Sangat kaget.
Ia terkejut dan shock berat.
Haechan.
Lee Haechan.
Lee Donghyuck.
Sahabatnya.
Haechan menamparnya.
Bulir air mata mulai jatuh dari sudut matanya.
Renjun menangis.
Dan Haechan- si pelaku penamparan meraih tangan Renjun dan membawa lelaki mungil itu ke dalam pelukannya.
"Lepasin! Brengsek! Lepasin gue! BANGSAT LEPASIN!" teriakan dan berontakan Renjun tak Haechan hiraukan. Ia malah semakin erat memeluk lelaki pendek itu.
"Haechan BAJINGAN! LEPAS GUE BILANG LEPAS! ANJING! LO JAHAT! LO KASAR!" teriak Renjun yang membuat telinga berdengung, membuat Haechan mendengus.
"DIEM!" sekali bentakan keras, Renjun pun diam terbungkam.
Tubuhnya semakin bergetar. Ini pertama kalinya, Haechan membentaknya. Dan ini pertama kalinya ada orang yang membentak Renjun. Jika biasanya yang ia terima adalah suara dengan nada dingin dan datar. Maka bentakan ini cukup membuat Renjun bergetar ketakutan.
Ia menangis. Renjun menangis sesenggukan. Dan tubuhnya bergetar hebat. Gerakan berontakannya tadi lenyap ditelan takut.
Haechan ikut terdiam sembari terus mengelus punggung mungil dalam pelukannya itu dengan lembut. Surai rambut Renjun ia belai dengan pelan. Mencoba menenangkan.
Sial, Haechan tadi kelepasan.
"Lo takut sama gue... Njun?" tanya Haechan pelan.
Ia tak mendapat sahutan apapun. Tidak anggukan, apalagi suara menjawab.
"Maaf..."
"Maafin Echan... Echan tadi kelepasan." bisik Haechan pelan tepat di seberang telinga Renjun.
Renjun sedikit bergidik mendengar suara berat Haechan. Tangisnya sudah reda, hanya tinggal sisa-sisa kecil air mata.
Haechan yang sadar akan tubuh yang sudah tak bergetar itu pun melepas pelukan mereka perlahan.
Mengusap sisa-sisa jejak air mata Renjun. Ia tersenyum tipis. Senyum yang indah.
"Jaemin itu sahabat kita, gak seharusnya Lo bertindak kayak gitu, Njun. Jangan jadi gila karena cinta. Dan jangan jadi nekat karena obsesi." ucap Haechan pelan sarat akan keseriusan.
Oke, mari kita jelaskan permasalahan mereka disini.
Haechan menampar Renjun karena tadi Renjun menceritakan semua yang ia lakukan di rumah Jaemin. Renjun menceritakan bagaimana hebatnya dia menghujat, mencaci, dan menyalahkan Jaemin. Dan tentu itu membuat Haechan marah hingga kelepasan melayangkan satu tamparan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Usai untuk Mulai [MARKMIN - NOMIN]
Short StoryMark membutuhkan Jaemin, lebih dari perasaan cinta Jeno terhadap Jaemin. Dan Jaemin tau, diantara Mark dan Jeno, ada yang telah usai dan ada yang baru dimulai. Dan Jaemin yang memutuskan. WARNING!!! ⚠️ BXB AREA! ⚠️ MATURE CONTENT! ⚠️ M-PREG! ⚠️ CRAC...