🌿LIMA🌿

14 6 5
                                    

Happy reading!

Sebelumnya, terima kasih untuk kalian yang masih setia baca cerita ini. Aku juga suka baca komen kalian, itu buat aku jadi lebih semangat untuk terus lanjutin cerita ini. Sayang kalian❤

🌿🌻🌿

"Tidak ada yang indah dari perpisahan"

🌿🌻🌿

"Dipaksa berhenti, atau bertahan dengan sakit di hati?"

🌿🌻🌿

Kania berjalan dengan sedikit tergesa, dirinya terlambat untuk bangun. Saat ini jam sudah menunjukan pukul sepuluh pagi. Ia khawatir jika anak nya terlambat untuk sarapan, ngomong-ngomong ini hari minggu.

Ketika dirinya sampai diruang tamu, mata nya melebar. Pemandangan yang sangat membuat kepalanya pening. Disitu terlihat Aliansya masih tertidur pulas di atas karpet, dan Zafia yang tertidur di atas sofa, mereka terlihat sangat kacau, bantal dan selimut berserakan di mana mana, bahkan televisi nya masih menyala.

Kania berjalan menghampiri keduanya dengan tangan yang senantiasa memijit pelan kepalanya yang terasa sedikit sakit.

"Zafia," ucap Kania seraya menggoyangkan tubuh Zafia agar gadis itu terbangun dari tidurnya.

"Zafia, bangun sayang" ucap Kania lembut. Perlahan sepasang mata itu terbuka.

"Bunda?" tanya Zafia dengan suara serak.

"Bangun sayang. Liat tuh, kamu habis ngapain sih tadi malem? Berantakan banget kaya gini" ucap kania setelah putri nya sadar seutuhnya.

"Maaf Bunda." Ucap nya merasa tidak enak.

"Sekarang kamu bangunin Ali, abis itu mandi, jangan lupa di beresin dulu ini." ucap Kania sebelum pergi meninggalkan ruang tamu, menuju dapur.

Hoam....

Zafia menguap untuk kesekian kali nya.

Gadis itu menggaruk kepalanya seraya menatap Aliansya yang masih tertidur pulas.

"Ali bangun...." ucap Zafia lemas, dirinya masih sangat mengantuk entah mengapa. Tangannya terangkat untuk menggoyangkan tubuh Aliansya.
Sepuluh menit berlalu....

Masih tidak ada pergerakan dari laki-laki itu, dirinya terlihat sangat tenang dan nyaman, seperti tidak terusik sama sekali.

Zafia berdecak kesal. Nih orang tidur atau mati sih?! - batin Zafia.

Gadis itu mengambil bantal, dengan perasaan kesal dia memukul wajah Aliansya.

Berhasil. Laki-laki itu tergelonjak kaget, mata nya refleks terbuka. Zafia yang melihat itu lantas tertawa terbahak-bahak.

"Anjing lo! Gue lagi tidur enak enak juga!" ucapnya ngegas.

"Siapa suruh tidur udah kayak orang mati. Liat dong, ini udah jam berapa? Udah pagi, bangun, jangan males. Mandi sana, bau." ucap Zafia seraya pergi meninggalkan Aliansya yang masih menatap nya dengan tatapan marah.

IT'S ME ZAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang