6

191 32 0
                                    

"Lo emang udah lupain Minju?" tanya Jisung santai. Mendengar itu, senyum Jaemin langsung lenyap.

"Mana bisa?" jawabnya, lalu menuangkan coke ke gelas dan meminumnya dalam sekali teguk. Jeno mengulum bibirnya, sebenarnya ini adalah topik sensitif, tapi Jeno tahu Jisung sengaja menyinggung itu.

Mereka semua tahu bahwa Jaemin harus di ingatkan, karena pria itu memiliki kisah yang belum selesai.

Mereka semua tahu bahwa Jaemin harus di ingatkan, karena pria itu memiliki kisah yang belum selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Winter, kan?"

Pagi itu, suara Jaemin menyapa kedua telinga Winter saat dirinya sedang ada di koridor kampus untuk menuju kamar mandi.

Padahal, jam tangan di lengannya menunjukkan bahwa hari ini masih pagi sekali. Tidak biasanya para penghuni kampus sudah datang. Winter sendiri sudah ada di sini, karena tugas khusus mereview sebuah novel klasik, dan gadis itu merasa perlu untuk mencari bahan referensi lain di perpustakaan.

Di sisi lain, Jaemin yang baru saja berkata, agak bingung saat melihat ekspresi Winter yang seakan terlihat khawatir akan sesuatu.

"Lo kenapa udah ada di kampus jam segini?" tanya Winter bingung.

Jaemin menunjukkan map khusus file berwarna merah pada Winter, "bimbingan skripsi. Dosennya mau pagi-pagi banget biar mahasiswa lain juga bisa bimbingan sama dia."

Winter akhirnya mengerti. Ia bahkan lupa bahwa Jaemin ini adalah mahasiswa semester akhir yang sebentar lagi akan lulus.

"Kak, gue harus ke perpus. Nanti aja, ya ngobrolnya." ucap Winter kemudian melangkah cepat meninggalkan Jaemin di koridor sebelum pria itu menjawab.

Jaemin yang melihat Winter melenggang pergi begitu saja sebenarnya agak bingung.

Apa dia berbuat salah pada Winter? Tapi jika iya, kesalahan apa yang ia perbuat. Padahal kemarin dia dan Winter masih biasa-biasa saja.

Tak mau berpikir terlalu banyak, Jaemin kembali melanjutkan langkahnya menuju ruangan dosen yang dimaksud. Hari ini selain dia, ada beberapa sahabatnya juga yang akan bimbingan pagi-pagi sekali. Dia bertemu Haechan di parkiran dengan alasan yang sama, dosennya juga meminta Haechan datang. Jeno sahabatnya yang paling dekat juga ada di sini, pria itu memang sering datang pagi-pagi karena prodi yang diambilnya lebih sulit dibanding sahabatnya yang lain.

Jaemin masuk ke ruangan dosen dan mulai bimbingan selama beberapa jam di sana. Setelah selesai, pria itu memutuskan mampir ke kantin sejenak untuk sarapan. Sejak dari rumah, dia memang tidak sempat makan.

Lagi-lagi, Jaemin melihat Winter. Kali ini, gadis itu sedang duduk di meja kantin bersama Aeri di depannya yang sedang makan semangkuk bubur. Kelihatannya, Winter sudah menghabiskan sarapannya karena Jaemin melihat mangkuk kosong di sebelah lengan gadis itu. Jaemin ragu, apa dia harus menghampiri Winter atau tidak. Pasalnya, gadis itu tadi seperti tidak ingin diganggu.

Rexona Dry Serum (JAEMIN WINTER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang