"Zanna" panggil papa membuka pintu kamar Zanna
"Papa? Kenapa pa?"
"Jangan lupa ke ruang keluarga yaa seperti biasa kalau papa pulang"
"Siap pa" jawab Zanna sambil sikap hormat dan tersenyum
Setelah itu papa pun keluar menuju ruang keluarga setelah dari kamarku, sedangkan aku masih dikamar menyelesaikan tugas yang tinggal sedikit lagi, setelah beberapa waktu akhirnya tugas aku pun selesai dan setelah merapikan meja belajar aku langsung menuju ruang keluarga rutinitas kita kalau papa pulang dari lembur.
Tok Tok Tok
"Maaf telat pa,ma, Zayn tadi tugasnya tinggal sedikit nanggung sekalian diselesaikan" ucapku dan duduk disebelah kembaranku Zayn
"Iya tidak apa" jawab mama
"Kali ini papa bakal tanyain sesuatu ke kamu Zanna" kalimat itu membuat Zanna bingung, tetapi ternyata Zayn pun begitu karena menyangkut saudara kembarnya.
"Apa pa?"
"Sebelumnya sekolah kamu gimana?"
"Lancar pa"
"Kamu kenal sama Arzan Narendra?" Pertanyaan itu membuat Zanna tambah bingung
"Pa, percuma tanya Zanna dia gabakal tau meskipun kelas mereka sebelahan" jawab Zayn mewakili Zanna
"Memang kenapa Zanna gatau Zayn? Kan mereka satu sekolah seangkatan pula" tanya sang mama
"Dia gapernah keluar kelas ma, keluar pun cuma ke kamar mandi, perpus gitu doang"
"Kamu gak kekantin na?"
"Hehe, males ma jauh" jawab Zanna
"Perut kamu sensitif loh, pantesan aja pulang² kadang ngeluh perutnya sakit"
"Jauhh maaa"
Mama hanya menggeleng dan melihat ke Zayn"Zayn, lain kali adikmu beliin makanan di kantin kalau dia gamau keluar lagi" ucap mama dan diangguki Zayn
"Oke, jadi Zanna kamu gakenal sama Arzan?"
"Enggak pa, memangnya kenapa?"
"Gini Zanna orang tua Arzan itu teman baik papa sama mama dari SMA dan dulu saat mamamu dan mama Arzan hamil mereka berniat menjodohkan kalian berdua karena dulu mama dan mama Arzan sudah tau jenis kelamin kalian-"
Zanna dan Zayn terkejut namun masih penasaran kalimat selanjutnya
"Lalu?"
"Jadi mama sama papa mau kamu yang dijodohkan dengan Arzan nak"
"Kenapa harus aku pa? Ada Zayn juga kan?"
"Nak Zayn kan cowok Arzan juga cowok"
"Oh iya lupa"
"Kamu gimana sih Zan" ucap Zayn sambil menggelengkan kepala tidak habis pikir
"Ta-tapi pa aku sama dia kan masih kelas 11 nanti bisa dikeluarkan dari sekolah" ucap Zanna khawatir dengan sekolahnya
"Tenang saja, pernikahan kalian akan diadakan private hanya rekan kerja papa sama papa Arzan dan saudara saja yang datang, kamu mau ya?"
Zanna masih bingung tetapi dia melihat jika kedua orang tuanya ingin dirinya menerimanya, dan akhirnya dengan perasaan campur aduk Zanna pun menerimanya.
"Iya pa aku mau"

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan (on going)
Historia CortaBagaimana jadinya jika wanita yang menjaga jarak dengan lelaki dijodohkan dengan lelaki yang selalu menolak wanita yang mengungkapkan perasaan kepadanya?? Bagaimana kelanjutannya? Baca yuk ^_^