Penasaran (2)

13 3 0
                                        

Sepulang sekolah

Arzan memasuki halaman rumahnya dan memarkirkan motornya di garasi lalu masuk kedalam rumah.

"Assalamualaikum Bun" salam arzan memasuki rumah

"Waalaikumussalam" jawab bunda

"Eh udah pulang, gimana sekolahnya lancar gak?"

"Lancar Bun cuma.."

"Kenapa? ayo kenapa bilang ke bunda dong, bunda kan jadi penasaran" yang ditanya hanya senyum tipis lalu menjawab

"Aku udah ketemu sama Zanna bunda"

"Hm? Eh Zanna anaknya om Devan?"

"Iya, tadi dia ke kelas arzan sama kedua temennya, yaudah Arzan jadi tau dia karena kan wajahnya emang mirip banget sama Zayn udah kaya Zayn versi perempuan"

"Owalah gitu berarti seneng dong?"

"Udah ya Bun Arzan ke kamar dulu, nanti kalau ayah udah pulang panggil Arzan, mau ngomong sama ayah"

"Iyaa, yaudah sana bersih-bersih"
Setelah itu Arzan menaiki tangga menuju kamarnya sambil menunggu ayahnya pulang.

Pukul 20.15

Ayah Arzan sudah pulang dari kantor dan sudah bersih-bersih sedang berada di ruang keluarga menunggu anak tunggalnya yang ingin berbicara dengannya.

"Malam yah" sapa Arzan lalu duduk

"Malam juga, kenapa Zan mau bicara sama ayah?"

"Tadi arzan udah ketemu sama Zanna dia ke kelas arzan sama temennya"

"Ohh lalu?"

"Ayah tau kenapa dia kayak gak nyaman banget Deket laki-laki?"

"Hmm setau ayah dia gapernah Deket sama lelaki kecuali ayahnya sama zayn"

"Ohh gitu"

"Iya, itu aja?"

"Iya yah" dan ayah mengangguk.

"Oh iya kamu mau nomor Zanna?"

"Hm? Gausah yah kapan² aja"

"Yaudah terserah kamu, tapi arzan" ucap ayah

"Ya?"

"Kamu jaga Zanna yaa, dia gabisa jauh dari orang tua dan Ayah dapat kabar kalau katanya Minggu depan angkatan kamu mau study tour jadi tolong jaga dia kalau Zayn lagi gaada" nasihat ayah ditanggapi senyuman tulus oleh arzan

"Iya yah Arzan akan jaga Zanna semaksimal mungkin yang Arzan bisa"

"Makasih ya nak, kamu sudah dewasa sekarang ayah bangga sama kamu"

"Iya yah" jawab arzan lagi dan lagi tersenyum tulus.

Setelah berbicara dengan ayahnya Arzan kembali ke kamarnya dia lega setelah mendapat jawaban atas apa yang dia pikirkan dari tadi

Saat sedang beristirahat ponsel Arzan berdering menandakan ada yang menelfon.

"Halo?" Ucap Arzan

"ZAN" orang itu berteriak membuat Arzan menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Gausah teriak, kenapa?"

"Besok gue nebeng ya? Mobil di servis hehe"

"Akhirnya Lo servis juga setelah keseringan mogok"

Disisi lain Satya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal setelah mendengar jawaban arzan.

"Males bawa ke bengkel gue"

"Yaudah besok gue jemput"

"Thanks Arzan nalendla"

"Nama gue Arzan Narendra bukan Arzan nalendla sat"

"Lo kok kasar sih sama gue Zan?"

"Gue gak kasar, sat itu dari nama Lo SATYA!"

"Hehe sorry"

Arzan tidak menjawab tetapi tanpa mendengar ocehan Satya lagi langsung mematikan telfonnya.

Perjodohan (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang