Four

5 2 0
                                    

Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata, ini hanyalah sebuah imajinasi author semata.

Tidak berniat untuk menyinggung siapapun.







Enjoy.












Tak terasa hari-hari telah dilalui oleh Sera,walaupun penuh dengan kejanggalan.

Sera sudah bersiap untuk pergi ke sekolahnya, ia sudah tampil rapi dengan baju seragamnya.

"Ma,Sera berangkat dulu ya, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam..."

Sera menutup pintu agak keras,sehingga menimbulkan sebuah suara yg cukup keras juga.

BLAK!

"astaghfirullah...Sera kenapa ya? akhir-akhir ini semakin aneh", gumam sang ibu sambil memegang dadanya yg tadi terlonjak kaget.

.........................o0o...........................

Sera sampai disekolah nya, tatapannya terus lurus sepanjang lorong untuk menuju ke kelasnya, orang yg melihatnya merasa agak takut, karena merasa tidak enak saat berpapasan dengannya, pdhl tidak kenal.

Seolah-olah Sera mengeluarkan energi negatif, ia datang ke kelasnya, setelah itu menatap sekitarnya sebelum pergi ke tempat duduknya, sementara teman-temannya tak berani menatap balik kearah Sera yg kini mulai melihat papan board dengan tatapan kosongnya.

Guru pun datang, seisi kelas diam saat pelajaran berlangsung, tak ada yg berani bersuara sedikit pun, kecuali saat sesi tanya jawab dengan sang guru.

Setelah pelajaran selesai, tibalah saatnya istirahat...disinilah semuanya dimulai....

Sera tengah mengantri, tepatnya antrian paling belakang, tapi untungnya dagangan kantin msh bisa ia lihat, karena memiliki postur tubuh yg cukup tinggi.

"Awas minggir!!!Gw duluan!!", Ucap seorang murid yg tidak lain adalah teman sekelas Sera, namanya Rina.

"Jangan nyela dong!", Tegur Sera sambil mempertahankan posisinya.

"Terserah gw dong!!masalah buat Lo?!lagian Lo siapa sih?! ngatur-ngatur gua"

Sera menahan emosinya, ia hanya bisa memasang wajah datar,walau matanya tak bisa berbohong, karena matanya menatap tajam kearah orang yg kini berada didepannya.
























"Awas aja Lo"-batin Sera.


























Sekarang sudah saatnya pulang sekolah, Sera membereskan barang-barang yg ada dimejanya, ia benar-benar gak bisa kalo harus liat sesuatu berantakan.

Sesuatu yg berantakan akan membuatnya risih,cemas, gelisah,bahkan stres.
Makanya dirumahnya terlihat bersih.

Kalo ditanya dia punya kecemasan kaya gini sejak kapan?jawabannya sejak SD, pokoknya Sera gak suka sesuatu yg berantakan, semuanya harus rapi.

Tak terasa,bell pun berbunyi,menandakan bahwa waktunya sudah pulang sekolah.

Sera menggendong tasnya, saat sampai didepan pintu depan kelas.

"WOI!!Piket dulu Lo sini!!!"

"Aku kan piketnya hari Jum'at, bukan hari Selasa...."

"Bodo amat Lo piket hari apa!!Lo gantiin gw piket disini!!kalo orang bilang gw kemana?!Lo bilang aja gw pulang duluan karena sakit, dan lo yg gantiin gw piket, TITIK!!"

"gak", jawaban singkat dari Sera.

"Lo harus mau!!!kalo gak?!!"

"Apa?"

Sera menatap Rina mengintimidasi,Rina yg ditatap begitu jadi canggung.

"Gw bakalan lakuin sesuatu sama Lo,sampe Lo nyesel!"

Sera yg mendengar hal itu, langsung membalikkan tubuhnya,lalu berjalan pergi meninggalkan Rina sendiri.

Rina mengejar Sera, Sera mempercepat langkahnya.

Sampai didekat jalan raya,Rina msh mengejar Sera, Sera tak peduli, ia tetap berjalan, tanpa mempedulikan Rina yg kini mulai memanggilnya.


"SERA!!WOI!!

WOII!!

BANGS*T!!

SERA!!

DASAR TOL*L LO!!

AWAS AJA LO!!!"

Sera terhenti kala sudah didekat jalan raya depan sekolahnya, ia melihat sekitar, bersiap untuk menyeberang.

Rina yg ada dibelakang Sera sekarang sudah bersiap mendorong Sera kejalan karena kesal.

"MATI LO SERAAA!!!"


































BRAAAKKKK!!!







































Sera berjalan tanpa henti, saat ia merasa dirinya cukup jauh.....


































"Rasain Lo, siapa yang mulai, harus siap konsekuensinya"



Sera pun tersenyum senang, dan meninggalkan Rina yg sudah tak berdaya karena tertabrak oleh truk.
Darah nya mengalir tanpa henti, berusaha untuk sadar, namun tak bisa...

Dan yg terakhir ia lihat adalah...




















Sera tersenyum sambil mendadahinya.

To be continued.

Wah wah wah, masih ada yg baca gak nih?

Jangan lupa vote dan komen nya ya!




                              10 JANUARI 2023.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DUALITY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang