Darah Dibalas Darah

184 5 0
                                    

13 hari berlalu, mayat Wulan diketemukan warga. Berawal dari pak Budi yang mencari ayamnya yang tak pulang semalaman, dia mencari di area sekeliling rumahnya. Sampai mendekati jalan buntu yang terdapat rumah Wulan, bau busuk tercium di hidungnya. Yakin baunya berasal dari rumah Wulan, dia mengetuk pintu rumahnya. Tak ada yang menjawab salamnya, pintu juga terkunci. Pak Budi melaporkan hal mencurigakan itu pada pak RT yang kemudian juga diteruskan pada polisi Babinkamtibmas. Atas kesepakatan warga, pintu pun di dobrak.

 Atas kesepakatan warga, pintu pun di dobrak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoekkkk Hoekkkk..

Orang-orang yang melihat Wulan tergantung banyak yang langsung muntah. Bahkan Bu Jiyem istri pak Budi, pingsan melihatnya. Jasad yang tergantung itu sudah membusuk, darah dan nanah menetes di lantai. Belatung sudah menggerogoti tubuh Wulan, tubuh berwarna biru keunguan. Suasana menjadi gaduh dan penuh dengan pembicaraan, kenapa Wulan sampai gantung diri. Tim forensik diterjunkan ke lokasi, menurunkan mayatnya dan membawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk autopsi. Tim Reskrim juga diturunkan untuk olah TKP, mencari motif dan kemungkinan barang hilang. Arif suaminya juga baru bisa dihubungi sehari kemudian, karena harus ada yang menyusul dari kota ke area perkebunan sawit untuk menyampaikan istrinya meninggal gantung diri.

Sesampainya di rumah sakit, Arif menandatangangi surat Visum et Repertum (V.e.R) sebagai persetujuan untuk autopsi Wulan. Arif pun diperiksa tim penyidik, tapi Arif tidak tahu apa penyebab istrinya nekad gantung diri. Dia juga berkomunikasi hanya awal bulan ini saja karena keterbatasan jaringan telekomunikasi. Para tetangga terdekat seperti pak Budi, mbak Sri dan tetangga yang berinteraksi dengan Wulan juga diperiksa. Semua mengatakan Wulan terakhir terlihat 2 minggu lalu, saat keluar berbelanja di warung sayur terdekat. Karena rumahnya paling pojok maka tetangga juga tidak sering berinteraksi dengan Wulan. 

Hasil penggeledahan polisi juga tidak menemukan ada barang yang hilang. Uang dan rekening jenazah juga masih utuh. Rumah terkunci dari dalam semakin memperkecil kemungkinan ada orang lain yang menyeting Wulan untuk tampak bunuh diri. Hasil outopsi menyimpulkan Wulan sudah meninggal 2 minggu kemarin dan penyebab kematiannya adalah kehabisan nafas karena saluran pernafasan tertutup. Yang menjadi aneh adalah tidak adanya surat wasiat, karena biasanya orang yang mengakhiri gantung diri akan meninggalkan pesan tertentu. Layaknya ini adalah bunuh diri yang tiba-tiba terjadi. Hasil penelusuran 2 minggu polisi akhirnya menyatakan kasus ditutup karena bunuh diri. Suami Wulan, Arif pun akhirnya memilih menjual murah rumah itu dan dibeli orang Bandung yang ingin menjadikan rumah kontrakan. Sedangkan Arif kembali ke Kalimantan untuk meneruskan bekerja di perkebunan sawit.

Mataku terbuka sedikit demi sedikit. Aku terbangun dari mimpi itu, dalam posisi terlentang di tengah ruangan. Entah apa yang terjadi di dunia nyata karena aku tadi malam merebahkan diri di kamar, kini terbangun di tengah ruangan. Dari mimpi yang Wulan berikan, aku tahu apa penyebab Wulan gantung diri. Tak lain adalah karena mbak Sri yang bersekutu dengan jin dan iblis. Tak habis pikir, orang yang biasaa ku temui dengan tampak biasa saja, ternyata adalah pembunuh yang keji. Menumbalkan suaminya dan juga membunuh orang yang membuat warungnya bangkrut. Lebih keji lagi adalah mbak Sri menggunakan sekutu jin, iblis, setan atau apalah namanya, yang membuat dia tidak akan dicurigai siapapun.

Rumah Gantung (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang