🌱

318 23 1
                                    

"Ekhem!"

Tanpa mereka sadari, mereka sudah menjadi tontonan drama bagi empat orang. Jaemin melepaskan pelukan mereka dan menutupi mukanya yang kini sangat merah padam dengan ke dua tangannya. Kini Renjun sedang memasang muka tengil nya yang menyebalkan bagi Jaemin.

"Sepertinya akan ada tontonan baru yang menarik." -Renjun

"Be-berisik dasar rubah! Me-mending kamu cari pasangan kamu saja! Dasar jomblo!"

"YAK! AKU BUKAN JOMBLO ASALKAN KAMU TAU! AKU HANYA BELUM MENEMUKAN ORANG YANG PANTAS MENJADI PENDAMPINGKU!"

"Sudah-sudah, kalian jangan berantem gini dong. Gak liat itu Jeno ketakutan?" -Winwin

Kini mereka berdua langsung mengalihkan pandangannya kepada Jeno. Mereka melihat Jeno yang sedang meremas ujung bajunya dengan gemetar. Ayolah, kalau bersikap seperti itu mereka jadi merasa bersalah karena sudah bertengkar.

Yuta menghampiri Jeno dan Jaemin. Dia mengelus kepala Jeno agar sang empu merasa tenang.

"Nak, bisa bawa Jaemin ke kamarnya? Papa minta tolong ya?"

Jeno menganggukkan kepalanya dan mendorong kursi roda Jaemin menuju kamar Jaemin. Dikamar Jeno duduk di ujung kasur. Sedangkan Jaemin masih berada di kursi rodanya di depan Jeno.

"Apa kau takut kepada adikku no?"

"Sedikit.. dia sangat menyeramkan. Dia memarahi nana. Nono takut dengannya."

"Dia tidak memarahiku no, dia hanya bercanda kepadaku. Jangan takut kepadanya."

"Benarkah? Dia tidak marah kepada nono maupun nana? Dia tidak marah saat nono memeluk nana kan?"

Kini mata Jeno berkaca kaca asalkan kalian tau. Jaemin terkekeh gemas karenanya. Dia menangkup pipi Jeno dan menempelkan hidungnya ke hidung Jeno. Dia masih tersenyum lebar. Jeno menutup matanya dan mengangkat Jaemin ke pangkuan nya. Tentu saja Jaemin kaget saat di angkat, tapi sekarang dia nyaman karena pelukan dari sang kekasih.

"Nono sayang nana..."

"Nana juga sayang nono..."


🌱





Beberapa bulan kemudian, Jaemin dan Jeno sudah menikah. Kini mereka tinggal di apartemen yang di hadiahkan oleh Jaehyun untuk kado pernikahan mereka. Tadinya Jaehyun ingin membelikan rumah yang besar, namun Jaemin menolaknya dan mengatakan bahwa apartemen sudah cukup baginya. Akhirnya Jaehyun memberikan apartemen yang sederhana (baginya bagi kita mah udh kek rumah) kepada Jaemin dan Jeno.

Kini mereka sedang tiduran di kasur sambil berpelukan. Kata Jeno sih biar energi nya keisi alias MODUS! Jaemin sih iya-iya aja, kan dia udah bucin mendarah daging sama ayangnya.

"No, aku mau pergi ke dapur dulu. Lepas dulu ya?"

"Ndak! Ndak mau!!"

"Tapi aku haus no... Sebentar ok?"

"Kalau begitu biar nono yang ambilkan saja ya nana. Sebentar, nono akan segera kembali!"

Jeno langsung berlari ke luar kamar. Dia mengambil gelas dan mengisinya dengan air. Lalu kembali kekamar dan memberikan gelasnya kepada Jaemin. Jaemin menerimanya dengan senang hati lalu meminumnya. Setelah itu dia menaruh gelasnya di atas nakas dekat kasur.

Ting nong*

Bel rumah tiba-tiba berbunyi. Jeno pergi keluar dan membuka pintu apartemennya.

Coklat Manis [NoMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang