🌱

186 9 0
                                    

Tanpa Jaemin dan Sungchan sadari, Jeno sedang melihat mereka berdua dengan tajam. Dia berfikir bahwa Jaemin berselingkuh dengan adiknya sendiri. Jeno mendekati Jaemin yang sedang tertawa bersama Sungchan, lalu menariknya paksa. Jaemin kaget akan kelakuan Jeno yang kasar ini. Dan satu lagi, kalian tau kan Jaemin belum terlalu terbiasa berjalan? Otomatis, kakinya benar-benar terseret sampai lututnya menyentuh lantai.

Semua mata sekarang tertuju kepada mereka berdua. Jeno melempar Jaemin ke arah sofa. Kaki Jaemin mengeluarkan darah.

"JENO! APA YANG KAMU LAKUKAN KEPADA JAEMIN?!" -Mark

"HYUNG! DIA BERSELINGKUH DENGAN ADIK MU SENDIRI!"

"APA KAU SUDAH GILA?! SEPERTINYA MEMANG KAU SAKIT SEKARANG!"

"HYUNG PERCAYALAH PADAKU, AKU MELIHATNYA! DIA MEMELUK SUNGCHAN TANPA RAGU HYUNG!"

PLAK*

"BERHENTI JENO! CUKUP SAMPAI SINI! LIHAT KAKI ISTRIMU JUNG JENO!"

Taeyong menampar Jeno cukup keras sehingga membuat pipi nya menjadi merah. Winwin, Renjun, serta Shotaro langsung menghampiri Jaemin dan mengobati lukanya. Jaemin sama sekali tidak menangis. Dia hanya meremas ujung pakaiannya sambil menunduk. Apa dia salah? Beomgyu mematung melihat adegan yang terjadi di depan matanya. Dia menangis sambil memeluk Haechan yang ikut panik.

Jeno melirik kaki istrinya. Dia terkaget melihat darah yang terkucur dari kaki sang istri. Dia sadar bahwa dia salah, tapi dia lebih memilih meninggalkan Jaemin dan keluarganya menuju kamar.

Sungchan menahan pintu yang hampir tertutup oleh Jeno. Dia memaksa dirinya masuk dengan tangan yang menjepit pintu. Jeno semakin menutup pintu kamarnya. Tapi Sungchan berhasil masuk dan mengunci pintu kamar tersebut. Tangan Sungchan merah akibat menahan pintu.

"Bisakah kita bicara empat mata hyung?"

"Aku tak membutuhkan itu. Hanya membuang waktuku. Pergilah, bawa saja dia ke rumahmu itu!"

Sungchan menghela nafasnya kasar. Ingin sekali dia menampar kakak tercintanya ini. Tapi dia tidak mau membuat masalah semakin membesar.

"Aku tidak akan membawa istrimu pergi. Dia istrimu bukan istriku."

"Tak apa bukan? Lagi pula dia selingkuhan mu. Bawa saja dia."

"HYUNG! JAGA UCAPANMU! AKU HANYA MENYIMPAN HATI UNTUK SHOTARO!"

Ok kesabaran Sungchan kini sudah habis. Dia kesal karena kakaknya yang satu ini tidak mau mendengar kan penjelasan darinya. Jengkel sekali rasanya, bisa bisanya dia di bilang selingkuhan istrinya! Padahal hatinya hanya untuk adik dari istrinya.

"AKU HANYA INGIN MEMINTA MAAF DAN MEMINTA RESTU DARI ISTRI MU ASAL KAU TAHU!"

"LALU MENGAPA KAU MEMELUKNYA?!"

"APA ADA ALASAN AKU MEMELUK ISTRIMU?! BUKANNYA ITU NORMAL SAAT BERMAAFAN?! KAU JANGAN TERLALU KEKANAKAN HYUNG!"

Tok tok tok*

Pintu kamar di ketok dari luar. Sepertinya pertengkaran mereka terdengar sampai luar kamar ya? Sungchan membuka kunci kamar dan melihat Jaehyun yang memasang muka sangat marah. Dia menghampiri Jeno dan

Plak*

Jeno mendapatkan tamparan lagi. Kini kedua pipinya merah serta perih. Kalian mau tau Yuta dimana? Dia lagi gendong Jaemin dan Beomgyu depan belakang. Jaemin sih karena katanya mau menyamperi Jeno. Dia khawatir akan terjadi sesuatu yang berlebihan. Ternyata dugaannya benar. Sedangkan Beomgyu? Dia tadi sebenarnya ada di pelukan Haechan. Tapi dia malah melayangkan tangannya ke arah Yuta seakan meminta untuk di gendong. Tadinya dia ingin meminta ke Jaehyun, namun muka Jaehyun membuat Beomgyu ketakutan. Jadilah Beomgyu di gendong di belakang dan Jaemin di gendong di depan. Yuta kuat kok walaupun udah tuak dikit.

Jaemin meminta Yuta menurunkan dirinya. Yuta menolak, namun Jaemin tetap memaksanya. Akhirnya Yuta menurunkan Jaemin. Jaemin berjalan dengan sekuat tenaganya menyamperi Jeno. Dia duduk di samping suaminya. Dia melihat wajah sang suami. Dia tau, suaminya ingin menangis. Apalagi dengan ke adaan yang memojokkan dirinya.

"Maafin aku no, aku gak bermaksud. Tapi aku beneran gak selingkuh."

Jeno tidak membalas omongan Jaemin. Semuanya melihat ke dia.

"Apa kau sangat marah kepada ku Jeno? Maafkan aku..."

Tanpa aba-aba, Jeno memasukkan Jaemin ke dalam pelukannya. Dia menangis di tengkuk leher Jaemin. Jaemin mengusap bahu Jeno. Jaemin tau, sebenernya Jeno tidak bermaksud melukainya. Dia hanya belum bisa mengontrol emosi nya.

Jaemin meminta kepada keluarganya untuk meninggalkan mereka berdua di kamar. Jeno masih menangis di pelukan Jaemin. Mengingat apa yang di lakukan oleh dirinya sehingga membuat istrinya terluka akibat dirinya. Dia sedih, dia tidak ingin melihat sang istri terluka. Terlebih lagi terluka karena dirinya.

"Ma-maafin nono ya.. nono jahat sama nana"

"Gapapa no, jangan di ulang lagi ya?"

"Aku sayang kamu na."

"Aku juga sayang kamu no"

Keduanya menerjapkan matanya dan tertidur sambil berpelukan di atas kasur. Hingga akhirnya keduanya tertidur dengan posisi ternyaman mereka.

















T.B.C

Coklat Manis [NoMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang