CHAPTER III

5 1 0
                                    

Author POV

"Ada orang di sana...Hei...Tolong buka pintunya!!" Rengek seorang gadis berseragam SMP di balik pintu gudang yang terkunci.

"Abang!!! Tolong azy...Abang Rakesh...Abang saka...Ardhan...Teman teman tolong aku...!!!" suara isakan yang sekarang terdengar seperti orang yang sedang merasakan sesak nafas.

Azy terbangun dan merasakan sesak di dalam dada nya karena mimpi itu datang lagi.

Yaa...mimpi dimana kisah azy waktu di SMP dulu di bully dengan murid kelas 9 yang tidak suka dengannya karena selalu ada di dekat ardhan. Azy yang selalu di bully habis habisan hanya karena ia bersahabatan dengan Ardhan yang memang digemari oleh banyak orang. Azy sering di kerjai oleh mereka, mulai dari azy dilempar pakai bola voli, di tumpahi air minum dari lantai 2, dan yang paling parahnya azy pernah di kuncikan di dalam gudang pada sore hari sampai malam sekitar pukul 8 malam.

Beruntung Saka menyadari bahwa adik nya sedari pulang sekolah tidak terlihat ataupun mengabari apapun kepadanya dan mencoba menelfon ardhan, mereka juga mencari azy sampai ke sekolah lagi. Mereka menemukan suara handphone azy terdengar dari arah gudang sekolah, setelah mengetahui azy ada di dalam ardhan dan saka mendobrak pintu gudang itu dan menemukan azy pingsan di dalam nya karena azy sesak nafas.

Azy yang dari kecil sangat takut dengan ruang gelap dan sempit karena masa kecilnya pernah tidak sengaja terkunci di gudang rumah ketika kedua orang tua nya sedang beres-beres rumah mereka, dan sekarang benar-benar terjadi lagi ia terkunci di gudang.

/ / / /

Azy membuka pintu utama untuk keluar menemui ardhan yang menunggu di depan rumahnya dengan mobilnya.

"Lama lo zy ah, telat deh kita gara gara lo" oceh ardhan sambil mengerutkan keningnya dan melihat jam tangan.

"berisik lo, baru jam segini ayo cepet!" cetus azy yang langsung membuka pintu mobil dan masuk ke dalam mobil ardhan.

Ardhan pun masuk kedalam mobil nya dan menjalankan mobilnya itu menuju sekolah mereka.

*

*

*

"AZYYY...." suara laki-laki dari arah belakang Azy dan Ardhan serta di ikuti langkah kaki yang sangat ramai, yaa benar saja itu adalah suara Ayden dan pawang nya yang berjalan menuju wanita yang ia sebut tadi.

Azy yang masih merasakan sesak perihal Ayden di cafe semalam dengan wanita lain tidak bisa di sembunyikan dari mata dan tatapan nya kepada Ayden.

"Mau apa lagi si lo den? Gua bilang cukup buat nyakitin Azy!" ujar Ardhan yang menjadi saksi di tempat kejadian dan orang yang memukul Ayden semalam.

"LO DIEM YA BANGSAT, URUSAN LO NANTI SAMA GUA SOAL PUKULAN LO!" ucap kasar Ayden serta jari telunjuk yang menunjuk ke arah muka Ardhan, lalu kembali menatap ke arah Azy.

"Sayang aku bisa jelasin soal di cafe semalem, dia bukan siapa-siapa zy" ujar Ayden sambil memegang tangan Azy

Sedangkan Azy yang sedari tadi ga mau natap muka pacar nya itu karena dia pasti inget dimana Ayden yang bilang mau ada urusan basket tapi malah bohong dan jalan sama cewe lain.

Ardhan yang sudah muak ngeliat alasan Ayden yang kali ini ga masuk akal karena sudah jelas dia bohong ke Azy masih bisa bisa nya ngeles lagi cuma bisa sinis ngeliat Ayden sambil mengepalkan tangan kanan nya tapi dia ga bisa menghantam muka mulus nya ayden karena ini di sekolah.

IT'S YOU • ARDHAN ALDEDRICK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang