Larry Stylinson (1)

5.7K 265 68
                                    

Aku terbangun di udara yang sangat dingin pagi ini. Sialnya, aku selalu lupa untuk memakai baju sebelum tidur. Untung saja Louis selalu rutin menyelimuti ku. Such a lovely man.

"Morning Mr. Styles," sapa Louis seiring aku mengambil tempat duduk di sampingnya. Sapaan Louis ku balas dengan senyuman manisku. Pagi ini, Louis lagi yang memasak sarapan. Ia memang salah satu dari kami yang paling pandai masak. Sehabis makan, aku dan Louis mengobrol berdua di teras. Niall sedang gym, Liam sedang melakukan penelitian tentang sendok, Zayn sedang Skype dengan Perrie. Kalau theboys sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing masing, aku biasanya berdua dengan Louis. Sebelum cerita ini lebih panjang lagi, biar ku jelaskan sedikit tentang ke anehan yang menimpa ku dan band ku.

Dimulai dari Zayn Malik terlebih dahulu. Ia mempunyai kekasih bernama Perrie Edward. Jujur, aku iri dengan Perrie karna Zayn selalu memberi perhatian lebih kepadanya. Zayn hidup dengan seluruh rencana yang terpenuhi. Bahkan jarang rencana Zayn yang gagal. Sebab itu, theboys selalu meminta saran Zayn kalau soal rencana.

Kedua adalah Liam Payne. He is oour daddy. Sifat dewasanya selalu menjauhkan kita dari hal hal nakal yang kita pikirkan. Ia penyayang, dan aku suka saat Liam memelukku setiap kali kami memenangkan suatu Awards. Sampai saat ini, hubungannya dengan Sophia masih berjalan lancar. Dan bahkan, sebentar lagi mereka akan tunangan.

Selanjutnya yaitu Niall Horan. He is my second crush. Aku suka dengan Niall, walaupun perasaan ku dengannya tak sebanyak dengan Louis. Niall suka sekali makan, dan memainkan rambutku. Dia adalah kawan kedua di band yang dekat dengan ku setelah Louis. Cara Niall berbicara, saat ia tersenyum, itu sangat mengambil perhatianku. For your information, aku senang memperhatikan Niall tidur, bahkan aku pernah mencium bibir nya diam diam. Tapi aku ragu soal perasaan Niall dengan ku. Aku tak yakin ia memiliki rasa yang sama.

Dan terakhir, Louis Tomlinson. Ia terlahir dengan sangat sempurna (di mataku). Senyumnya paling bisa membuatku meleleh. Ia selalu membuat ku tertawa. Aku tak tau kenapa aku bisa mencintainya. Perasaan ini muncul begitu saja saat kami pertama kali tidur bersama di audisi X-Factor. Aku dan Louis tidur satu ranjang, dan ia tak henti membuatku tertawa. Selain itu, Louis juga romantic sekali. Ia selalu menciumku, dan sangat sensitive kalau ada orang lain yang dekat denganku. Tak hanya itu, kami pernah kissing, cuddling, flirting. Theboys tau soal hubungan ku dan Louis. Bahkan mereka mendukung. Hanya saja modest sialan yang melarang kami dekat saat di kalangan public. Modest tak ingin hubungan ku dan Louis di ketahui banyak orang, karna menurut modest, hubungan kami hanya menurunkan rating fame kami. Padahal menurutku, para fans sangat antusias dengan ku dan Louis. Sebab itu, aku dan Louis jarang berbicara di public. Mula mula tahun 2010 sampai 2013, aku dan Louis masih bersama. Bicara dan tertawa bersama saat interview, hangout bersama tanpa ada komentar dari modest. Sampai akhirnya para fans menyebari berita Larry Stylinson dan masuk ke telinga modest, kami langsung di beri larangan keras untuk bersama.

"Hei, kau diam aja. What's happening?" Tanya Louis sambil mengelus pahaku.

Aku langsung sadar dari lamunanku, lalu menggenggam lengannya.

"kalau ada masalah, cerita aja baby.."

"No problem. Ohya, can I ask you one thing?"

"anything for you."

"kiss me please?"

"as always"

Louis menciumku dengan nafsunya. Tangannya kanan nya mencengkram kedua tangan ku agar aku tak dapat mengelak. Sedangkan tangan kirinya ia mainkan rambutku. Louis memainkan lidahnya di dalam mulutku. Aku bersandar pada tembok saat kami berciuman. Kalian jangan terkejut, aku dan Louis sudah biasa melakukan ini.

"um Lou, Harry. Maaf mengganggu. Tapi-"

"get off!" belum sempat Paul menyelesaikan kalimatnya, Louis sudah menyela. Louis memang paling tak suka kalau acara ciuman kami diganggu oleh siapapun.

Larry Stylinson [ Complicated ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang