Sesampainya di Paris, kami langsung rebahan di kamar masing masing. Biasanya aku tidur dengan Harry, kalau sekarang, entahlah.
"Can i sleep with you, Niall?" Aku dapat mendengar dari balik pintu kamarku. Karna Niall satu satunya member yang tidur sendiri, sudah pasti Harry meminta untuk tidur dengannya.
"Um okay--"
"Harry, you sleep with me!" aku memotong pembicaraan mereka. Harry tak menyahut dan langsung masuk ke kamar Niall. Karna kesal, aku menarik lengannya kasar.
"Louis! Lepasin!" pintanya. Kini, giliran aku yang tak menggubris omongan nya.
"Ah! Lepasin Louis!!"
"Louis! Let him go." niall menarik lengan kiri Harry dan spontan aku melepaskan tangan kanan Harry.
"Louis, kamu tak bisa seenaknya bermain kasar dengan Harry. Ingat, siapa yang memulai!" bentak Niall. Kini, Zayn dan Liam ikut memperhatikan perkelahian kami.
"But Harry, you cant sleep with him! Please..." aku memohon.
"No thank you" ucap Harry lalu ia langsung masuk ke kamar Niall dan menguncinya.
"Louis. Dia ingin sendiri. Mungkin kalian jangan berdekatan dulu sampai Harry bisa terima ini semua. Kita kan tau, kalian saling mencintai. Dan pasti sulit untuk Harry melihatmu tiba tiba dengan kekasih baru. Kita takut, Harry memutuskan untuk keluar dari band" jelas Liam.
Aku tak menggubris dan duduk di ruang makan. Untung saja Simon sudah membawa Eleanor kembali. Kalau tidak, pasti akan semakin runyam.
"I feel you Louis" kata Niall.
"I just can't... Aku sayang dengan Ele, tapi aku juga tak mau Harry seperti ini. Aku tidak bisa jauh darinya." Tukasku dengan nada bergetar.
"Seperti yang daddy bilang, lebih baik kalian jangan dekat sampai Harry dapat menerima ini semua. Kalau dia keluar, apa kamu sanggup lagi pisah sama Harry?"
"No. Jelas aku tak mau pisah dengan Harry!!"
"Just let him alone. Aku akan tidur dikamarmu, kalau kamu cemburu aku tidur dengan Harry."
"Thankyou Niall"
Malam pun tiba. Harry tak keluar kamar. Besok kami ada photoshoot. Untunglah besok aku bisa ketemu Harry. Kalau saja tidak ada acara, Harry pasti takkan keluar dari kamarnya.
Aku mencoba menguping kamar Harry, tapi hening. Tak sengaja klop pintu nya ku buka, ternyata tidak di kunci! Aku berjalan mendekatinya. Seperti biasa Harry lupa memakai baju. Aku menyelimutinya, lalu memeluknya. Aku rindu wajah tidurnya Harry. Aku rindu tidur malam dan tertawa bersamanya. Perlahan, ku bawa bibirku mendekatinya, dan mencium nya lembut.
"Mmh-- Louis! What are you fucking doing here! And how dare you to kiss me!!!!!" jerit Harry. Jeritannya sukses membuay Liam, Zayn, dan Niall terbangun. Aku segera menjauh dari ranjang Harry.
"Louis!" omel Mark. Oh good. Ternyata ada Lou Tesdale, Paul, dan crew lainnya. Such a lovely midnight.
"What's up?" tanya Niall.
"I just.. Kissed him!" jawabku.
"Kissed him? Are you crazy? Dia marah dengan mu, Louis!" kini Zayn yang berbicara.
"You guys have no problem with us! Get off!" Bentakku.
"Louis. Jauhi dia." kata Mark.
"I love him."
"You already have Eleanor. Get off from Harry's room, now" Mark mengulang kalimatnya.
Aku menatap Harry sebelum keluar ruangannya, dan membiarkan Niall menenangkannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Larry Stylinson [ Complicated ]
Randombagaimana kalau member one direction saling jatuh cinta satu sama lain? apakah perasaan itu akan menganggu karir mereka? NOT FOR LARRY HATERS. THIS STORY CONTAINS MATURE SCENE (sex, kissing, flirting, etc.) DONT FORGET TO VOTE AND COMMENT YOUR OPI...