Halaman Sembilan: Salah Paham
"Menurut kalian gimana ide gue tentang bikin Pak Satria suka sama gue?"
"Boleh juga sih."
Sebuah senyum bangga terukir di bibir Sonia usai Sidney secara tak langsung menyanjung idenya.
Selphi lantas ikut berkomentar, "nanti kalau lo udah berhasil bikin dia jatuh cinta, bisa lo kendaliin. Supaya jangan ngasih PR banyak-banyak, jangan bikin aturan ribet di jam pelajarannya, pokoknya gitu d--" seketika omongan Selphi terjeda. Sebabnya tidak lain mulutnya mengeluarkan suara serta gelagat orang mual. Persis mau muntah.
"Huwekkk!"
"Eh, lo kenapa?"
"Sel, lo sakit?"
Sonia dan Sidney meletakkan punggung tangannya bergantian ke dahi Selphi. Raut panik mulai tergambar di wajah ketiganya. Sonia dan Sidney panik karena berpikir saudaranya sedang tidak sehat. Sedangkan Selphi panik karena sesuatu lain yang bikin dia teringat akan satu hal. Tatapan matanya mendadak kosong lurus ke depan membuat Sonia dan Sidney tahu ada yang tidak beres dengan Selphi.
Tempat dimana mereka bertiga berkumpul sekarang adalah taman sekolah, tepat bagian paling pojok yang sepi pengunjung.
Melihat tingkah laku saudaranya yang tidak biasa, baik Sonia maupun Sidney langsung berinisiatif membawanya menuju UKS.
Gara:
lo sakit?Selphi:
ga enak badanGara:
tadi joan liat lo di UKS
gue susul yaSelphi:
gausah, gue lg mls
liat muka loGara:
knp sih sel?
kok tiba2 jd aneh?Selphi:
blm dateng bulan
KAMU SEDANG MEMBACA
New Page
General FictionKalau di persimpangan Jalan Panorama kalian lihat rumah yang didominasi warna khaki no. 26 terdengar ribut, jangan heran, karena penghuninya: tiga perempuan dan satu laki-laki. Siapa aja mereka? Yuk, kenalan.