Halaman Dua: Soto Ceker Teh Iis
Sebagai remaja yang belum pernah terlibat dalam kisah klasik SMA, Selphi kerap kali bertanya-tanya dalam hati... gimana sih rasanya jalan berdua sama lawan jenis?
Meski berteman akrab dengan dua sepupunya yang tak bisa lepas dari gelar Penakluk Hati Cowok, bukan berarti Selphi punya pengalaman serupa.
Boro-boro mau kayak Sonia dan Sidney, lihat gerombolan cowok yang memenuhi tangga aja Selphi langsung cari jalur alternatif lain. Sonia dan Sidney beberapa kali juga mengenalkan Selphi dengan cowok angkatan mereka. Alih-alih berhasil, yang ada selalu berujung penolakan. Terakhir dikenalin sama cowok bernama Teo. Tadinya sih, Selphi sudah cukup nyaman chatting dengan cowok tersebut sebelum akhirnya Teo tiba-tiba menelpon, bilang "I love you, Sel." Nggak tahu gimana prosesnya, mendadak saja ada rasa jijik dibekali hasrat pengin nonjok cowok tersebut. Selphi segera memutus sambungan telpon. Nggak cukup sampai sana, ia juga memblokir segala akses media sosialnya dari Teo. Sayang sekali, padahal Teo digadang-gadang oleh cewek hits SMA Nusa.
Namun, balik ke inti, akhirnya setelah melewati penantian cukup panjang, Selphi pun merasakan sensasi jalan berdua dengan lawan jenis. Ternyata begini ya rasanya. Jantung ketar-ketir padahal tak sedang dihukum lari keliling lapangan, kaki lemas padahal tidak disuruh maju mengerjakan integral di papan tulis, bibir keluh padahal bukan disuruh menjawab soal Ekonomi. Syukurnya, tidak ada perasaan jijik atau apalah itu yang memancing jiwa anti cowok dalam dirinya mengaum keluar.
Selphi menarik napas dalam-dalam begitu melihat penampakan Gara nangkring bersama motor skutik hitam di samping gang sekolah --sedang menunggunya. Begitu kaca helm terbuka dan memunculkan wajah Gara, Selphi langsung mengaduh dalam hati. Gara manis bangettt...
"Naik."
"Hah?"
"Naikk..."
"Hah?"
"Naik, Selphi sayang. Buset dah gue perhatiin respon lo hah hah mulu tiap gue ajak ngomong."
Ih, Garaaa! Bikin Selphi makin salah tingkah kan!!!
Bergerak kaku semacam enggan, Selphi menjangkau jok dan berhasil mendudukinya. Namun usai itu, Gara tak kunjung menghidupkan mesin motor karena...
"Sel, lo jaga wudhu ya?" Gara lanjut lagi, "jaraknya jauh banget." Iya, lantaran ada ruang yang benar-benar kosong di tengah tubuh mereka. Bokong Selphi terlalu mentok di pegangan motor. Nggak kebayang kalau tiba-tiba rem mendadak kayaknya Selphi bisa menjengkang ke belakang saking mundurnya posisi dia.
"Santai aja kali, Sel. Dempet dikit mah lo nggak bakal hamil."
Selphi refleks menepak permukaan helm Gara.
"Lisan lo tuh jaga ya!"
Dibalas tertawaan saja oleh si empunya helm.
Terdengar suara mesin distarter. Nggak butuh waktu lama bagi motor mereka untuk membelah ruas jalan dan menyapa asap kendaraan lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Page
General FictionKalau di persimpangan Jalan Panorama kalian lihat rumah yang didominasi warna khaki no. 26 terdengar ribut, jangan heran, karena penghuninya: tiga perempuan dan satu laki-laki. Siapa aja mereka? Yuk, kenalan.