Bab 3

6 1 0
                                    

Kring . .kring

Aku tertidur pulas , hingga bunyi alarm membangunkan ku

"Eunggh . . "

Aku bergegas ke kamar mandi , mengenakan seragam ku bergegas menuju sekolah dengan tas yang kusandang

"Hahh , akhirnya aku sampai"

Gadis itu langsung memarkirkan motornya begitu tiba di kampusnya , dan berjalan dengan sedikit terburu-buru menuju kelasnya

Bruk-

Tanpa sengaja , aku menabrak seseorang karena berjalan dengan sedikit terburu-buru , tanpa basa-basi aku dengan sigap langsung mengambil buku-buku yang berjatuhan karena ulahku

"Aaah! Dasar ceroboh! Shafa Elizabeth Velicia!!! Huft . ."

Gumam gadis itu dalam hati dan segera berbalik ke arah seseorang yang telah ditabraknya

"M-maafkan aku! A-aku benar-benar tidak sengaja m-maaf"

Ucap Shafa dengan terbata-bata dan memegang buku-buku itu

"Hee~ , tidak apa-apa Shafa! Hahaha kau sangat lucu"

Ucap pria itu sambil mencubit kedua pipiku , aku yang menundukkan kepala langsung mendongak ke atas untuk melihat seorang pria yang suaranya menurutku sangat familiar

"Eh k-kak G-gian?!"

Shafa terkejut bukan main melihat seseorang yang berada dihadapannya adalah sahabat masa kecilnya

"ahaha tidak usah terkejut begitu , bukankah kita bertemu di kampus bukan yang pertama kalinya ? Kau menjadi tambah lucu jika terkejut ! Haha !"

Mendengar ucapan Agian , sontak saja kedua pipiku memerah bak kepiting rebus dengan detak jantung yang berdetak sangat cepat

"Uhm . .i-iya"

Aku lalu tersenyum tipis ke arahnya

"Oh ya , masuklah ke kelasmu segera atau kau akan terlambat! Sampai jumpa Shaf!"

Agian melambaikan tanganku sembari membawa buku-buku nya

"Sampai jumpa!"

Aku lalu berjalan menuju kelas sambil tak berhenti tersenyum

"Dorr!!"

Aku kaget ketika Naila mengejutkanku dan langsung mencubit tangannya pelan

"Hei, sakit tau!"

Ucap Lovittha Naila Grawnlie dengan wajah yang kesal

"Dih siapa suruh ngagetin gw , klo gw jantungan mw gw ambil jantung lu?"

Balas gw dengan tatapan tajam

"Yaelah canda doang , lagian lu Dateng senyam-senyum kek orang gila anjir"

Seseorang dibelakang Naila ikut menimbrung , siapa lagi kalau bukan si pecinta guru killer , Cessa

"Hahhahaha"

Naila ketawa dengan ciri khasnya membuat semua orang berada dikelas tertuju pada mereka bertiga , sedangkan Silvia jangan tanya karena gadis itu masih bersiap di rumah

"Buset dah itu mulut gede amat kek toa , kecilin woi Maimunah"

Shafa langsung memukul pundaknya pelan

"Halo bestiee istri sah Na Jaemin datang"

Silvia menghampiri kami bertiga dengan tatapan tajam dari Naila yang ditujukan pada Silvia

"Ini nih art suami gw , maklumin ya Shaf , ces dia emang penggemar berat suami gw"

Naila tersenyum ke arah Shafa dan Cessa tanpa menoleh ke arah Silvia

"Halah jelas-jelas lu yang art ya ajg"

Tolak Silvia atas yang dikatakan Naila

"Diem lu pada sebelum gw panggil my honey , evol tercingtah"

Ucapan Cessa langsung membuat ketiga gadis itu merasa geli

"NAJESS"

Kompak kami bertiga dan menatap ke arah Cessa

"Eh btw gw penasaran , lu knp senyam-senyum tdi? Ketemu Gian ? Traktir Sabi kali Shaf"

Ucapan Naila langsung diberi anggukan kedua temannya

"Dih , traktir Mulu noh makan sarang laba-laba"

Tunjuk gw ke atas plafon yang penuh sarang laba-laba















               ****












Bel istirahat berbunyi , semua orang bergegas menuju kantin begitu pula dengan keempat gadis cantik itu

"Akhirnya! Huft gila laper bat gw" Naila

"Iya nih gw aja belum makan dari pagi" Shafa

"Ayo cepetan entar antrian tambah panjang" Cessa

"Eh bentar temen-temen , itu . . Agian sama . . Seorang cewe yang lumayan populer di kampus kita kan?" Silvia

"Hah?? Mana?" Gw langsung melihat arah pandang Silvia

"Woahh itu kan Si rena anjirrrr" Naila

"Eh iya Rena yang terkenal cakep sama kaya melintir itu kan?" Cessa

"Mereka Deket banget ya-"
Ucap gw yang sedikit sakit melihat Agian duduk didekat cewe cantik yang diketahui bernama Sweyzie Rena

"Udah shaf , positif thinking okay? Bisa jadi mereka cuma temenan atau mungkin ada kerja kelompok kan? Udahlah!" Silvia

"Iya tuh , lagian gw denger si Rena tuh udah punya pacar" Cessa

"Iya kalo ga salah si Dovod ga siee" Naila

"Dovod palamu , David Vernando woi" Silvia

"Ya itu deh" Naila

"Tapi bisa jadi mereka udah putus , lagian gw bukan apa-apa dibanding dia gw mah jelek" Shafa

"Gw tonjok juga lu , lu cantik woi" Naila

"Udah woi gw laper ayo ke kantinnnn" Cessa

"Iya deh si paling laper" Silvia

Kami pun ke kantin , dan memesan makanan di sana

"Akhirnya kenyang juga" Cessa

"Yeuu dasar" Shafa

"Entar main yuk bosen dirumah" Silvia

"Boleh tuh , ke taman Sabi kali" Naila

"Boleh tuh" Shafa

"Gw sih gas aja Mayan buat foto" Cessa

"Wokeh deal yaa cuy awas aja lu pada kagak jadi" Shafa

Just Friends but loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang