10 : The Sin

443 36 2
                                    

Dengan cekatan Tangan Dew bergerak lembut membelai surai hitam Perth yang berada dalam dekapannya. Karena Perth memiliki tubuh sensitif, diapun merasa terusik, hingga akhirnya dia terpaksa membuka matanya meski kesusahan akibat rasa kantuk yang luar biasa hebatnya.

"A-abang?" Ucapnya serak nan berkedip beberapa kali matanya mencoba menetralisir bayangan yang masih meremang, perlahan namun pasti semua penglihatannya pun menjadi jelas.

"Sudah bangun ya? Morning baby..." Respon Dew sumringah kemudian mengecup kening Perth.

"Emm, tentu. Good morning Abang..." Balas Perth masih mengantuk berat, dia memejamkan matanya lagi.

"Capek banget ya baby? Ya udah, tidur aja lagi kalau baby masih capek," Ujar Dew lebih merapatkan pelukannya sehingga tubuh Perth terasa hangat nan nyaman sebab mereka berada dalam satu selimut tanpa busana.

Tunggu dulu! Sebentar, sepertinya ada yang aneh pikir Perth. Kenapa dia bisa berada dalam situasi seperti ini dengan Dew, mana tubuhnya terasa lengket belum lagi aroma lelaki yang tercium pekat diantara mereka (aroma sperma). Sepertinya Perth lupa apa yang terjadi semalam atau dia yang menganggap kejadian semalam itu hanya mimpi.

"Ehh?" Perth kembali membuka matanya, lalu... Dia baru sadar ada sesuatu di dalam analnya.

"Sayang kenapa?" Tanya Dew innocent mencoba menyentuh pipi tembem Perth tapi keburu di tahan tangannya oleh Perth.

"Ada yang aneh di bawah bang... Rasanya ada sesuatu ahhh..." Jelas Perth kemudian dia mendesah karena Dew mengeluarkan'miliknya dari anal Perth.

Dew bangun, dia duduk.

"Aneh gimana? Di bagian mananya? Apakah rasa anehnya itu sakit?" Tanya Dew cemas sambil melepaskan selimut yang menutupi tubuh mereka. Bahkan Dew sudah berada diantara selangkangan Perth guna memeriksa.

Dew tertegun melihat spermanya yang meleleh dari anal Perth, sementara itu Perth... Dia sudah ingat dengan apa yang terjadi semalam dan itu sukses membuat dia langsung melek dengan wajah merah padam karena malu.

"Ternyata yang semalam itu bukan mimpi, tapi nyata..." Ucap Perth membatin, dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Sungguh bukan main malunya dia, selain itu dia juga khawatir. Takut kedua saudaranya tahu kalau dia sudah melakukan sex dengan Dew, bukan takut dimarahi tapi takut kedua saudaranya menghajar Dew sebab berani-beraninya Dew menggauli dia di saat mereka belum menikah.

Dew mengulum senyum melihat Perth menutupi wajahnya, Dew dekati sehingga sekarang Perth sudah berada dalam kukungan dia.

"My baby boy..." Panggil Dew lembut penuh kasih. Iris gelapnya menatap lurus kepada Perth seorang yang sampai sekarang masih menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Mendengar panggilan Dew yang lembut, akhirnya Perth menatap Dew dari sela jemari tangannya. Dapat dia lihat Dew yang tersenyum lalu menarik tangan Perth, dia ingin menatap manik gelap Perth yang cantik.

"Adek malu?"

Perth segera mengangguk walaupun dia merasa ada sesuatu yang meleleh dari analnya.

Dew terkekeh, imutnya pacarnya.

"Adek tenang saja, Abang akan bertanggung jawab!" Ucapnya malah semakin membuat wajah Perth memerah. Memangnya dia wanita? Yang akan hamil setelah bercinta.

Perth mendorong Dew, dia ingin ke kamar mandi, sudah tidak nyaman dia dengan area bawahnya yang mengeluarkan lelehan sperma.

"Auwhhh... Sa-sakit Abang..." Ringis Perth merengek kepada prianya di saat dia sudah duduk. Bergerak sedikit saja membuat area bawahnya menjerit perih.

Baby BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang