4

232 23 11
                                    

Damn! Hening kembali menyelimuti ruang keluarga So. Jennie hanya menunduk dalam dan menahan tangis nya.

"Nggak! Abang nggak setuju! Adek masih kecil, bun!" Ucap jaehyuk tidak setuju.

"Kakak juga! Adek harus ngerasain masa muda nya, bun.." Doyoung pun tidak setuju.

"Bunda tau.. tapi mau gimana lagi? Ini permintaan terakhir almarhum kakek kalian.. bunda juga nggak setuju kalo adek dijodohin.. bunda juga nggak mau adek nggak ngerasain masa muda nya! Bunda nggak mau, hiks. Maafin bunda, dek. Maaf.." Jennie menangis tersedu -sedu, lalu memeluk junghwan dengan erat.

"Bunda jangan minta maaf.. adek gapapa kok. Adek setuju! Bunda jangan nangis, nanti adek ikut sedih.." Junghwan pun membalas peluk'an jennie tak'kalah erat. Jaehyuk dan doyoung yang melihat nya hanya memandang nya dengan tatapan sendu.

•••

"Kamu akan dijodohkan."

"Dijodoh'in? Kakak udah punya pacar, mah! Nggak bisa gituh dong! Ini 2024 kalo mamah lupa! Kakak juga nggak mau kaya haruto." Pemuda itu tidak setuju.

"YOSHI!"

"Ck! Pah! Kakak nggak mau dijodoh'in! Cukup papah ngatur hidup kakak! Jangan sampe papah juga ngatur pendamping hidup kakak!"

"INI BUKAN KEMAUAN PAPAH, MAU PUN MAMAH, YOSHI! INI PERJANJIAN YANG KAKEK KAMU BUAT, DENGAN SAHABAT NYA! Papah ngatur hidup kamu, untuk kamu juga! Kamu mau hidup kamu blangsak, hah?! Papah sama mamah ituh sayang sama kamu! Papah jodohkan haruto juga karna kebaikan haruto!"

"Ck! Terserah papah!" Yoshi pun langsung melenggang pergi, meninggalkan kedua orang tua nya yang menghela nafas lelah.

•••

"Hhhh.. nggak boleh nangis! gw harus kuat!" Kini junghwan sedang ada dibalkon kamar nya. Setelah urusan diruang keluarga selesai, semuanya memutus'kan untuk kembali ke'kamar nya masing-masing.

"Mungkin.. ini satu-satu nya jalan untuk ngelupain kak yoshi.. gw harap, ini keputusan yang terbaik!"

"Adek?" Junghwan tersentak, lalu membalik'an tubuh nya untuk melihat sang oknum.

"Abang?" Dengan cepat junghwan menghapus air mata nya yang turun begitu sajah.

"Sini, peluk abang." Tanpa aba-aba, junghwan pun memeluk jaehyuk dan menangis. Hancur sudah pertahanan junghwan. Doyoung yang ada disamping jaehyuk pun tersenyum sendu. Diusap nya rambut junghwan dengan lembut. Matanya seketika berembun.

Doyoung mengalihkan pandangan nya. Sial! Ini kelemahan nya, ayah, ibu, keluarga, dan yedam.

"Kakak? Jangan nangis.. jelek ituh.. nanti yedam nya ilfel." Goda jaehyuk, yang membuat doyoung menangis lagi.

"Sini-sini.." jaehyuk membawa doyoung kedalam dekapan nya, jadilah mereka berpelukan. Tanpa mereka sadari, ada jennie yang sedari tadi melihat semua nya.

"Maafin bunda ya, nak.. bunda bangga sama kalian, ayah juga pasti bangga sama kalian. Yah.. yang tenang ya disana.. aku sama anak-anak akan selalu sayang dan cinta sama kamu.."

•••

06:35

Junghwan sudah siap dengan baju seragam nya, dan juga tas nya yang ada digendongan nya.

"Pagi, bun, abang, kakak." Sapa junghwan lalu mengecup pipi jennie, jaehyuk, dan doyoung.

"Pagi, dek." Jawab nya berbarengan, junghwan hanya tertawa kecil.

Mereka pun melanjutkan sarapannya dengan tenang.

"bunda minta maaf ya? maaf bunda ga--

"bunda, bunda engga salah.. jangan minta maaf ya?" ujar junghwan yang disetujui oleh semuanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

hope                                                                   [yoshwan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang