Follow & vote yak-!!
.~2 •• "Perjuangan ini terlalu sakit, tapi .. bukan berarti aku tidak mampu" -Mikhaella Fannyta.
Triiingggg!!
Begitu bel pulang sekolah berbunyi, Mikha buru-buru menyampirkan tas nya di bahu nya dan bergegas keluar kelas.
Jangan tanya kenapa ia tidak memasukkan buku-buku. Karena tentu saja itu hal yang 'merepotkan' bagi seorang Mikha. Ia bahkan hampir selalu meninggalkan buku-buku nya di laci meja nya.
Tujuan lain nya juga, agar dengan cepat sampai di parkiran, dan menebeng bersama pacar nya!
Mikha mempercepat langkah nya hingga kini netra nya menangkap siluet Gerald yang tengah duduk diatas motor dengan bercanda pada beberapa teman nya.
"Mikha tuh Ndra" ujar Ervandino yang melihat Mikha dengan semangat nya menuju ke arah mereka.
Gerald berdecak kesal melihat Mikha yang kini tengah melambaikan tangan nya sambil tersenyum lebar padanya. Kenapa gadis itu sangat susah berjaga jarak dengan diri nya disekolah?! Pikirnya.
Gerald membuang muka nya ke arah lain. Memikirkan cara untuk beralasan agar Mikha tidak pulang dengan dirinya.
"Rald? Mau gue anter in lagi?" Tawar Angga, teman sekelas Gerald yang kemarin disuruh untuk mengantar Mikha.
Gerald yang mendengar penawaran dari Angga entah kenapa jadi merasa kesal. Harus nya ia senang teman nya mau membantu nya bukan?
"Gausah. Gue ga sibuk" balas Gerald dingin. Membuat Anggaー maksudnya seluruh teman Gerald heran, mengapa lelaki itu terkadang seakan memberikan lampu hijau pada Mikha? Bukan kah lelaki itu membenci gadis itu?
"Anjir! Mikha nabrak Leo!" Seru Ervandino yang kembali membuat riuh parkiran.
Gerald yang tadinya berniat cuek, langsung memutar badan nya menatap terang-terangan ke arah Mikha yang memasang raut bersalah pada lelaki nomor 1 paling di hindari semua murid di SMA Wismagama itu.
"So-sorry Leo .. gue .. ga sengaja" ujar Mikha yang menundukkan kepala nya, sebagai permintaan maaf pada Galileo Septian Adijaya.
Lelaki yang kerap kali di panggil "Leo" itu memasang wajah datar dan menatap tajam Mikha. Pasalnya seragam, jaket, celana dan sepatu nya sudah terkena minuman boba nya yang sudah tumpah karena ditabrak Mikha.
"Lo kira dengan kata maaf lo, baju gue jadi kering?"
Pertanyaan dari Galileo membuat Mikha kicep. Ia takut dengan tatapan Leo yang tajam.
".."
"Jangan diem mulu! Lo bisu?"
Mata Mikha memanas di bentak oleh suara berat Leo. Anggap saja dia memang perempuan lemah. Tapi memang itu lah Mikha, ia dibentak sedikit saja pasti akan mewek.
".. maaf Leo .." cicit nya dengan suara nyaris berbisik.
"Gue ga butuh permintaan maaf lo Mikhaella. Gue tanya, solusi dari lo gimana?"
"Mata ganti mata, gigi ganti gigi. The problem here, ga mungkin lo ganti pakaian gue ini, pakai pakaian lo kan?" Sambung Leo.
"Murah. Gue ga mau pakaian murah"
".. mau gue cuciin aja?" Tawar Mikha.
"Apa? Gue ga denger! Lo punya mata kan? Tatap gue!"
Mikha tetap menunduk, ia takut dan malu. Kini seluruh murid disekitar mereka, bahkan sampai depan pagar sekolah, melihat kearah nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit.
Fiksi RemajaMemang benar cinta banyak tantangan. Tapi bukan berarti kita ga mampu?! Gerald dan Mikha hanya 2 remaja labil yang saling terjebak dengan banyak nya kondisi dan perasaan yang silih berganti. Spoiler : "A*jing" umpat Gerald. Davendra Gerald Alaskar...