Hari ini ,saat ini sebuah gereja di pusat kota Seoul akan menjadi saksi sebuah ikatan suci bagi sepasang kekasih--ah tidak lebih tepatnya pasangan pria dan wanita yang tak saling dekat namun timbul rasa suka dari salah satunya .
Suara ketukan heels yang beradu dengan lantai marmer gereja menarik seluruh perhatian menuju pintu yang terbuka mempilkan sosok wanita cantik bak Dewi Yunani di gandeng oleh pria paruh baya yang masih terlihat tampan dan gagah dalam usianya.
Gadis itu roseanne ratu untuk Hari ini berjalan menuju sang raja yang telah menanti di depan altar,dengan setelan tuxedo hitam ,wajah tampan nan tegas tatapan mata tajam sungguh keindahan yang sangat di nanti nantikan oleh seorang roseanne,berjalan anggun dengan gaun pengantin yank Tak menutupi bagian bahu serta rambut d sanggul dengan Bebe Rapa helaian rambut jatuh serta hiasan kepah sungguh membuatnya menjadi sorotan semua yang ada d sana tak terkecuali sang mempelai pria.
Kini rose telah sampai di depan altar bersama sng ayah,perlahan tuan Park memberikan tangan putri ya pada sang calon menantu yang menerima dengan senyumtipis."Ku berikan putri kesayangku ,jadi kau jaga ia seperti aku menjaganya,bahagiakan dia lebih dari aku membahagiakanya,dan jangan pernah menyakitinya,perlakukan ia seperti kau memperlakukan ibumu,hormati ia seperti kau menghormati ibumu dan sayangi ia seperti kau menyayangi ibu dan adik mu..."petuah tuan Park
"Ya ayah akan melakukannya..."jawaban tegas dari Jungkook membuat tuan Park merasa legah untuk melepas putri kesayangan nya ini.
"Aku percayakan putri ku padamu ,dan aku percaya kau Tak kan mengecewakan ku..."
Setelah pesan terakhir itu tuan Park turun menemu sang istri menatap kedua mempelai dari bawah yang sedang mengucapkan janji suci pernikan.
-
-
-Tepat jam 10 malam rose beserta Jungkook telah sampai di mansion yang akan mereka tinggali.
Mereka berdua keluar dari mobil Limosin berjalan beriringan menuju kedalam.
Rose tau ia juga putri seorang miliuner begitu juga dengan suaminya ini tapi sungguh di buat Ter takjub takjub dengan Mension Jungkook di usia yang terbilang mudah sudah mampu memiliki Mension nya sendiri bahkan sebelum mereka berdua menikah,sedang kan ia,masih membangun usaha butiknya.
Ya rose tau ini mansion pribadi Jungkook yang ia bangun hasil dari kerja kerasnya itu yang ibu mertuanya katakan.Saat sedang asik memandangi interior di ruang tamu sebuah suara berat dan tegas menyerap ke pendengarnya.
"Mau sampai kapan kau terus berdiri di sana,cepat duduk kita akan membahas sesuatu yang penting...!"ketegasan suatu perintah dari sang suami pun mampu membuat kaki rose melangkah menuju sofa di depan sang suami untuk duduk.
"Ada apa..?"pertanyaan dari rose memecah keheningan di antara mereka .
"Hahh...!kau tau ..aku sama sekali tak menginginkan pernikahan ini.."bak di sambar petir beberapa saat lalu adalah hari bahagianya namun dalam waktu kurang dari 1 jam semua hancur,karna keterkejutan dan kebinguan rose ia tatap sosok suami yang baru saja TK menginginkan dirinya.
"Maksutmu..?jika kamu tak menginginkan pernikan ini mengapa kamu melamar ku.."sungguh sekuat tenaga untuk tak menangis meski cairan bening itu Sudah menggenang d plupuk matanya.
"Aku terpaksa"singkat,sesingkat itu jawaban yang di berikan oleh pria yang sudah menyandang sebagai suaminya itu sungguh rose ingin berteriak ,memaki.
"Jika kamu terpaksa ,menggapa kamu setuju !!setidaknya kamu tolak saja--"
"Ibu..ibuku menyukaimu, menginginkan mu menjadi menantunya!mereka sudah tau aku mempunyai kekasih dan berniat menikahinya namun ayah dan ibuku TK merestui hubungan ku dengannya..."sela Jungkook menatap rose yang sudah menangis dengan tatapan datar,sungguh jika begini jadinya rose lebih baik menolah lamaran itu dan belajar melupakan Jungkook.
"Jika ayah dan ibuk tak menyukainya ,setidaknya kamu yakin kan mereka bukan malah melamarku hiks..."
"Aku melamarmu karna paksaan mereka,jika aku TK menurutinya ayah akan melukai gadisku,dan aku Tak mau itu terjadi..."
"Hahh...!hiks...kamu takut gadismu terluka tapi kamu tak pernah berfikir bahwa kamu juga menyakiti ku yang tak tau apapun tentang masalah mu..."rose sunggu tak habis pikir bagaiman Jungkook melukai nya yang bahkan tak tau menahu masalahnya.
"Aku akan tetap membiayai kehidupan mu seperti yang seharusnya tapi untuk cinta aku tak kan pernah bisa..."
"Hahaha...!hiks ...sungguh lucu ..!!terserah padamu..."cukup rose tak ingin lagi menjawab Jungkook ,ia ingin hatinya baik baik saja.
"Kamarmu berada tepat didepan kamar utama,bibi Han akan mengantarmu kesana ."tepat setelah Jungkook bicara wanita paru baya datang yang rose yakini ia bibi yang Jungkook bicarakan Tanpa membalas ucapan Jungkook rose naik mengikuti bibi han menujukamarnya dengan sisa tangisannya.
Rose POV.
Sesat masuk kedalam kamar tubuhku limbung ,kaki lemas ,sungguh apa yang Jungkook katakan beberapa saat lalu benar benar melukai hatinya,jika Jungkook tak menyukai nya bukan kan pria itu setidaknya mencoba.
"Hahh...hiks..hiks...wae!wae !!!Jungkook-ah kenapa kau tak mau mencoba mencintai ku,jika kau terpaksa apa salahnya..."
"Tapi mengapa kau malah melukai hatiku ...!!!Tak taukah kau,aku benar benar mencintaimu,...!!lihat bahkan setelah kau melukinya,bahkan tak sedikitpun rasa benci hadir dalam hati ku..."
Kamar bernuansa putih itu hanya terdengar suara tangis memilukan yang memecah di keheningan malam ini.
Rose POV end.
***
Jungkook POV.
Ku akui gadis yang akan menjadi istriku memang sangat sangat cantik tak ada cela namun sayang hati ku telah di isi penuh oleh wanita yang saat ini bergelar kekasih ku.
setelah rose pergi kekamar ,aku terduduk d sofa memijit plipisku sungguh memusingkan ,aku tak ingin ia terluka tapi ancaman ayah benar benar membuatku takut,aku tau ayah tak pernah main main jadi ku setujui permintaan nya meski menyakiti gadis yang kini menyandang sebagai istrinya, daripada kekasih hatinya terluka.
Jungkook POV end.
***
Dan di malam yang sama Jungkook telah melanggar semua sumpah nya pada sang mertu dan juga pada ikatan suci yang ia lahlkukan beberapa jam lalu.
Salam dari Rosekook...
KAMU SEDANG MEMBACA
without you
Romantikkekecewaan tiada akhir itulah yang di rasakan wanita berambut pirang...