Pagi pertama roseanne sebagai istri Presdir jeon jungkook,kini ia di sibukan dengan segala sesuatu di dapur.
Tadi saat akan membuat sarapan untuk sang suami ia sempat di larang oleh kepala pelayang namun karna kekeras kepalaannya Ingin melakukan kewajibannya sebagai seorang istri,meski jungkook tak kan mengganggapnya tapi setidaknya ia tetap berusaha agar suaminya pelan pelan akan menerimanya.07.30 kST.
Rose selesai menyiapkan semua sarapan di meja makan,suara pantopel beradu pada marmer menggulir pandangan rose pada sosok Jungkook yang sedang menuruni tangga.
Jas hitam,kemeja hitam serta celana bahan senada dengan jasnya membalut sosok Jungkook Begitu tampan,lagi lagi rose jatuh dalam pesona nya melupakan rasa sakit semalam, lk ia mulai menyiapkan makanan Jungkook kepiring yang di lakukan Jungkook hanya duduk memandangi istrinya itu dengan satu di angkat sebelah.
Semua pergerakan rose terhenti saat suara tegas nan dingin menembus pendengarannya.
"Apa yang sedang kau lakukan"
"Aku?tentu menyiapkan sarapan mu..."jawab lembut rose kemudian melakukan kembali kegiatan nya namun terhenti ketika tangan nya di cekal oleh tanggan seseorang.
"Kau tak perlu melakukannya,ini bukan tanggung jawabmu!!"
Hening
Rose kembali duduk di tempatnya dengan raut jlas jelas menunjukkan kekecewaan atas penolakan sang suami.bahkan selera makannya tiba tiba hilang.
Suara deritan kursi mengalih kan atensinya pada pria yang bersebrangan dengan nya.raut wajah tegas dan dingin serta tatapan mata tajam menghunus sepasang retina hazelnut miliknya.
"Aku berangkat"hanya itu yang rose dengar tanpa senyum sungguh pernikan macam apa yang ia lakukan sekarang ini,bahkan sarapan masih banyak di piring pria itu tapi ia langsung pergi.
Rose POV.
"Jungkook-ah tidak bisa kah kau menghargai ku sebagai istri..."gumamku air mataku entah sudah jatuh sejak kapan kulihat pelayan melihatku iba.Ku berjalan menuju kamarku ,aku tersenyum saat melewati para pelayan,sampai kepala pelayan menanyai diriku,..tentang keadaan ku.
"Nyonya ...anda baik baik saja...?"itu bibi Han.
Ya semua orang yang tinggal di mansion itu tau hubungan mereka sejak tadi malam ketika aku dan dia tidur di kamar yang beda,dan pagi ini memperjelas semuanya.
Kubalas ia dengan senyum manis.
"Aku baik baik saja bibi,bibi dan yang lain bisa mengerjakan tugas kalian..." Sungguh bohong jika ia baik baik saja.Setelah pamit untuk bersiap Siap memolesh wajah ku dengan sedikit makeup ,ku Lihat sejenak wajah ku,sungguh apa yang salah dalam diriku hingga Jungkook tak mau hanya sekedar melihat dan belajar mencintaiku.
Meskipun ku tau itu sulit setidaknya ia mencoba menghargai semua perjuanganku tapi apa,ia bahkan tak mengizinkan aku melayaninya bahkan masakan ku TK ia habiskan,sunggu ucapanya dimeja membuat aku terhempas ke tanah,ia bukan tanggung jawab ku!!sungguh lucu tentu ia tanggung jawab ku ,menuruti perintahnya , menghormati nya,adalah tugasku sejak ku ucapkan Janji suciku di depan tuhan kemarin apa semua itu hanya permainan menurutnya.
Tapi aku takkan mundur,sekeras apapun batu bila terus disiram air akan tetap luluh begitu juga dengan jungkook ,meski sejuta penolakan darinya aku akan tetap bertahan,sampai dimana masanya aku lelah untuk berjuang.
"Gwencana rose-ah..!!ini saatnya kau berjuang bukan !.. fighting...!!!
Setelahnya aku pergi dengan senyum termanis ku untuk pergi berkerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
without you
Romancekekecewaan tiada akhir itulah yang di rasakan wanita berambut pirang...