11

1.8K 222 16
                                    

Happy reading

***

"Jangan minum terlalu banyak." Wang yibo mencegah Xiao zhan untuk minum gelas yg di berikan oleh Arthur.

"Ini hanya gelas kecil, dan Xiao zhan tidak akan mabuk hanya gara-gara ini." Protes Arthur, sejak tadi keduanya memang tidak pernah terlihat akur, dan semakin kesini hubungan keduanya justru bertambah sengit.

"Aku akan meminumnya, dan ini adalah gelas terakhirku." Xiao zhan meraih gelas tersebut dan meminumnya dengan cepat demi menengahi dua pria yg tampak saling berseteru.

Sudah satu jam lamanya Wang yibo terjebak dalam acara makan malam yg di hadiri oleh para artis yg turut bermain di dalam drama tersebut, itu adalah acara makan malam biasa demi menyenangkan diri ditengah penat yg mereka rasakan selama proses syuting berlangsung.

Orang-orang yg hadir pun kini mulai berbicara dengan ngawur, mungkin karena efek mengonsumsi minuman melebihi batas toleransi tubuh mereka, dan begitu pun Arthur, pria itu kini mulai berbicara ngelantur, dengan wajah yg semakin menempeli lengan Xiao zhan.

Wang yibo bahkan berulang kali mendorong tubuh pria itu untuk menjauh, tetapi semakin diusir menjauh, pria itu justru akan kembali merapat diri ke sisi pemuda itu. Xiao zhan tidak keberatan dengan apa yg pria itu lakukan, karena menurutnya, apa yg dilakukan Arthur masih dalam tahap wajar dan bisa ia toleransi. Namun berbeda dengan apa yg pengawalnya itu rasakan, ulah Arthur yg begitu justru membuat Wang yibo memberang hingga berakhir dengan tindakan pria itu yg menarik kerah Arthur dengan keras dan menyudutkannya ke tembok.

"Aku tau kau tidak mabuk. Kau sengaja melakukan ini demi bisa menempel padanya." Wang yibo masih berusaha menahan amarahnya pada pria itu.

Bibit Arthur mengukit sebuah smirk, "kau hanya pengawalnya, kenapa kau justru bertindak seperti kekasihnya. Apa kau menyukainya?" Ujarnya.

Emosi pria itu pun kini tak dapat terbendung lagi. Baru saja ia ingin melayang tinju tepat ke arah wajah Arthur, Xiao zhan sudah lebih dulu mencegahnya. Pemuda itu segera menariknya pergi dan meminta maaf atas ketidak nyamanan yg sudah diperbuat oleh pengawalnya.

"Kenapa kau yg harus meminta maaf atas ulahnya?" Arthur meraih tangannya, pria itu tidak rela Xiao zhan pergi.

"Arthur, kau mabuk. Sebaiknya kau juga segera kembali ke hotelmu." Xiao zhan melepaskan pegangan pria itu.

"Aku tidak mabuk. Ayo kembali denganku. Kau kesini dengan mobilku dan aku akan mengantarmu kembali ke hotelmu."

"Tidak perlu. Mobil jemputan kami sudah datang." Itu Wang yibo yg bicara, pria itu segera menarik tangan Xiao zhan keluar dari ruangan tersebut.

"Ini mobil milik siapa?" Tanya Xiao zhan ketika sebuah kendaraan kini berada didepannya, dimana dari dalam kendaraan tersebut keluar seorang pria yg memberikan kunci mobil pada Wang yibo dengan memberi hormat ala militer.

Wang yibo tidak menjawab. Pria itu segera membuka pintu dan mendorong masuk Xiao zhan ke dalamnya, setelah itu barulah ia masuk dan duduk di kursi kemudi, Wang yibo menyalakan mesin dan melajukan kendaraan tersebut dengan meninggalkan pria yg tadi membawa mobil yg ia naiki ini.

"Kenapa dia di tinggal? Nanti dia naik apa pulangnya?" Xiao zhan yg penasaran terus melihat pria tersebut dari kaca spion.

"Seseorang akan datang menjemputnya." Jawab pria itu dengan datar.

"Oo," serunya.

Setelah itu keheningan pun tercipta diantara keduanya.

"Kenapa kau memperlakukan Arthur seperti itu? Kau tau kan, dia lawan mainku di drama. Bersikaplah lebih baik padanya. Aku tidak ingin ada rumor buruk diantara kami berdua." Tiba-tiba Xiao zhan bicara dan membahas hal tersebut.

"Justru aku bersikap begitu agar kau tidak terlibat skandal dengannya."

"Skandal apanya? Kau sangat berlebihan, apa kau cemburu dengannya?" Pertanyaan tersebut tampaknya tepat sasaran. Wang yibo mengeratkan pegangan pada kemudinya, pria itu bukan anak kecil yg tidak paham dengan apa yg tengah ia di alami oleh perasaannya, tapi pria ini seolah keras keras kepala dan teguh tidak mau mengakui perasaan tersebut.

"Oh, iya. Aku lupa. Untuk apa kau cemburu, kau kan tidak menyukaiku. Sepertinya aku harus segera move on darimu, dan Arthur... pria itu juga tidak kalah tampan darimu. Dia juga pria yg baik, sepertinya aku harus segera berubah haluan. Bagaimana menurutmu?" Xiao zhan menoleh demi melihat reaksi pria disampingnya ini.

Wang yibo tidak menjawab, pria itu menatap lurus ke depan dan mengabaikan semua ocehan yg di lontarkan oleh pemuda disampingnya ini.

"Sepertinya kau setuju. Kau benar, perasaanku padamu saat itu memang labil. Buktinya sekarang aku dapat dengan mudah memikirkan pria lain untuk menggantikanmu. Terimakasih karena sudah menyadarkan- Awwh.. apa yg kau lakukan?!" Xiao zhan memegangi sisi kepalanya yg terbentur dasboard mobil akibat si sopir yg mengerem mendadak.

"Ini sakit tau, kau benar-benar menyebalkan!" Omelnya, masih dengan mengusap-usap bagian kepalanya yg terasa sakit.

Wang yibo terdiam, emosinya yg semula tersulut, kini berganti dengan sebuah penyesalan.

"Biar ku periksa-"

"Tidak perlu!" Xiao zhan menepis tangannya sebelum tangan pria itu berhasil menyentuhnya.

"Apa yg kau coba lakukan tidak akan pernah mengubah rasa sakitnya." Kalimar tersebut seolah seperti sindiran untuk Wang yibo.

"Cepat nyalakan mobilnya. Aku ingin cepat kembali ke hotel." Xiao zhan kini memalingkan wajahnya ke sisi lain.

"Mn."

"Dasar menyebalkan! Kalo suka bilang napa sih?! Jangan sok jual mahal seperti ini. Badan aja dibesarin, tapi ga ada nyali. Heran deh!" Batin Xiao zhan kesal. Pemuda itu bukan tidak tau dengan isi hati Bodyguardnya ini, tapi kenapa pria ini harus sekeras kepala ini demi menyangkal perasaannya sendiri. Xiao zhan tidak mengerti jalan pikiran pria ini.

Tbc.

Sorry for typo.

My Bodyguard My Boyfriend (End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang