H-1

10 0 0
                                    

Latihan telah selesai, dispen terakhir kami gunakan dengan membolos di belakang GSG.Semua anak Paskibra kumpul disini.

Aku berjalan santai menuju lapangan bawah bersama Putri.Biasanya aku membawa tas berat, sekarang hanya membawa permen dan jajanan ringan saja.

"Hari ini ngga latihan kan?"tanya Putri

"Katanya sih,nggak."

Sambil berjalan aku melirik ke dalam GSG yang isinya anak Basket yang sedang latihan.Anak basket di sekolah ku mayoritas anak kelas 11 semua karena saat dimana aku masuk sini, Basket sedang vakum.

Setelah sampai, aku mendudukkan badan ku di samping Rafi yang sedan duduk di atas bangku yang bersandar pada tembok perpustakaan.

"Icha mana?"
Satu pertanyaan yang membuat ku bosan.

"Kelas."

"Bagi satu sih permen nya."
Yang benar saja aku bahkan baru duduk di samping nya ,lalu seenak jidat dia minta permen.

"Gak."

"Buh pelit,"

"Bodoamat."

Walaupun aku tidak memberi nya dia langsung merebut disaat aku lengah.

Gak tau diri.

Entah berapa kali aku menyumpahi Rafi.Pacar dari sahabat ku yang mungkin terkena pelet,

"Taruhan yok!" Seru Rafi kepadaku tiba-tiba.

"Gak."
Kalau taruhan sama Rafi ini pasti gak ada bener nya.

"Kalo anak formasi menang, lo beliin gue.Kalo anak Pbb murni menang, gue beliin lo, gimana?"

"Beliin apa dulu, males amat kalo gue beliin lo rokok.Senep di gue!"

"Hahahah iyalah,"

"Gini aja, gue beliin lo coki-coki ajadeh 5.Daripada beliin rokok, nah begitu sebaliknya."

"Oke deal!"

Kami berjabat tangan, jangan berharap kalau kami akur.Aku teringat saat aku merencanakan main bersama Icha lalu Rafi melarang aku main bersama nya dengan alasan Icha sedang sakit, kalau main denganku pasti selalu makan geprek yang pedas.

Tentu saja aku tak terima, mamah Icha saja tak melarang ku untuk main ini kenapa Rafi melarang nya.Tentu saja aku tentang balik omongan Rafi dan berakhir Rafi mengalah karena mungkin aku menjengkelkan?hahahha.

"Icha mana?"

"Katanya bentar lagi kesini."

Husen datang dengan satu kresek yang berisi roti goreng isi coklat, pajak jadian sama Nafizha katanya.

Nafizha itu yang ku tau hanya anak Pbb murni kelas 10, ternyata sekarang menjadi pacar Husen.

Aku ikutan berebut roti goreng yang isi nya coklat, lumayan buat ngegganjel perut.

Tak lama Icha datang bersamaan dengan Ara dan Ghaza.

Mereka berdua duduk tepat di depanku dan Icha duduk disamping Rafi.

"Ngantuk bener gue."
Keluh ghaza seraya mengusap mata nya.

"Tidur lah."
Sahut Icha seraya mengambil alih topi yang dipakai Rafi lalu dipasangkan diatas kepala nya.

Ga ngerti tempat lagi inimah kalo ngebucin.

"Maen lempar botol yok!daripada diem-diem aja malah tambah ngantuk, yang kalah push up 10!"

Kami semua tak ada yang menanggapi ajakan Ghaza, aku hanya tersenyum remeh.Bayangakan saja kalau botol nya jatuh terus kami push up 10 kali di depan adik kelas.

Akhirnya Ghaza pergi ke rombongan cowok anak kelas 11, dan mereka langsung menyetujui permainan yang Ghaza ajak.

Aku tertawa dalam hati, melihat mereka tertawa dan push up.

"Yang mau Poto ke lapangan bawah!"

Semua anak kelas 10 yang sedang bersih-bersih langsung ke lapangan bawah, semuanya berfoto mengikuti trend tiktok.

Aku dan anak lomba penasaran karena banyak orang yang lari-lari ke lapangan.

"Kira gue ada apaan, taunya cuman Poto gitu doang."

Aku duduk di depan GSG, disamping ada Icha dan Ghaza seraya menatap semua anak kelas 10 yang sedang bergaya.

Tiba-tiba Icha pergi dan tinggal aku berdua dengan Ghaza.Aku hanya diam, kami sama-sama tak ada yang memulai obrolan.Aku sangat tak suka dengan posisi ini lalu merutuki Icha yang tiba-tiba pergi.

Aku berdiri lalu masuk ke dalam GSG dimana Icha tengah mengobrol dengan salah satu adik kelas.

"Lo nih ngapa tiba-tiba pergi coba, gue sama dia canggung bener anjir."

"Ya harusnya lo berterimakasih sama gue, maksud gue tuh ya biar lo bisa ngobrol berdua sama dia."

"Huh!"

"Paskib mau bikin trend juga nggak?"tanya Husen seraya mengeluarkan iPhone miliknya.

"Gass, kak!"

"Kalo saya bilang Paskibra smanstar!kalian jawab, jaya!bisa! Oke?"

"Okee!!"

Semuanya berkumpul, Husen berdiri di tiang basket.Aku melirik kearah g
Ghaza yang sedang bermain basket, rasanya aku ingin memanggil nya tapi seperti nya dia sedang dalam mood yang jelek.

"PASKIBRA SMANSTAR?"

"JAYA!BISA!!''

Kami semua bertepuk tangan dan tersenyum melambai ke kamera.

Kami semua keluar GSG lalu duduk bersantai di belakang GSG.Aku melirik ternyata ada 3 pasangan yang sedang duduk berdua.Farid dengan Vika, Dimas dengan Rohimah dan yang terakhir Rafi dan Icha.

Ingin rasanya aku melempar batu kepada mereka yang asik duduk berdua tanpa melihat sekeliling.

"Anak lomba semuanya kumpul disini!"

Kami semua berkumpul membentuk 3 saff.Mendengarkan arahan dari ketua Paskibra.

"Besok kumpul di Masjid Agung jam 06.00.Kalau besok ada yang telat ya di tinggal rombongan.Siapin semua perlengkapan nanti malem.Baju nya jangan lupa di gosok, paham?"

"Siap, paham!"

"Besok pas berangkat langsung make baju PDU atau gimana kak?"tanya anak formasi.

"Besok pas berangkat make Atasan Pdl, celana dasar hitam, yang cewek make jilbab hitam segitiga, langsung make pantopel sama kaus kaki panjang.Ada yang mau ditanyain lagi?"

"Siap, tidak ada!"

"Saya mau besok kalian harus jaga sikap disana.Ingat, besok kalian bawa nama SMAN 1 Natar bukan bawa nama masing-masing, jadi jangan sampe orang ngeliat anak Sman 1 Natar kok nggak ada sikap ataupun itu.Besok abisin tenaga kalian, buktiin ke juri hasil latihan selama ini, jerih payah kalian, buktiin ke temen-temen kelas kalian yang mandang kalian remeh, buktiin ke guru kalian yang suka ngejek paskib karna dispen terus! semangat!"

Kami semua langsung tos ke ketua dan membisikan kata semangat satu sama lain.

Hujan, panas, badan sakit semua, muka gosong, panuan, semuanya kami rasakan.

***

#GardaFairPolinela2022






PASKIBRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang