Bab 1: Dimana ini?

132 17 5
                                    

Sebelum baca usahain vote dulu baby, biar noona lebih semangat buat update 💋

TOK

TOK

TOK

Suara ketukan pintu terdengar menggema di ruangan itu. Ruangan yang didominasi dengan setelan warna pink dan beberapa pernak-pernik lucu yang menghiasi dinding. Di dalamnya terdapat sebuah kasur berukuran queen bed dan seorang gadis imut dengan masih memakai mukenanya yang tengah tidur di atasnya.

"Eunghh.."

Lenguhan terdengar dari bibir gadis tersebut karena merasa terganggu dengan suara ketukan pintu yang berulang.

Kriettt

Pintu terbuka dan menampilkan seorang wanita paruh baya dengan pakaian syar'i. Ia kemudian berjalan memasuki kamar gadis tersebut. Ya, ruangan dengan nuansa pink tadi adalah sebuah kamar.

Perlahan ia mendekati sisi ranjang sang gadis. Dipandanginya gadis itu sebentar lalu duduk di sisi ranjang sebelah kanannya. Tangannya terangkat dan mengelus puncak kepala gadis tersebut.

"Nduk, bangun yuk, sudah waktunya siap-siap untuk berangkat ke pesantren" ucap wanita paruh baya itu.

"Eunghh, five minutes again" tolaknya sambil mencoba menyingkirkan tangan yang mengelus puncak kepalanya.

"Ini sudah jam 06.00, keretanya berangkat jam 08.00, nanti kamu telat kalau belum siap-siap. Belum lagi mandimu lama bisa sampai setengah jam. Ibuk tunggu di bawah ya, sambil siapin sarapan buat kamu"

"Eum."

CUP

Wanita paruh baya itu kemudian mengecup puncak kepala sang gadis dan bangkit dari duduknya, lalu berjalan ke arah pintu. Dipandanginya gadis itu sejenak lalu menutup pintunya kembali.

Kini di kamar tersebut hanya tersisa gadis itu. Perlahan ia mencoba mengembalikan kesadarannya walaupun masih dalam keadaan mata tertutup.

'Tunggu! Ibu? Lah, emak gue kan udah almarhum 2 tahun yang lalu!'

'Astaga, astaga, apa itu arwahnya? Masa emak gue gentayangan?'

Dahi gadis tersebut mengkerut dan perlahan membuka matanya. Dilihatnya sekeliling ruangan itu dengan posisi terlentang. Masih dalam keadaan bingung sang gadis perlahan mengangkat tangannya.

'Astaga! Ini tangan gue napa jadi krempeng begini!'

'Ini apalagi, MUKENA?! Sejak kapan gue jadi alim??'

PLUK

Gadis itu menepuk dahinya. Dia kemudian bangkit dari tidurnya dan duduk di atas ranjang. Masih mencoba menenangkan rasa kebingungannya dan perlahan berdiri.

Dilihatnya setiap sudut ruangan tersebut sambil sesekali memperhatikan foto-foto yang tertempel di dinding.

'Oh yaampun..ini gue dimana?! Masa gue dah mati?!'

'No, no, no, gak mungkin, gak mungkin!. Kalo gue mati gimana nasib para sugar baby gue yang imoet-imoet?!' batinnya.

CEKLEK

Tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan seorang pria paruh baya dengan tampangnya yang galak dan berkumis tebal, tak lupa dengan kopiah hitam di atas kepalanya.

Suddenly, I became a UGH!tea [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang