pertanda

115 14 0
                                    

Sorry for the typo & happy reading~

        |√|


Keesokan harinya, Eiraya sama sekali belum melihat Einaya sama sekali

"Hufttt mereka berdua dimana? " tanya Bettsy

"Aku tak tau, kalau Naya terluka ini salah kakak mu" ucap Eiraya memperingati

"Ya ya ya"

Tak lama dari percakapan itu, tak sengaja Eiraya melihat sesuatu

"Apa itu?... " gumam Eiraya yang masih bisa didengar oleh Bettsy

"Aku tak tau, ayo ke sana" ajak Bettsy memanggil ilu nya

"Ayo"

            ______________

"KAKAK?! NAYA?! " kaget Bettsy

"Oh no... " Gumam Eiraya mendekati Warron dan Einaya yang terbaring lemas dengan luka luka yang terlihat dalam

"Hei cepat, kita bawa mereka ke bibi Ronal" ucap Eiraya sambil menggendong Einaya

"Ayo"

             ______________

"Tenang lah... Tenang Bettsy... " ucap Neteyam menenangkan gadisnya itu

"Raya sudahlah.. Tenang... Dia akan baik baik saja" sama dengan Neteyam, Ao'nung juga menenangkan sang pujaan hatinya

"Bagaimana bisa tenang?! Kakak ku sekarat!! " bantah Bettsy dan Eiraya bersamaan

"Eh kok sama?! " kaget Bettsy

"Heheheheh gatau" ucap Eiraya sambil nyengir

"Nah gitu, die-" tak sempat Ao'nung menyelesaikan ucapannya, kedua gadis itu langsung memeluk kekasihnya erat

"Oh ayolah" ucap Ao'nung pasrah

"Ao'......" Ucap Eiraya sendu

"Sayangku,cinta ku,kekasih ku aku mohon..." Ucap Ao'nung

"Ya?.." ucap Ao'nung sekali lagi tak kalah sendu

"Baiklah..." Gumam Eiraya

"Anak pintarrr" ucap Ao'nung sambil meng pat pat rambut Eiraya

"Ihhhhh, jangaaan, rambutku berantakan lohhh" kesal Eiraya

Meanwhile.....

Bettsy yang ditenangkan Neteyam malah merengek lebih kencang

"Eh aduhh sayanggg diem ddoooong" ucap Neteyam kewalahan

"Huwaaaaaaaa!! " bukannya tenang, Bettsy malah merengek lebih kencang lagi, Bettsy sebenarnya sudah tenang... Tapi.... 'Ngerjain Nete ayam enak kalik ya?' Begitulah

"EH YA BUNDA AGUNG, TOLONG SAYA!! BETTSY DIAM YA?! " ancam Neteyam

"Kalo ga diam mulutnya aku makan lagi" ancam Neteyam sekali lagi

"HUWAAAAA!!! TEYAM JAHATTT!! HUAAAA MAMAAAA PAPAAAA" ucap sang kekasih

"Cobaan apa lagi ini.... " gumam Neteyam

Back to Eiraya and Ao'nung 🌟

"Fishhh" panggil Eiraya yang sedang dipangku Ao'nung

"Hmm? " jawab Ao'nung tenang, yaiyalah orang tu dia lagi nyender di pundaknya Eiraya kok

"Tau ga? Persamaan kamu sama ikan? " tanya Eiraya

"Gakk, emang apaan? " ditanya balik lah sama si Ao'nung

"Gak ada, orang muka nya juga sama" ucap Eiraya sambil senyum tak berdosa

"Diiihhhh, okee kalo itu cara main kamu. Nih rasain!! " ucap Ao'nung sambil menggelitik Eiraya

"HAHAHAHA AO'NUNG!! SUDAH SUDAHHH, HAHAHAHAH, AMPUUUN" Ucap Eiraya sambil meminta ampun

"Hahahah maaf, makanya jangan usil" peringat Ao'nung

"Dihh, daripada kamu! Nakal!!! " ucap Eiraya judes

"Aku dah tobat babe" ucap Ao'nung sambil tersenyum manis (harus bohong demi ayank)

"Boong ihh" ucap Eiraya tak percaya

"Yaudah kalo ga percaya, aku ngo-" yappp ada yang memotong ucapan Ao'nung, siapa? Ya mak nya Eiraya lah, Loktar

"Eiraya, Bettsy sini, kakak kalian sudah sadar" panggil sang ibunda

"Eh? Baik Buu"

 

            ______________


"Kak, jujur sama Bettsy.. Kakak kenapa bisa gini? " tanya Bettsy saat sudah didepan sang kakak

"Waktu itu.. Kakak melihat ada naga hitan, dia menyerang kakak dan Einaya, dia sempat bilang " akan ku balaskan dendam ku kepada keluargamu, aku tak akan membuat hidupmu tenang! " seperti itu... " ucap Warron

"What?.. Is that true Einaya? " tanya Eiraya kepada Kakak kembarnya

"Yes.. & I think we should go back to home.. Now! " ucap Einaya

"He is come back?.. " tanya Eiraya

Einaya hanya mengangguk

"Baiklah, ibu akan mempersiapkan barang barang kita" ucap Loktar ingin pulang

"Oh jangan Loktar, aku masih merindukanmu" ucap Ronal menahan Loktar

"No Sister, aku tak akan membiarkan perangku ke kediaman mu Ronal.. " setelah mengucapkan itu, Loktar langsung Meninggalkan mereka

"Arthur, aku mohon jangan pulang dulu, temani aku sampai anakku lahir!! " ucap Ronal

"Istri ku su-" kepotong lagii kepotong lagii

"Perangmu adalah perangku juga Arthur" ucap Ravan tegas

"Itu benar saudaraku" celetuk Tonowari tiba-tiba

"Aku.. Huftt baiklah, aku akan tetap disini" ucap Arthur pasrah

"Aku akan membantu mu mengalahkan 'dia' saudara" ucap Ravan dan Tonowari bersamaan

"Terimakasih.. Kalian memang yang terbaik" ucap Arthur

To be continued~

Maaapppp, baru pulsek hehehehehehehehehehehhehehehehehehehehehehehhehehehehehehehhehehehehe

Hope u enjoy this & see u in the next epss,byeee~~

Eiraya x Bettsy De'laocraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang