Chapter 8.

462 25 1
                                    

.

.

.

.

.

.

.

"Bangun kak Hali, Kak Solar!! bangun!"
-Seru Supra dengan semangat sambil membuka pintu ruang kamar sang raja yang sedang tertidur pulas bersama kekasihnya.

𝘚𝘶𝘱𝘳𝘢 𝘱𝘶𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘩𝘪𝘭𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘤𝘢𝘳𝘢, 𝘮𝘦𝘭𝘰𝘮𝘱𝘢𝘵𝘪 𝘬𝘢𝘴𝘶𝘳 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵.

"Bangun!! heii!!"
-Teriak Supra sambil melompat-lompat kasur yang empuk itu, membuat kedua laki-laki itu terbangun dengan terkejut.

"Sudah Supra.. kami sudah bangu- HEHH?!!"
-Teriak Solar dengan kaget, ia baru menyadari kejadian malam kemarin yang membuat sang raja hanya tertawa kecil.

"Pffftt *tertawa* kau pikir aku akan membiarkan dirimu kedinginan? tentu saja tidak sayang~" -Ucap Halilintar dengan senang, menurutnya ekspresi Solar sangat lucu dan gemas.

"T-tentu saja aku tidak memikirkan itu.."
-Ucap Solar dengan malu dan memerah, Supra yang hanya melihat itu hanya tersenyum kecil.

"Sudahlah, bersiap-siaplah kak. kita akan berangkat tak lama lagi" -Ucap Supra, yang membuat kedua laki-laki itu bingung.

"Berangkat untuk apa?" -Tanya Halilintar dan Solar secara kompak, Supra yang hanya mendengar pertanyaan itu mengambil nafas yang panjang dan memasang wajah datar.

"Kau.. LUPA???!! kak! bukannya kata kak Hali kita akan berangkat ke kerajaan Pyro?" -Ucap Supra dengan panjang, ia hanya bisa pasrah karena kedua laki-laki itu mungkin lupa karena.. (˵ °^°˵) YTTA..

"Maaf.. kami lupa, hehe..~" -Ucap Halilintar dengan malu, ia terlalu sibuk memikirkan kejadian malam 'itu'.

𝘚𝘦𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘪𝘢𝘱, 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢.

𝘜𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘬𝘦 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘫𝘢𝘢𝘯 𝘗𝘺𝘳𝘰 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵𝘭𝘢𝘩 𝘳𝘶𝘮𝘪𝘵, 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘮𝘢. 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘸𝘢𝘵𝘪 𝘩𝘶𝘵𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘬𝘢𝘳 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘬𝘶𝘵𝘶𝘬, 𝘩𝘶𝘵𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘴𝘪𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘯𝘢𝘴 𝘢𝘱𝘪 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘯𝘦𝘳𝘢𝘬𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘱𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘸𝘢𝘵𝘪 𝘩𝘶𝘵𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘶𝘬𝘢, 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪.. 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘨𝘢𝘮𝘱𝘢𝘯𝘨?

𝘔𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘥𝘪𝘬𝘦𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘵𝘳𝘪𝘰 𝘭𝘦𝘨𝘦𝘯𝘥 𝘪𝘯𝘪..

"Kak Hali, apakah benar kami akan melewati hutan bakar itu?" -Tanya Supra dengan senang, ia sangat semangat untuk memasuki hutan itu, bukan karena ingin melihat pohon yang indah itu saja, tetapi untuk mencari bahan-bahan yang unik dan langka yang bisa ia selidiki. sama seperti Solar, ia sudah menyiapkan tempat untuk menaruhkan benda-benda tersebut.

"Iya Supra, tapi kami harus berhati-hati, hutan ini penuh dengan jebakan yang mematikan. bagi aku dan Solar ini udah sangat terbiasa"
-Ucap Halilintar sambil memasuki hutan tersebut, tanpa adanya rasa takut.

"Lahh?? Kalo kak Hali dan kak Solar sudah terbiasa kesini, mengapa aku yang harus berhati-hati? apakah hutan ini hidup?"
-Tanya Supra dengan bingung.

"Pintar! hutan ini sebenarnya hidup dan biasanya tidak terlalu menyukai orang baru, sama seperti kamu Supra" -Ucap Solar, sambil tersenyum bangga kepada Supra yang hanya menganggukkan kepalanya.

"Ayo, kita tidak mempunyai waktu lagi"
-Ucap Halilintar dengan tegas.

𝘗𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘚𝘶𝘱𝘳𝘢, 𝘏𝘢𝘭𝘪𝘭𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘚𝘰𝘭𝘢𝘳 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪𝘬, 𝘚𝘶𝘱𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘯-𝘣𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘶𝘯𝘪𝘬, 𝘏𝘢𝘭𝘪𝘭𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘫𝘦𝘫𝘢𝘬 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘶𝘪 𝘱𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘢𝘫𝘢𝘪𝘣 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘥𝘢𝘯 𝘚𝘰𝘭𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘭𝘶𝘳 𝘯𝘢𝘨𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘴𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘶𝘵𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵.

"Kak Solar menemukan telur naga? bagaimana bisa itu tersesat?" -Tanya Supra sambil terkagum melihat telur tersebut yang berwarna merah dicampur oren.

"Aku juga tidak tahu.. ketika aku dan Halilintar pergi kesini kami tidak pernah melihat telur ini" -Jawab Solar dengan bingung yang hanya mengetuk telur itu dengan pelan.

"Hey! sudahlah Solar, tidak usah melakukan itu nanti bisa menetas" -Ucap Halilintar dengan khawatir, ia tidak mau jika ibu dari anak naga tersebut muncul dan membunuh mereka bertiga.

𝘒𝘳𝘦𝘬𝘬!

"OH TIDAK..! TELURNYA MENETAS!!" -Teriak Supra panik.

"Diamlah Supra, kita tidak boleh berisik" -Ucap Solar sambil melihat area sekitar jika ada sesuatu yang mendengar teriakan Supra.

"Kita tidak usah membawa telur itu Solar, perjalanan kita masih ja-" -Sebelum Halilintar menyelesaikan ucapannya, sebuah aungan yang seram dan besar muncul diatas kepala mereka.

𝘎𝘙𝘙𝘙𝘏𝘏𝘏!!

"Sial.." -Ucap Halilintar dengan pasrah.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Author's note:
Helloo, maaf ya kalo author langsung ngilang selama sebulan. soalnya author sibuk sama pekerjaannya author sendiri hehehe~ ^^

Prophecy's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang