pétillant; Bertemu Kembali

71 10 0
                                    

Chap II -

Akan kubunuh elegi itu untukmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Akan kubunuh elegi itu untukmu.

Seoul City, Desember 2016...

Jimin mengernyit, perlahan membuka mata mencoba terbiasa dengan pendar matahari yang tajam menusuk pandangannya. Wanita berambut panjang berdiri di depan gedung besar berhias kaca diseluruh bangunannya.

Ia merasa sesuatu yang aneh terjadi pada tubuhnya, rasa perih serta luka yang dialami kemarin malam menghilang, tubuh yang dilumuri darah segar itu sudah bersih dan tampak rapih dengan setelan kemeja serta heels yang entah darimana dan kapan dia memakainya. Keanehan tidak berhenti sampai disana tatkala orang-orang disekitarnya mulai berjalan melewati dirinya, terlihat tergesa sesekali mengecek arloji.

Belum sempat otaknya merangkai, tiba-tiba salah satu wanita dari kerumunan menyapanya dengan penuh riang. Ada rasa lega yang terdengar dari asal suara itu.

"Halo, apakah kau juga baru masuk hari ini?". Sapa wanita itu, kikuk. "Hmm.. aku sedikit tersesat".  Dia berdiri canggung menunggu lawan bicaranya membaca situasi.

Pantulan cahaya dari gedung besar dihadapannya membuat dirinya tak bisa melihat jelas namun kakinya sudah melangkah pelan tanpa perintah menghampiri sosok itu. Jimin tahu betul siapa pemilik suara tersebut, tapi otaknya menolak untuk menerima pengakuan. Matanya berkedip cepat, telapak tangannya sigap menutup cahaya matahari yang mencoba menghalangi pandangannya. Sorot matanya tajam mencari-cari hingga mendapati wajah wanita lain dibalik cahaya matahari, berpendar dengan kilaunya menyunggingkan senyum tipis.

"Oh aku lupa, Aku Kim Minjeong". Lanjut wanita itu, menjulurkan telapak tangannya memperkenalkan diri.

Napas Jimin seketika naik, nyaris mencekik kerongkongannya. Dia berdiri tertegun, menatap lamat wanita berambut pendek yang sudah berdiri dihadapannya. Seketika ingatan samar kejadian semalam mulai datang.

"Tidak mungkin". Lirihnya.

Tangannya bergetar tatkala jemarinya menyentuh kalung perak di lehernya. Seketika semua hal terasa masuk akal. Dia tidak percaya dirinya kembali ke enam tahun yang lalu, saat dimana ia pertama kali bertemu Kim Minjeong.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Perkenalkan saya Yoo Jimin dari Divisi Pemasaran. Mohon kerjasamanya". Dia membungkuk pada karyawan yang berada diruangan tersebut, sesekali melirik wanita berambut pendek disebelahnya yang sebelumnya sudah lebih dulu memperkenalkan diri.

"Baiklah, kalian berdua akan bekerja di Divisi ini. Kami hanya minta jangan ada masalah". Celetuk salah satu pria paruh baya dari mejanya. "Anak baru hanya membawa masalah, cepat atau lambat kalian akan berulah". Ujarnya penuh penekanan, disertai suara cekikikan karyawan lain.

pétillantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang