Chapter 09

83 10 2
                                    

Mereka yang awalnya melihatku dengan tatapan takut dan penghindaran yang jelas, mulai terlihat sedikit menerima meski hampir tidak terasa perubahan yang jelas jika orang yang tidak memiliki pengamatan yang teliti melihatnya.

Ternyata mengambil simpati manusia sangat mudah.

Betapa makhluk yang sangat menyedihkan.

"Makhluk yang sangat menyedihkan."

Suara ini ?!

Tempat berubah, dan sosok yang tidak asing duduk di depanku sambil meminum sake dengan cara yang cukup kasar.

"Berkerumun mendatangiku hanya untuk mati. Sangat bodoh sekali !!!"

"........."

Sial ....

Hanya melihat wajah sombongnya saja sudah membuatku kesal.

"Hei Akari."

"Apa ?"

"Kamu kutukan kan ?"

"Apakah matamu kemasukan darah kotor dari pembantaian tadi dan menghalangi mu dalam melihat ?"

Pffft ....

Tubuh ini berani sekali ....

Dia benar-benar berkata semacam itu pada raja kutukan ?!

Dia pasti merasa memiliki banyak sekali nyawa-

Eh .... ? Aku kan memang memiliki banyak nyawa.

"Cih. Kamu tahu betapa kesalnya aku karena mu ?! Berhentilah bertingkah laku seperti manusia sepanjang waktu. Itu sangat menyebalkan dan membuatku muak setiap melihatnya."

"Maka cukup abaikan saja aku."

BRAK !!! Sukuna membanting salahsatu tangannya keatas meja dengan ekspresi kesal diwajahnya.

Kyaaa !!!

Si gila itu tiba-tiba marah karena apa ?!

Apa yang menyulut amarahnya ?!

Dasar aneh !!!

"Apa karena manusia itu ?!"

"Jangan bawa-bawa dia !"

Atmosfer berubah menjadi sangat mencekam, dan tekanan yang berat membuat tubuh dalam kenangan itu sedikit bergetar.

Jadi .... Apakah mereka akan bertengkar ?

Ah .... Betapa membosankan, hasil akhirnya pasti mati dan menetas kembali.

Plot yang mudah ditebak merusak kesenangan.

"Kamu tahu kutukan dan manusia tidak akan pernah bisa hidup berdampingan. Apapun yang kamu lakukan tidak lebih dari upaya sia-sia yang menyedihkan."

Sukuna menjepit dagu tubuh dalam ingatanku dan menariknya dengan kuat kearah wajahnya.

Saat aku berniat menutup mata karena mengira ciuman akan terjadi, wajah mereka ternyata hanya saling berhadapan dengan jarak yang sangat dekat, hingga hidung bersentuhan tanpa sesuatu yang berlebihan terjadi.

"Ingat bahwa hidupmu milikku ! Jangan turunkan nilaimu hanya karena manusia tak berharga."

Bah !!! Cuih !!!

Aku menyesal aku tidak bisa meludahi wajahnya saat ini.

Dia kira dia siapa ?!

Raja kutukan, aku tahu .... Tapi apa-apaan dengan tingkahnya itu ?!

Murasaki No NoroiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang