14. Teman Yang Saling Mengobati Rasa Kesepian Dan Mengisi Kebosanan

65 8 3
                                    

Cahaya matahari terbenam memasuki ruangan dari celah shoji yang setengah tertutup, dan garis cahaya jingga, jatuh ke tubuh kekar humanoid bertangan empat yang menunjukkan ekspresi garang mengandung ancaman.

"kamu membuatku sangat kesal...! Hanya karena kamu tertarik pada manusia itu, kamu ingin menyerahkan hidupmu untuknya ?"

Su-sukuna !?

Empat tangan dengan otot yang menonjol, sedang meremas pergelangan tangan dan pinggang ku.

Sistem pertahanan diri langsung diaktifkan secara otomatis dan aku segera berusaha melepaskan diri, tetapi ketika aku baru saja mencoba mendorongnya untuk menjauh dariku, dia tiba-tiba memelukku. Keempat tangannya menjerat seperti kepompong dan membungkus ku erat-erat.

Setelah kepanikan hilang, aku mengingat kembali kenangan terakhir sebelum aku tiba-tiba muncul di tempat ini.

Aku yakin aku langsung beristirahat di kamar setelah kembali dari kerja tanpa bayaran.

Lalu .... Apa yang terjadi sekarang !?

Mengamati sekitar dengan kepala dingin, barulah aku menyadari bahwa apa yang terjadi sekarang adalah kenangan yang tersimpan didalam tubuh ini.

Ya ampun ....

Sebenarnya tidak masalah, aku sudah sering mengalaminya. Tapi, masalahnya .... Kenapa aku bisa merasakan sakitnya diremas oleh makhluk tanpa wujud fisik yang nyata dalam ingatan ini sekarang !?

Apa yang terjadi !?

"Dia sama sekali tidak berharga, dan dia tidak pantas mendapatkannya sama sekali ! Apakah itu cukup bagimu untuk membuang semua yang telah kau perjuangkan selama ini, yang bahkan kau miliki sebelum bertemu dengannya ? Tidak layak sama sekali ! Kamu harus hidup! Hidup dengan bangga atas apa yang kau punya ! Hidup seratus kali, seribu kali, sepuluh ribu kali lebih lama dari semua kutukan yang ada !"

Sebenarnya, apa hubungan mereka ?

"Baik... Baik...." Sukuna jelas pria dewasa, tetapi tubuh ini tampaknya membujuk seorang anak, menepuk punggungnya dengan ringan dengan tangan yang memegang bunga eceng gondok putih, dan menghibur sang raja kutukan yang paling mematikan tanpa rasa takut.

"Siapa yang kamu perlakukan sebagai seorang anak !? Kamu bahkan tidak benar-benar peduli dengan apa yang ku katakan !"

"Sukuna.... kamu tahu ? Sesuatu yang bisa dianggap hidup adalah, disaat mereka memiliki sesuatu untuk dilakukan atau tujuan untuk dicapai. Tapi, bagimu sekarang apakah aku terlihat memilikinya ? Tanpa tujuan, kamu hanya akan merasa keberadaan mu di dunia ini tidak ada artinya."

"......."

Ada apa dengannya ?

Sukuna membuat ekspresi sedih menyakitkan yang sangat kontras dengan wajah menyeramkan miliknya.

Sungguh ....

Semua yang terjadi saat ini telah mengubah pandanganku pada dunia.

"Kamu harus memahami perasaan itu kan? Kamu merasa dunia ini membosankan, semua yang kamu lakukan tidak ada artinya, dan kamu membunuh serta bertarung demi sesuatu yang disebut tantangan untuk dapat menemukan nilai hidup dan berjuang untuk itu."

"Kamu terlalu banyak bicara, Akari !"

"Hal yang sama juga terjadi padaku ! Mitra adalah jangkar yang akhirnya ku dapatkan untuk menahan ku di dunia ini, dan karena kehadirannya lah, aku ingin melanjutkannya."

Sebagai sosok terkuat dimana tidak ada yang mampu mengalahkannya, tantangan sangat sulit dia dapatkan, justru karena Sukuna memahami dengan jelas perasaan bahwa segala sesuatu begitu membosankan, maka ia semakin memahami betapa berharganya perasaan yang dibutuhkan seseorang agar ingin terus melanjutkan hidup.

Murasaki No NoroiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang