1 | Forgive Me, Please! - C

1K 183 47
                                    

Diajak dinner buat rayain anniv bilangnya gak bisa karena udah duluan janjian reuni sekolah. Di reuni malah foto2 sama mantan. Balikan aja mas. Anniv nya jadi tanggal putus aja.


Begitu sampai rumahnya, Sakha melihat ponselnya dan terkejut saat membaca pesan yang dikirimkan oleh Aleta. Foto? Bersama mantannya?

Aleta melihat dari mana?

Membuka ponselnya, ia melihat grup reuninya dan di sana semua foto-foto yang diambil hari ini dibagikan oleh semua orang. Sakha memperhatikannya satu per satu hingga akhirnya ... ah. Ya. Ia menemukan foto yang mungkin membuat Aleta kesal. Fotonya dengan Disya—mantannya sewaktu sekolah dulu yang diambil oleh teman-temannya, itu juga ia dipaksa untuk berfoto bersama, ekspresi Sakha saja terlihat terpaksa, meskipun Disya tersenyum seraya memiringkan kepala ke arahnya. Tapi bagaimana pun juga, Aleta memang pasti kesal melihatnya. Masalahnya ... dari mana Aleta melihat foto ini?


Sakha : Fotonya diposting di mana aja?

Danesh : Di Fb, di grup kita. Gue posting juga di Instagram.


Oh, Tuhan. Tamatlah ia. Aleta berteman dengan Danesh di Instagram. Buru-buru Sakha menutup Whatsapp nya dan membuka Instagram di ponselnya. Benar, Danesh mengunggah semua fotonya, tetapi tidak ada foto Disya dan Sakha. Mengerutkan kening, Sakha melihat orang-orang yang ditandai oleh Danesh, ada akun Disya di sana ... yang sudah lama tidak Sakha ikuti.

Begitu membukanya, Sakha terhenyak. Rupanya ... Disya yang mengunggahnya.

Gadis itu hanya mengunggah foto mereka berdua, dengan caption ... "Pernah jadi orang paling Favorit di hidup aku."

Mengusap wajahnya, Sakha menatap layar ponselnya lama sementara otaknya mulai bekerja dengan keras, memikirkan bagaimana caranya untuk ia menjelaskan semua pada Aleta.


****


Aleta memandang ponselnya dengan ekspresi yang semula kesal, berubah menjadi sebuah kesedihan. Sudah satu hari berlalu namun Sakharama—kekasihnya yang menyebalkan itu tidak muncul-muncul juga batang hidungnya. Jangankan bertemu, membalas pesannya saja tidak. Apa-apaan?!

"Dia beneran pengen putus sama gue?" gumamnya pada diri sendiri. Bertanya-tanya tentang alasan dibalik kekasihnya yang tak muncul untuk memberikan konfirmasi atau penyanggahan atas apa yang Aleta kirimkan sebelumnya.

"Harusnya dia jelasin nggak sih? Meskipun marah, gue pasti selalu denger penjelasan dia. Ini ... kenapa dia ... kenapa malah diemin gue?"

"Kalau bener juga bukannya tinggal bilang ya, pengen balikan sama si Disya jadi kita putus aja? Ini kenapa malah gue yang digantung?"

Menggigit bibirnya, Aleta menatap nanar pada ponsel yang sudah sejak lama dipandanginya.

Apakah Sakha memang benar-benar tergoda lagi kepada Disya ya? Mereka bertemu di acara reuni sekolah lalu mengenang masa-masa Ketika mereka bersama dan ... dan ... apakah ... apa Sakha merasa kalau mereka masih memiliki banyak hal yang tertinggal? Kemudian saat Aleta mengirim pesan padanya ... Sakha mungkin merasa kalau Aleta mendukungnya dan membiarkannya pergi sehingga ...

"BIG NOOO! NGGAK MAUUU!"

"Apanya yang nggak mau?"

Sebuah suara membuat Aleta melirik dan ia melihat Nadine menatapnya penuh tanya. Aleta mengerucutkan bibirnya lalu kemudian menceritakan semuanya pada Nadine. Membuat Nadine menggelengkan kepalanya, "Lo yang ngajak putus, lo yang overthinking," katanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang