Dari banyaknya bintang yang bertaburan di langit, ada satu yang sukarela tinggal di bumi.
Mengawasi bulan dengan senyum jumawanya di atas sana. Memastikan bahwa bulan tetap bersinar.
Dengan bantuan bintang, bulan memancarkan cahaya untuk menerangi...
"All roads lead to you, even those I took to forget you."
Mahmoud Darwish
Pagi ini tidak seperti biasanya yang Ayumi habiskan dengan hanya berguling-guling di kasur hingga spreinya terlepas.
Karena sudah tahu akan dijemput oleh anak dari teman mamanya, Ayumi memaksakan dirinya agar mau bangkit setelah bangun subuh tadi.
Bukan apa-apa. Ayumi hanya tidak ingin pakaian kotornya menggunung semakin tinggi di sudut kamar. Ia tidak ingin kamarnya yang nyaman ini dihuni oleh makhluk-makhluk kecil bersayap penghisap darah. Sudah cukup para nyamuk itu menjarah tubuhnya semalam. Ayumi harus segera menyingkirkan penyebabnya.
Sampai semua urusannya di hari libur selesai, satu pesan masuk ke ponsel Ayumi. Tanpa perlu membuka aplikasi hijau itu, Ayumi sudah bisa membaca isi pesannya.
Tanpa nama.
Tapi, Ayumi tidak panik karena sudah bisa menduga siapa pengirimnya.
Tak lama setelah mengatakan bahwa dirinya sudah siap, suara klakson terdengar dari luar. Ketika mengintip dari balik gorden kamarnya yang berada di lantai dua, Ayumi bisa melihat sebuah mobil warna putih terparkir di depan pagar kosnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ayumi pun turun untuk memastikan. Pasalnya belum ada lima menit dirinya membalas chat yang baru masuk, si pengirim sudah ada di depan.
"Ayumi ya?"
Gadis yang baru saja membuka pagar kos itu disambut oleh seorang lelaki bertubuh tegap dengan wajah rupawan. Hingga membuatnya terpaku selama beberapa detik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ganteng banget help :(
Di antara anak dari teman-teman mamanya, bisa dibilang bahwa sosok yang tengah berdiri di depan Ayumi sembari memainkan kunci di tangan kirinya ini adalah yang paling tampan.
Bahkan lidah Ayumi mendadak kelu hanya untuk menjawab pertanyaan laki-laki di depannya ini. Alhasil, Ayumi hanya mengangguk. Sepersekian detik kemudian, laki-laki itu tersenyum sembari mengulurkan tangan kanannya.
