chapter 19

1.6K 181 131
                                    

Gercep sekali bunda bunda

______

Sekitar jam 2 malam. Azhar sengaja bangun untuk menunaikan sholat tahajud yang rutin ia lakukan

Ia sudah berada di rakaat terakhir. Saat selesai memberikan salam, Azhar mengangkat kedua tangan nya

"YaAllah... Engkau lah yang maha pengasih lagi maha penyayang, rasa yang kau kasih. Pasti atas kehendak mu ya Rab"

"YaAllah aku sangat mengagumi Sisil. Boleh kah aku memohon untuk menghilangkan rasa itu, jika dia bukan lauhul Mahfudz ku"

"Dan jika memang Sisil takdir ku. Jaga lah perasaan ini. Tanpa mengurangi sedikit pun rasa cinta ku, pada mu ya Rab"

Setelah selesai berdoa. Tanpa sadar, air mata Azhar menetes

Ia benar benar berdoa sangat tulus

____

Di lain sisi. Seorang gadis yang sebelumnya tidak pernah bangun di malam hari untuk menunaikan sholat. Kini gadis itu tengah duduk di atas sejadah

Mengangkat tangan

"YaAllah..."

Baru satu kata yang keluar. Air mata Sisil sudah jatuh. Ketika ia akan mulai berdoa

Iya. Gadis itu adalah Sisil. Ia kini tengah menunaikan sholat tahajjud

"YaAllah... Sejujurnya hamba malu kepada mu ya Rab, hamba datang ketika hati hamba sedang tak tenang. Hamba datang ketika hamba tengah butuh kepada mu ya Rab"

"Maafkan hamba...."

"YaAllah. Sejauh ini, hamba selalu bersabar dalam setiap cobaan yang kau kasih dalam hidup hamba. Namun sampai kapan YaAllah cobaan ini?"

"Jika di rasa waktu nya sudah cukup untuk sabar hamba. Tolong segera jemput hamba ya rab"ucap Sisil

Ia meneteskan air mata. Sungguh lelah sebenarnya. Ia tidak tau dimana lagi tempat bercerita

Sisil tak ingin bercerita ke sahabat nya. Ia takut orang lain pun ikut sedih dengan masalah nya

"YaAllah... Kenapa engkau mendatang kan rasa ini? Kenapa engkau seolah olah tak ingin hamba lari dari kenyataan"

"Bahwa hamba sebenarnya mencintai gus Azhar"

"Saat pria itu, berbicara bilang bahwa dia mencintai hamba, Ya Rab. Sejujur nya hamba senang mendengar itu. Tapi hamba masih kecewa dan masih banyak keraguan hamba"

"Gus Azhar benar benar mencintai hamba karna cinta. Atau karna rasa kasihan. Atau karna pelampiasan karna wanita yang dia cintai nya, sudah meninggal"

Sisil mengelap air mata nya. Yang terus menerus menetes

"Hamba sejujurnya takut untuk mengenal pria. Hamba takut ya Rab. Hamba takut, suami hamba nanti seperti ayah hamba"

"Hamba Takut memilih calon suami hamba ya Rab. Karna nanti nya yang sakit hati dengan pilihan hamba bukan hanya hamba. Tapi anak anak hamba juga"

"Hamba tidak ingin, anak anak hamba mendapatkan nasib yang sama seperti hamba"

Setelah selesai berdoa. Sisil merasa jauh lebih tenang dari sebelum nya, ia menghela nafas gusar

Kenapa masalah selalu datang dalam hidup nya. Bahkan setiap saat setiap waktu. Ia selalu bertanya

Kapan titik kebahagiaan akan datang? Sampai kapan rasa sedih ini berakhir?

______

Pagi nya, Sisil keluar dari kamar. Ia melihat vas bunga yang sudah pecah bertabur di sekitar rumah nya

Gus azhar(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang