8

101 4 0
                                    




"Kira kemana sih" panik Rena sambil berlarian di gedung latihan.


Bruukkk..



"Ah maaf manager-san"

"Gpp, kamu ngapain lari larian?"

"Nyari Kira kak"

"Kira? Ohh tadi kayaknya pergi ke ruangan gym. Lagi marahan ya?"

"Ngga kak, biasa salah paham aja"

"Ckck dasar anak muda. Dah sana kejar pacarnya"

"Duluan ya kak" Rena pun segera ke ruangan yang ditunjukan oleh managernya tersebut.




Sesampainya Rena di ruang gym dari luar terlihat kosong seperti tidak ada tanda kehidupan, "Loh sepi?"

"Kira?" perlahan Rena membuka pintu tersebut sambil meneriakan nama manusia yang ia cari.

Rena menolehkan kepalanya ke segala arah, dan ia menemukan Kira yang sedang menonjoki samsak tinju dengan segala emosinya

"Marah" pikir Rena.



"Kiraaa" Rena iseng memanggil dengan suara imutnya.

"Kamu ngapain kesini?"

"Jangan marah dong"

Kira menghela nafas panjang lalu menatap wanita di depannya, "Ngga, aku ngga marah ke kamu. Balik sana"

"Ih aku diusir"

"Kamu masih ada latihan"

"Kamu juga, kan kita bareng Kir"

"Duluan aja, aku masih mau sendiri"

Rena maju mendekati Kira lalu memasang wajah imutnya "Jangan marah"

"Anjing"

"HEH MULUT!"

"Jangan kayak gitu, aku ga bisa marah jadinya"

"Emang sengaja, biar kamu ngga marah lagi"

"Kamu diapain tadi sama dia? Kenapa kamu bisa keluar?"

"Aku gamau bahas dia lagi, intinya aku ga suka sama perlakuannya terus aku keluar cari kamu. Tadi ketemu managernya Hikarin, dia bilang kamu disini"

"Oh. Kamu diapain aja sama orang itu?"

"Tangan aku dipegang doang"

"Yang mana?"

"Iniii" jawab Rena sambil menunjukan tangan kirinya yang diusap oleh Karin.

"Ikut aku" Kira langsung menarik Rena menuju toilet terdekat.



Kira menyalakan keran air lalu mencuci tangan Rena dengan sabun yang berlimpah, bahkan sampai habis setengah botol.

Rena hanya bisa diam melihat apa yang dilakukan oleh Kira, bukannya marah Rena malah tersenyum. Karena menurutnya Kira saat cemburu itu sangat lucu.

"Ngapain senyum senyum?"

"Hm? Gpp kok, lucu aja liat kamu pas cemburu"

"Orang marah malah dibilang lucu"

"Pacarku kan lucu"

Tiba tiba Kira memegang dadanya yang terasa sesak dan perih saat ia mencoba menarik nafas.

"KIRAA KAMU KENAPA" Rena langsung memegang tangan Kira yang berada di atas dadanya, dengan muka panik Rena hampir memberi nafas buatan untuknya.

"T..tadi kamu, kamu bilang apa?"

"Bilang apa apanyaa, kamu kenapa Kiraaa" Rena langsung menggiring badan Kira ke kursi di dekatnya.

"Pacar aku?"

"Hah?"

"Kamu bilang, pacar aku?"

"Iya, kan kamu pacar aku"

"Aku pingsan."

Seketika Rena langsung memukul lengan Kira karena ia merasa dibohongi oleh tingkah lakunya

Dengan mata yang sudah berair Rena berteriak, "Aku panik tau ga?! Aku kira kamu kenapa kenapa"

"Hehe maaf sayang habisnya rasanya gimana gitu" ucap Kira sambil mengusap pipi dan air mata Rena yang sudah menetes.

"Jahat"

Melihat pacarnya yang sangat hckwnwhxi Kira langsung memeluknya dengan erat, "Bercanda kok, aku gpp asalkan ada kamu"

"Udah jangan nangis ah" Kira sedikit tertawa

"Emm, jangan kayak gitu lagi. Aku ga tau harus gimana kalo ngga ada kamu"

"Mikirnya jauh banget, aku selalu ada disini buat kamu. Yuk balik ke tempat latihan, udah jamnya"

Kira menggandeng tangan Rena sambil berjalan ke ruangan latihan.
Beruntung kantor sedang sepi, mereka berdua bisa bebas melakukan apa saja. Tapi batasannya hanya sampai depan pintu latihan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BackstageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang