5. Debutante?!

479 76 2
                                    

2 tahun kemudian..

[Name]'s POV
Sudah 2 tahun sejak kejadian dimana namaku diubah menjadi '[Name] de Alger Obelia'
Tentu saja aku mengalami kesulitan mempelajari tentang tata krama yang harus dimiliki seorang Putri. Namun aku tetap senang, karena disini banyak orang-orang baik.
Misalnya Kak Athy, Lily, Felix, Lucas Crysthania (pelayan pribadi [Name])
Oh, Yang Mulia juga !
Sebentar lagi debutante akan digelar di Istana, tentu saja kami semua akan benar-benar sibuk.

Author's POV
[Name] hanya berjalan biasa lalu tiba-tiba menabrak seseorang.
"Eh." kaget [Name].
"Ah. Maafkan saya Tuan Putri."
"Anda..." ucap [Name].
"Saya Izekiel Alphaeus, Tuan Putri."
"Ah... Tuan Muda Alphaeus rupanya, anda ingin menemui kakak saya?" tanya [Name]
"Menemui Tuan Putri Athanasia?" bingung Izekiel.
"Anu... Sebenarnya tersebar rumor tentang kakak saya dan anda... Jika anda tidak mau membahasnya tidak apa-apa kok!" panik [Name].
"Hahaha, tidak apa-apa kok Tuan Putri. Saya dan Tuan Putri Athanasia memang sering bertemu, namun kami tidak memiliki hubungan seperti yang dipikirkan orang-orang." jelas Izekiel.
"Ohhh seperti itu, baiklah Tuan Muda Alphaeus. Saya pamit dulu."
"Segala keagungan dan berkat kepada matahari Obelia."
[Name] pun pergi terburu-buru karena ia hampir terlambat untuk ikut pembelajaran berdansa.

"HALO." teriak [Name].
"UWA KAGET." kaget Athanasia.
"HEY KAU INI KALAU INGIN DATANG JANGAN TERIAK-TERIAK DONG." kesal Athanasia.
"Mwehehehehe maap." ucap [Name].

Athanasia pun hanya menggeleng-geleng kepalanya dengan heran karena sifat [Name] sangat berubah dari pertama kali dia bertemu dengannya. Sekarang [Name] sepertinya lebih.... Berani? Mungkin seperti itu.

Dua saudari ini pun belajar berdansa seiringnya waktu terlewat.
"Kerja bagus, Tuan Putri!" ucap guru tersebut.
"Ternyata tidak ada salahnya ibu kalian seorang rakyat biasa." lanjut guru tersebut.
'Guru sialan ini...' pikir [Name].
"Ha-hahaha. Kami hanya mengikuti saran guru saja kok..." jawab Athanasia sambil tersenyum.
[Name] hanya tersenyum palsu.
"Baiklah... Apakah Tuan Putri sudah memilih partner?" tanya guru tersebut.
"Partner...? Ah benar juga." ucap Athanasia.
"Belum." ucap [Name] sambil menggeleng-geleng kepala.

Pelajaran dansa pun selesai.

'Partner ya... Memangnya ada yang ingin bersamaku?' pikir [Name]
DUAK
"AW." teriak [Name].
"Maaf kan saya, Tuan Putri."
"............." [Name] hanya bisa terdiam.
Mengapa? Karena yang ia tabrak adalah Izekiel Alphaeus.
'Ada apa ini? Mengapa seharian ini aku menabraknya?' batin [Name].
"Iya, maafkan saya, Tuan."
"Tuan Putri.. Bagaimana jika anda berkunjung ke kediaman Alphaeus dalam waktu dekat? Adik saya sangat ingin mengundang anda dan Tuan Putri Athanasia." undang Izekiel.
"Mengundang saya dan kakak? Pesta teh?" tanya [Name].
"Tidak hanya pesta teh saja, Tuan Putri. Tetapi dia mengajak untuk bermain dengannya, maaf kalau saya dan adik saya lancang, Yang Mulia." ucap Izekiel sambil membungkuk dengan sopan.
"Baiklah, nanti saya beritahu kakak tentang hal ini." ucap [Name] sambil tersenyum.
"Terimakasih, Tuan Putri."

Hari Debutante.

[Name]'s POV
"Tuan Putri, lemaskan bahu anda." ucap Crysthania
Hey ini terlalu ribet... Aku ingin bersantai... Aku ingin tidur... Aku ingin rebahan...
"Tuan Putri, silahkan tidur selama 1 jam."
AHAY AHAY AHAHAHAHAHAHA.

Hmmm apa kak Athy udah selesai ya??

Outfit [Name].

Outfit [Name]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa aku ke kak Athy aja?Tok tok tok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa aku ke kak Athy aja?
Tok tok tok.
"Kak? Kakak udah selesai belum?" tanya [Name].
"Sudah kok, masuk saja."
*Btw kamar Athanasia sm [Name] udah dipisah dari tahun kemarin karena mereka berdua sudah mulai besar, tapi kamar mereka sebelahan ya.
"Bagaimana kalau kita menyusul ayah?" ucap Athanasia.
"Ayo!"

"Woah..." kagum [Name].
"Ayah tampan sekali!" puji Athanasia.
"Kak Athy benar!" setuju [Name].
"...kalian juga cantik hari ini." ucap Claude.
-----------------------
"..." kini Athanasia bergetar karena gugup di depan banyak orang.
Claude pun menatap tajam orang-orang yang berada di tempat itu.
"..." orang-orang pun menunduk ketakutan.
"Aku akan membuat mereka tunduk selama pesta ini berlangsung." ucap Claude
"Tak apa-apa ayah! Aku hanya sedikit gugup. Lagipula disini ada gadis-gadis yang sudah menunggu saat-saat ini tiba." tolak Athanasia.
Ya... Kalau mereka disuruh tunduk seperti itu selama pesta berlangsung, apa tidak encok?

Author's POV
Kini Athanasia sedang berdansa dengan Claude, lalu bergantian dengan [Name], [Name] juga berdansa dengan Claude.

Setelah selesai pun [Name] melihat kakaknya yang sedang berdansa dengan Lucas.
"Wah... Cocok juga mereka."
"Benar sekali, Tuan Putri."
"EHHHHLUCASKECEBURGOTBAUBUSUK." teriak [Name].
"Pfftt-" Izekiel.
"TUAN MUDA ALPHAEUS?!?!" kaget [Name].
"Ahahahaha maafkan saya, Tuan Putri." tawa Izekiel.
"..." [Name] hanya terdiam karena malu sudah berteriak seperti itu.
"Tuan Putri [Name]. Apakah Yang Mulia berkenan berdansa bersama saya?" tanya Izekiel.
"Baiklah." terima [Name].
Jujur saja disini [Name] merasa pipinya merona. Bagaimana tidak? Rambut perak yang sangat indah serta tatapan manik emas yang sangat lembut itu membuat [Name] berpikir bahwa Izekiel sangatlah tampan.

Athanasia's POV
Wah lihat itu, serasi sekali ahahahahah. Tenang saja Izekiel, hanya kau lah yang ku izin kan untuk menikahi [Name].
"[Name] itu memiliki hubungan dengan anak itu ya?" ucap Lucas.
"Hm? Tidak kok. Mungkin sebentar lagi." kata Athanasia.
"Wah lihat itu, serasi sekali." ucap Lucas yang sama seperti di pikiran Athanasia.
"Hahaha benar kan? Hanya Izekiel yang ku restui dengan adikku."
"Langsung di restui, nice. Btw kemaren Izekiel menemui mu karena apa?"
"Dia membicarakan adikku."
"[Name]? Memangnya dia kenapa?"
"Oh Izekiel bilang [Name] itu sangat imut, baik, keren, idaman, berwibawa dll. Aku tidak bisa merangkum semuanya tapi intinya itu."
"Izekiel tertarik dengan [Name] kah?"
"Cinta, dia mencintai [Name]. Itu lah mengapa dia selalu mengunjungi ku, dia ingin melihat [Name] dan menanyakan kondisi adikku."
"Lucu sekali. Mereka cocok."
"Benarkah?" tanya Izekiel yang tiba-tiba di belakang Lucas.
"KAKAKKKK, KALAU INGIN BERBICARA SEPERTI ITU JANGAN DI TEMPAT SEPERTI INI DONG." teriak [Name] yang malu-malu monyet.
-
-
-
-
-
Haii Key disiniiii. Maaf ya hiatus nya kelamaan, banyak tugas :"), baru selesai project juga.
Tolong maafkan kalau ada typo dan terlalu pendek yaaa.

The Black Hair Princess (WMMAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang