Aku [Name] Mariaxenea terlahir di daerah terpencil dekat lautan. Ibuku meninggal saat melahirkanku dan sebelum dia meninggal, dia meminta seseorang meninggalkan ku di sebuah rumah kecil tempat dia terakhir tinggal.
Aku hidup di pinggir lautan terseb...
"Namaku Athanasia de Alger Obelia, salam kenal yaaa." kata Tuan Putri sambil tersenyum. - - - - - B-BIDADARI??!? Senyumannya cantik sekali... "Cepat duduk disebelah Athanasia." ucap Yang Mulia. "Duduk disebelah Tuan Putri?!." MASA AKU DUDUK DISEBELAH TUAN PUTRI?! "Tidak apa-apa [Name]." ucap Tuan Putri. Pada akhirnya aku duduk di sebelah Tuan Putri. "[Name]." panggil Yang Mulia. "Iya Yang Mulia?" tanyaku. "Kau... Benar-benar tidak tau ayahmu siapa?" tanya Yang Mulia. "??? Tentu saja Yang Mulia, apakah anda kenal ayah saya?" ucapku. "Ayahmu itu kaisar ini." penjelasan Lucas yang membuat aku dan Tuan Putri kaget. "HAH?!!!" teriakku dan Tuan Putri. "Iya, aku melihat aliran sihir yg sangat mirip dgn kalian berdua di dirinya." ucap Lucas. "..." Yang Mulia hanya diam? Apa dia sudah tau hal ini? "Lepaskan kalung mu itu." perintah Yang Mulia. "Y-ya Yang Mulia?" ucapku. "Lepaskan kalung mu. Aku tau itu benda yang dapat merubah warna matamu." ucap Yang Mulia. DIA TAU??? "Baiklah.." ucapku. Hm? Aku hanya melepaskan kalungku kan? Mengapa pandangan mereka seperti itu?
Oke... Sekarang namaku bukan [Name] Mariaxenea tetapi [Name] de Alger Obelia. "L-LUCU SEKALIIII, KAMU ADALAH SAUDARIKU?!? AWWWWW SANGAT LUCUUU." Tiba-tiba Tuan Putri teriak... "J-jadi bagaimana aku lahir? Apakah umurku sama dengan Tuan Putri?" tanyaku. "Umur kalian sama, hanya berbeda beberapa menit saja." jelas Lucas. Bagaimana dia bisa tau?? "Panggil aku Athanasia saja, kakak juga tidak apa-apa!" ucap Tuan Putri, ah tidak. Maksudku kakak. "Baiklah kakak." ucapku. "KYAAA LUCUU BENAR BENAR LUCUUU." kata kakak sambil menyubit pipiku. "Aww." "..." Lucas hanya terdiam.
Athanasia's POV Sebenarnya aku agak penasaran, siapa ibunya? Maksudku... Di cerita Lovely Princess tidak ada karakter bernama [Name]. Apakah dia salah satu misteri di cerita Lovely Princess? Ya tidak apa-apa lah, setidaknya aku tidak akan kesepian! "Siapkan kamar untuk [Name]. Mulai sekarang dia adalah Putri Raja." ucap ayah. "..." Sepertinya dia terlalu terkejut sampai tidak dapat berpikir. "Tidak usah ayah! Dia tidur bersamaku saja." ucapku. "...oke." jawab ayah.
Author's POV [Name] memang terkejut tetapi dia sangat senang. "Wahhh, ini sangat keren." [Name] melihat-lihat kamar kakaknya. "Selamat datang [Name]." ucap Athanasia. "..." "Ada apa [Name]? Kau tidak apa-ap- KAMU MENANGIS???" "Ah.. Maaf kan aku, tidak apa-apa." "Hei ada apa??? Kamu kenapa???" "Hanya terharu saja, selama ini tidak ada yang ada disisiku.. Tapi aku tidak apa-apa." Selama ini [Name] hanya terkurung dirumahnya ini. Tentu saja dia kesepian dan tidak pernah merasakan interaksi dengan seseorang, ini baru pertama kalinya dia merasa ada orang disisinya.
Athanasia sakit hati mendengarnya, walaupun tidak tahu bagaimana kehidupan [Name] selama ini tetapi tetap saja. Sebagai anak yang memiliki mata permata dan dicap sebagai rakyat jelata tentu saja itu akan sangat susah untuk bertahan hidup, apalagi mencoba bertahan hidup agar tidak terlihat oleh ayahnya.
[Name] menangis sampai tertidur. Athanasia tersenyum lalu berbisik "Selamat tidur adikku, selamat datang dikehidupan yang baru. Ayo hidup bahagia bersama, tenang saja aku akan melindungi mu dari semua bahaya."
Kebesokan harinya~
"Tuan Putri, ayo bangun." Ucap Lily sambil membuka tirai. "Hoamm." "Ayo siap-siap Tuan Putri, hari ini Yang Mulia mendapat tamu dari kerajaan lain." *Raja itu memiliki pangkat lebih rendah dari Kaisar, mengapa? Karena Kaisar itu memerintah sekelompok negara dan Raja memerintah suatu negara. "Eh? Ada tamu?" [Name]. "Benar Tuan Putri, tamu dari Kerajaan Arthience." Lily. "Okee, ayo mandi [Name]." Athanasia. "Okee." [Name]. Awalnya [Name] tidak terbiasa dengan perlakuan dilayani oleh pelayan-pelayan, namun sekarang dia mulai terbiasa.
Pakaian yang dipakai Athanasia :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
