AKU MENGHELA nafasku kemudian kembali menghisap Sebatang rokok yang hampir habis untuk menemaniku sejak tadi di sini .
Sudah hampir satu jam aku duduk di sini memandangi sebuah bangunan di depan ku . masih enggan untuk keluar dari mobil ke kesayanganku .
Pandanganku teralihkan ke arah ponsel di depanku . Sudut bibir ku sedikit terangkat melihat nama yang tertera di sana .
" Halo .. "
" Apakah kau tidak jadi ke sini ? " Tanya suara di seberang sana .
" Ahh .. maafkan aku ku rasa aku tidak bisa datang . Sekali lagi maaf membuatmu harus menunggu .., tunggu jangan bilang kau masih di sana dan juga mengunggu ku ? " Tanyaku dengan nada yang ku buat seolah khawatir .
" Emm.. tentu tidak . Aku sudah pulang sejak tadi. Bahkan sekarang aku sudah bersiap untuk pergi tidur " ucapnya .
" Syukurlah , ku kira kau menungguku " ucapku beranjak memasuki restoran yang sejak satu jam Lalu tidak lepas dari pandangan ku .
" Yasudah , aku tutup telfonnya selama-" ucapannya terpotong karena mendengar suara pintu terbuka .
" Cih , kau berbohong ternyata . " Ucapku saat melihat wajah terkejut nya .
" Ini benar-benar tidak lucu " ucapnya ketus . Aku terkekeh geli melihatnya .
" Maaf , " ucapku .
Dia hanya mengangguk meskipun wajahnya tampak menahan kesal .
" Duduklah aku akan menghangatkan makanannya dulu " ucapnya berlalu pergi .
Kini dia sibuk menata makanan di depanku . Entah mengapa itu terlihat sangat cantik di mataku . Aku menggelengkan kepalaku menghapus pikiran yang sempat terlintas di benakku .
" Kau sudah makan ? " Tanyaku sembari menyuap sesendok makanan .
Dia menggeleng pelan .
" Astaga " ucapku kemudian mengulurkan sendok berisi makanan ke arahnya. Dia hanya menatap ku bingung ." Makanlah , kau akan sakit jika melewatkan makan malam mu " ucapku .
Dia nampak berpikir sejenak namun akhirnya menerima suapan makanan ku .
.......
Udara malam terasa hangat karena ini memasuki puncak musim panas . Bahkan meskipun sekarang waktu sudah mendekati tengah malam namun masih banyak orang-orang yang menghabiskan waktunya di luar ,
Dan kini taman pinggiran sungai yang kami pilih . Dan lagi lokasinya yang terletak tidak terlalu jauh dari restoran .
" Mau es krim " tanyaku padanya .
Dia membelalakkan matanya . Terlihat manis menurut ku ." Apa aku tidak salah dengar ? " Tanyanya dengan gestur memegang ke dua telinganya seolah memeriksa apa yang tadi ia dengar adalah kenyataan.
" Yak!! " Protes ku .
Dia terkekeh " ini seperti bukan dirimu , bukankah seharusnya seorang dokter melarang memakan es krim dan juga ini sudah hampir tengah malam " ucapnya .
" Iya , tetapi sesekali bukanlah masalah " ucapku tak mau kalah .
" Baiklah - baiklah aku akan menagih ini nanti jika kita pergi ke sini lagi saat siang hari " ucapnya padaku .
Dia mendekatkan wajahnya ke arahku dan menarik kerah kemeja ku . Aku mengerti maksudnya tapi aku semakin menegakkan tubuhku alhasil dia kesusahan melakukan apa yang dia inginkan . Dia mulai kesal dan mendesis pelan .
Aku tersenyum geli kembali mengingat jika dulu saat kami berjalan beriringan pernah ada seseorang yang menegur kami dan mengatakan bahwa kami berdua terlihat seperti seorang ayah dan anak perempuannya . Karena tinggi tubuh kami yang jauh berbeda .
Dan mulai dari saat itu dia tidak lagi suka berjalan beriringan denganku .Aku mengalah dia terlihat mulai kesal , akhirnya aku menundukkan kepalaku agar tubuh kami sejajar . Dia tersenyum melihat itu.
" Aku tidak ingin menjadi gemuk " bisik nya .
" Entah itu gemuk atau kurus kau tetap terlihat cantik di mataku " ucapku .
" Yak !! Berhenti mengatakan hal konyol " ucapnya berlalu pergi mencoba menyembunyikan semu merah di pipinya .
Aku terkekeh geli kemudian menyusul langkahnya . Namun langkah ku terhenti karena sebuah panggilan telepon .
" Di-dia tidak sadarkan diri " ucap seseorang yang sedikit terbata .
" Apa yang kau lakukan bodoh !! " Ucapku sedikit berteriak .
" Aku hany- "
Aku lekas mematikan sambungan telepon . Ku lihat dia menatap tanya ke arahku .
" Apa terjadi sesuatu ? " Tanyanya khawatir .
" Maaf aku harus pergi . Ada panggilan darurat " ucapku mencium bibirnya sekilas kemudian berlari menuju mobil dan memacunya dengan kecepatan tinggi . Aku beberapa kali mengumpat dengan apa yang dilakukan si bodoh itu .
....
Aku menatap seorang wanita yang kini terbaring tidak sadarkan diri dengan banyak luka lebam di tubuhnya .
Aku mengemasi peralatan yang ku gunakan untuk mengobatinya .Sejak tadi aku menahan umpatan untuk pria bodoh . Jika di tanya aku bahkan malu untuk mengakuinya sebagai teman .
Aku menatap laki-laki yang kini tengah memainkan gelas berisi cairan kuning kecoklatan di tangannya .
Ku rasa dia mabuk dan menghajar perempuan yang sudah 2 tahun lalu menyandang status sebagai istri nya .Bugh!!!
" Kau benar benar brengsek Siwon !! " Teriakku padanya .
Bugh!!
" Apalagi sekarang alasanmu untuk ini !! "
Bugh!!
" Pukul aku !! , Mengapa kau hanya diam !! Heh... Benar jika kau berani menjawab perkataan ku maka kau benar-benar brengsek !! " Teriakku .
Aku menegak Vodka langsung dari botolnya mencoba untuk mengurangi emosiku .
Aku menatap Siwon yang kini terbaring dan hanya diam menatap langit-langit .
" Jika bukan karena hubungan kita , aku sudah membunuhmu sejak dulu "
" Jika kau tidak bisa bersamanya dan memaafkan semuanya , lebih baik kau lepaskan dia . Aku yakin di luar sana masih banyak orang yang akan membuatnya bahagia " ucap ku kemudian melangkah pergi .
🥀🥀🥀🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
Lilac
RomanceSejak kapan semua ini salah , Apakah sejak aku jatuh cinta pada mu . Ataukah sejak kau jatuh cinta kepadanya . Tapi ku rasa segalanya salah sejak awal , seharusnya kita tidak pernah bertemu hari itu . Dan kau seharusnya tidak pernah datang menemui...