AY-6

1.5K 141 27
                                    

Assalamu'alaikum! Apa kabar? Gimana puasanya? Sehat? Alhamdulillah...

Komen di setiap paragraf!!!!

SIAPKAN MENTAL KALIAN!

⚠️ UWUW PHOBIA JANGAN MENDEKAT!! ⚠️

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!

FOLLOW AKUN AUTHOR! JANGAN SIDERS!

TARGET SEBANYAK-BANYAKNYA!

Bismillahirrahmanirrahim! GASS!!

<><><>

<><><>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Alfaries menatap istri mungilnya yang sudah tertidur. Bibirnya sedikit pucat, dan suhu badannya pun sedikit hangat. Tangan kekarnya itu memegang tangan Adel yang berada diatas perutnya.

Dengan perlahan Alfaries melepas jarum dan kerudung Adel, agar Adel nyaman tentunya. Betapa cantiknya istri Alfaries ini, jujur ia sangat rindu dengan Adel.

Entah mengapa rasa rindu itu terus ada di dalam diri Alfaries, ibu jarinya menyentuh lembut pipi bulan nan putih Adel.

Tak ingin menganggu tidur istrinya, Alfaries pun ikut tidur disebelahnya, tak lupa ia tetap mengusap pelan perut Adel.

Ditengah-tengah tidur mereka, Alfaries merasakan istrinya yang sedang ia dekap bergerak gelisah. Dengan masih setengah sadar Alfaries berujar.

"Hei, kenapa?" tanya nya dengan suara khas bangun tidur.

Adel menggeleng, keringat dingin mulai bercucuran di dahinya. Alfaries nampak panik seketika.

"Del? Sayang?"

"Sesek," ucap Adel pelan. Dapat Alfaries rasakan cengkraman kuat di lengan bajunya.

Alfaries pun berusaha mencari saklar lampu untuk menghidupkan lampu, seingatnya ia tidak mematikan lampu tidurnya tapi mengapa sekarang gelap gulita, tapi sayangnya lampu mati saat itu.

Tangan kekar Alfaries bergerak mencari ponselnya, setelah dapat ia menyalakan senter. "Hei, tenang. Udah terang,"

Alfaries panik, cemas. Istrinya ini takut gelap. Ditambah lagi dia punya riwayat penyakit asma. "Al," panggil Adel dengan suara bergetar.

"Tenang, ikutin aku oke?" anggukan kecil Adel berikan pada Alfaries.

"Tarik nafas..., Buang. Lagi, tarik nafas..., Buang. Kamu harus tenang oke?" Adel melakukan apa yang Alfaries katakan beberapa kali.

"Sesek hiks,"

Alfaries terus menenangkan Adel, hingga tak lama kemudian. Lampu kembali menyala. Alfaries mengusap punggung Adel yang masih terlihat bergetar.

About You (MA 2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang