. Paralel world?🌏

145 10 4
                                    

Tokoh utama: Boboiboy
Genre: fantasy, humor
Prologue: Boboiboy tak percaya bahwa seluruh sahabatnya yakin jika dunia paralel benar-benar ada. Meskipun ia tetap berpegang teguh bahwa dunia paralel itu tidak ada, namun dengan kondisinya sekarang, ia harus yakin bahwa dunia itu ternyata benar adanya.

Happy reading~
__________________________________

Siang itu Boboiboy tengah melayani pelanggan di kedai milik sang atok, sedangkan sang atok sendiri mendapat bagian bekerja di dapur. Mungkin karena hari itu adalah hari ahad, pelanggan yang mengunjungi kedai kokotiam agak ramai. Boboiboy mondar-mandir kesana kemari untuk melayani mereka satu persatu.

"Cik adik, saya sudah selesai, boleh hitungkan berapa pesanan saya?" Boboiboy yang baru saja menyerahkan nampan pada seorang pemuda bermanik gold alias adiknya yang bernama Gempa, berbalik ke arah pria paruh itu. Ia tersenyum ramah, "boleh uncle, tunggu sekejap--".

Belum selesai menyelesaikan perkataannya, tok Aba, kakek Boboiboy menyelanya, "Boboiboy, pesanan tiga Ice chocolate dah siap". Kali ini ia menoleh kepada sang atok lalu mengangguk, "Ais, Solar, meh tolong abang sekejap" ia memanggil dua pemuda yang wajahnya mirip dengannya maupun Gempa dengan gerakan tangan.

Pemuda berkacamata jingga itu membenarkan kacamatanya tanda ia bertanya 'apa yang harus dibantu?' Kepada si abang sulung. "Solar tolong hitungkan pesanan uncle tu and Ice pulak bersihkan meja yang sudah tak digunakan, ha Ice jangan nak tidur di meja pelanggan pulak!".

Sang empu itu hanya menguap lebar hingga manik cyan nya berkaca-kaca, melihatnya Boboiboy menutup mulut Ice sementara Solar memutar bola matanya malas lalu pergi ke salah satu meja orang yang memanggil abangnya tadi.

Setelah Ice pergi membersihkan meja pelanggan, ia membawa nampan yang doberi tok aba tadi menuju meja pelanggan lalu menyajikannya dengan ramah. Pandangannya tak sengaja melihat siluet para sahabatnya ada di meja bar kedai, ia mulai berlari menghampiri mereka lalu duduk di salah satu kursi kosong.

"Fyuhh penatnye.." sahabat-sahabatnya hanya terkekeh melihat Boboiboy mengeluh. Sebuah spesial Ice chocolate membuyarkan keluhannya, "ha, tu bayaran buat cucu atok ni, minumlah" tok Aba tersenyum sambil mengelus kepala Boboiboy.

Gempa yang ada di sebelah tok Aba mengangguk, "ha'ah, baik abang rehat jap. Biar tugas abang digantikan abang Hali". Boboiboy menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, apakah tidak merepotkan?

"Tak merepotkan pun"

"HUAAAAAAA" Boboiboy berteriak kaget hingga membuat Fang menyemburkan hot chocolatenya ke arah wajah Gempa. Wajah Gempa mendatar membuat Boboiboy panik, "eh eh sorry Fang, Gem.. ishh! Lintarrr! Apa abang cakap soal jangan kagetkan orang sembarangan?".

Sementara Boboiboy mengomel, sang pelaku hanya menggunakan wajah watadosnya, "maaf." balasnya pakai SPJ pula.

Tok Aba menggelengkan kepalanya, "dah tuh, balik ke tempat masing-masing". Halilintar mengangguk lalu mulai mengambil nampan yang diberikan oleh tok Aba. "Terima kasih tok, Gem, Lintar", tok Aba dan Gempa hanya membalasnya dengan senyuman kecil sedangkan Halilintar mengacungkan jempolnya.

Boboiboy merilekskan dirinya lalu meminum es coklat buatan atoknya, "dey kawan-kawan! Tengok ni!".

Seluruh atensi mereka kini terfokuskan kepada ponsel yang ditunjukkan oleh Gopal, disana ada teori-teori mengenai dunia paralel. Fang menautkan kedua alisnya, "lalu?" Boboiboy mewakilkan bertanya.

"Apa pulak lalu dey, cukup jawap je, korang percaya ngan ada nya dunia paralel tak?", mereka semua mengangguk kecuali Boboiboy.

Boboiboy menatap mereka heran, "eh, korang percaya? Bukannye dunia tu just imajinasi saja?". Fang mengangkat bahunya, "ngga juga, selama kita hidup di dunia ini ngga ada hal yang tidak mungkin" ucapnya dengan yakin. Yaya dan Ying dengan kompak mengangguk menyetujui perkataan Fang.

Storage of my Idea🌟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang