"WHEN YOU SAY IM JUST A FRIEND TO YOU! CAUSE FRIENDS DONT DO THE THINGS WE DO"
"EVERYBODY KNOWS YOU LOVE ME TOOOO" nyanyian mereka terkecuali Hyunjin memenuhi isi mobil dipadu dengan suara ukulele yang dimainkan oleh Han
Entah kenapa lagu itu selalu jadi kisah Hyunjin beberapa bulan lalu dengan seseorang. Ia tak mau menoleh saat teman-temannya terus bernyanyi tentang kisah yang hanya bertepuk sebelah tangan, atau kisah cinta yang tak ada ujungnya itu.
"JUST FRIEND DONT DO WHAT WE DOooo" sambung Felix lagu berbeda dengan keras-keras disebelah Hyunjin membuat pemuda itu menutup telinga risih
"Udah kali bengongnya " ujar Jeongin
"Gue gak bengong, orang lagi liatin hutan hutan tuh"
"Halaaah" komentar Han tahu betul kalau Hyunjin cuma mengalihkan pembicaraan
"Eh ngomong-ngomong, kenapa Chan gak diajak juga? Biasanya dia gas-gas aja kalo diajakin healing gini apalagi kalo lo yang ngajakin" sahut Changbin masih menyetir didepan
"Tau nih ada-ada aja" sambung Han menoleh pada Hyunjin yang masih asik bengong
"Woi kita nanya lu peak" toyor Felix pada lengan Hyunjin
Hyunjin menoleh selepas memangku dagu melihat pemandangan dijalanan. "Ck, mana gue tahu. Sibuk kali. Dia kan anaknya Pak Rektor" jawab Hyunjin malas
"Jiaelah jutek amat sama ayangnya sendiri." balas Changbin melihat Hyunjin sekilas dari sepion belakang
"Dia bukan pacar gue asu. Dahlah bawa aja mobil yang bener"
"Halah, kalo bukan pacaran terus ini apa monyet" Seungmin menyodorkan ponselnya memperlihatkan dua orang pemuda sedang mengobrol di backstage saat acara di kampus
"Dimana lo dapet fotonya?!" tanya Hyunjin melotot
"Waktu ada bazzarnya anak FEB di kampus. Kan waktu itu guest nya si siapa Lix?"
"Sheila on 7" jawab Felix yakin
"Nah itu, Gue sama Jeongin sama Felix gak sengaja liat kalian. Mau nyapa tapi sungkan keliatan kayak orang lagi pacaran soalnya" ujar Seungmin merebut kembali ponselnya
"Inget banget abis itu pas dicengin, si Chan bilang kalo lo emang pacarnya" Jeongin ikut-ikutan nyaut dengan tawa bersamaan yang lain
"Hah? Gue?!!" tanyanya tak percaya seraya menunjuk dirinya sendiri
"Iya elo bangsat"
Hyunjin memerah malu mendengarnya. "Gue gak pacaran ya anjeng!"
"Ah madza ziii" ledek Felix sambil menoel-noel lengan Hyunjin
"Udah deh ntar anak orang nangis kalo di ledekin gitu. Padahal emang udah jadian ya cuma malu aja bilangnya" Han membalas membua yang lain menertawai Hyunjin
"WOI DIEM DULU LU PADA, INI SIAPA YANG KENTUT BANGKE?!" Changbin berteriak menutup hidung
"Anjrit baunya kayak sempaknya kuda nil !! Hoeeek gue mau muntah" Jeongin menutup mulutnya mual
•••••
Perjalan yang sedikit jauh itu ternyata benar-benar menguras energi. Dari perkotaan ke pedesaan yang mana mereka mesti mencari dataran tinggi tersebut untuk mencapai danau nanas. Disebut begitu karna didekatnya ada banyak tumbuhan nanas. Nanas bisa hidup di dataran rendah ataupun tinggi. Tidak heran kalau nama danaunya juga danau nanas, orang setempat pun menyebutnya begitu. Beberapa jam ada di perjalanan, akhirnya mereka sampai juga.
Selama itu mereka hanya mengulang siklus bernyanyi dengan iringan ukulele, dengan lagu yang seperti menyindir kisah cinta Hyunjin, makan, gosipin dosen atau mahasiswa pansos di kampus, tidur dan begitu seterusnya hanya untuk memperingan kebosanan didalam mobil yang mesti bersempit-sempitan didalamnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Afterthought
FanfictionBanyak hal yang tak terduga datang menghampiri kehidupan Hyunjin. Termasuk ketidaktahuannya tentang kabar Bangchan akan menikahi saudara kembarnya. 25 March 23